View My Stats

Rabu, 01 Februari 2012

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT BANDA ACEH




FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENYAKIT TB PARU DI PUSKESMAS
PIDIE JAYA
TAHUN 2011

A.     Latar Belakang
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Adapun peranan yang demikian pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai. Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapakan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan kebersihan pembangunan kesehatan. Pada tahun 2010 bangsa Indonesia diharapkan akan mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mampu menyediakan dan memamfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga memiliki derajat kesehatan yang tinggi (Dep Kes RI. 2003).
Dalam rangka mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan untuk mencapai program-program pemerintah, berbagai upaya telah dilaksanakan untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkesinambungan peningkatan kualitas hidup. Didasari bahwa kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dalam hal ini lingkungan yang kurang atau sama sekali tidak mengutungkan ditinjau dari segi kesehatan karena belu terpenuhinya kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi yang minimal yang diperlukan untuk mensejahterakan lingkungan pemukiman. Salah satu upaya pemerintah, melalui departemen kesehatan dalam hal ini direktorat jenderal P2M dan PLP adalah program penyehatan yang lebih sehat, agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan. Adapun upaya tersebut, yaitu pemberian stimulant sebagai upaya percontohan yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat, melalui desa percontohan kesehatan lingkungan meliputi pembentukan, penilaian, pembinaan dan pengembangan pada desa sekitarnya.
Pada tahun 1993, WHO mencanangkan kedaruratan global penyakit TBC, karena sebagian besar Negara di dunia, penyakit TBC tidak terkendali. Ini disebabkan karena banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular (BTA Positif). Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita baru TBC dengan kematian 3 juta orang (Dep Kes, 1997). Sejak tahun 1995 tersebut, program pemberantasan Tuberkulosis paru telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shortcourse Chemotherapy) yang direkomendasikan WHO. Kemudian berkembang seiring dengan pembentukan GERDUNAS-TBC, maka pemberantasan penyakit Tuberkulosis paru berubah menjadi program penanggulangan Tuberkulosis (TBC).

B.           Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan faktor pengetahuan sikap, sosial budaya, sosial ekonomi dan pekerjaan masyarakat tehadap penyakit TB Paru di puskesmas pidie jaya 2011.

C.           Tujuan Khusus

1.            Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan penyakit TB Paru di Puskesmas Pidie Jaya 2011.
2.            Untuk mengetahui hubungan sikap dengan penyakit TB Paru di Puskesmas Pidie Jaya 2011.
3.            Untuk mengetahui hubungan sosial budaya dengan penyakit TB Paru di Puskesmas Pidie Jaya 2011.
4.            Untuk mengetahui hubungan sosial ekonomi dengan penyakit TB Paru di Puskesmas Pidie Jaya 2011.
5.            Untuk mengetahui hubungan pekerjaan dengan penyakit TB Paru di Puskesmas Pidie Jaya 2011.










D.          Kerangka konsep

Variabel independen
Pengetahuan
 
                                                                        Variabel dependen








Penyakit TB Paru
 

 





                                                                                         





Sosial Budaya
 



 

Sosial Ekonomi
 
        






Pekerjaan
 
 

                              




E.           Rancangan Penelitian
Penelitian bersifat analitik

F.      Metode Analisis Data
Data dianalisa secara statistik deskriptif dan inferensial terdiri dari analisis univariat dan bivariat

















DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Jakarta : Dep Kes RI,
                   1997
Depkes RI, Indikator Indonesia Sehat 2010 Dan Pedoman Penetapan Indikator    Provinsi Sehat Dan Kabupaten/Kota Sehat, Jakarta : Dep Kes RI, 2003


GAMBARA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DUSUN MNS RAYA KECAMATAN MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA

A.           Latar Belakang
Pelaksanaan program kesehatan sering harus mengikut sertakan potensi masyarakat, jika ditinjau dari prinsip pokok kesehatan, keikutsertaan masyarakat dipandang sangat penting, karena sesungguhnya berhasil atau tidaknya suatu program kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh peran serta masyarakat. Jika program kesehatan dapat dilaksanakan dengan mengikuti prinsip “dari, oleh dan untuk” masyarakat dapatlah diharapkan keberhasilan program tersebut. Penyebabnya bukan saja karena rasa memiliki (sence of belonging) dapat ditumbuhkan tetapi sekaligus juga berkesinambungan (continuity) pelaksanaan program. Apabila kedua hal ini dapat diwujudkan pada gilirannya akan besar peranannya dalam menjamin tercapainya tujuan program kesehatan (Azwar, 2010).
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu sasaran program kesehatan. Menurut Hirata (2003) DBD merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal. Dalam waktu yang relatif singkat, penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Namun hanya nyamuk Aedes Aegypti betina yang menggigit dan menularkan virus dengue. Nyamuk jenis itu senang berada di tempat yang lembab dan sering menggigit di siang hari.
Penyakit DBD ditandai dengan demam tinggi yang mendadak 2-7 hari , pada pemeriksaan uji tourniquet tampak adanya jentik perdarahan, adanya bentuk pendarahan di kelopak mata bagian dalam, terjadinya pembesaran hati dan lain-lain (http://www.infopenyakit,com, 2008).
B.           Tujuan Umum
Untuk mengikuti gambaran peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD di Dusun Mns Raya Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya 2011.

C.           Tujuan Khusus
1.      untuk mengetahui gambaran peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD di Dusun Mns Raya Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya  ditinjau dari aspek pendidikan Tahun 2011.
2.      untuk mengetahui gambaran peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD  di Dusun Mns Raya Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya di tinjau dari aspek pengetahuan Tahun 2011.
3.      untuk mengetahui gambaran peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD di Dusun Mns Raya Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya ditinjau dilihat dari aspek pengalaman Tahun 2011.
4.      untuk mengetahui gambaran peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD di Dusun Mns Raya Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya ditinjau dilihat dari aspek sosial ekonomi Tahun  2011.








D.          Kerangka Konsep Penelitian

    Variabel Independent
Pendidikan
 
                                                                                               

Pengetahuan
 
                                                                                          Variabel dependen








Pengalaman
 



 





E.           Rancangan Penelitian
         Penelitian bersifat deskriptif  dan analitik.

F.            Metode Analisis Data

Data dianalisis secara deskriptif analitik





USULAN JUDUL


  1. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PIDIE JAYA
  2. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TB PARU DI PUSKESMAS PIDIE JAYA TAHUN 2011
  3. GAMBARA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DUSUN MNS RAYA KECAMATAN MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA


OLEH:

FAISAL
NIM. 0716010029







UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
BANDA ACEH
2010-2011





FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS

A.           Latar Belakang
            Uapaya kesehatan masyarakat dewasa ini secara bertahap terus di tingkatkan kearah yang lebih baik. Sebagaimana dimaksudkan tujuan pembangunan pada tahun 2010 menuju idonesia sehat yaitu meningkatkan kesadaran, keamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan masyarakat yang optimal dapat terwujud dengan pengarahan tingakat kesadaran masyarakat untuk hidup di lingkungan yang sehat. Terciptanya kesehatan masyarakat, bangsa dan Negara Indonsia yang optimal ditandai dengan menurunnya angka kematian dan kesakittan serta penduduk hidup di lingkungan yang sehat, dengan berperilaku yang sehat pula. Serta memiliki kemampuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata (Depkes.RI,1999).
            Angka kematian ibu masih cukup tinggi sampai saat ini. Penyebab kematian tertinggi adalah pendarahan, keracunan dan infeksi. Salah satu faktor yang tidak lansung penyebab kematian ibu adalah anemia (Notobroto, 2003). Anemia yang memprihatinkan adalah anemia yang terjadi pada ibu hamil dan balita. Karena pada kelompok ibu hamil dan balita merupakan kelompok yang memiliki masa emas sekaligus masa kritis. Maksudnya, ibu yang mengandung sangat memerlukan mineral, protein, dan juga asam folat (Rachmi, 2003).Kehamilan selalu berhubungan dengan perubahan fisiologis yang berakibat peningkatan volume cairan dan sel darah merah serta penurunan konsentrasi protein pengikat nutria dalam sirkulasi darah, begitu juga dengan penurunan nutrisi mikro. Pada kebanyakan Negara berkembang, perubahan ini dapat diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir (Parra, 2005).
            Akibat anemia ini bervariasi pada kehamilan ibu mulai dari yang ringan sampai yng berat. Akibat anemia pada hamil muda bias terjadi abortus, kelainan congenital. Pada trimester kedua bias berakibat persalinan prematus, pendarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, berat badan lahir rendah, gestosis dan mudah terkenak infeksi, IQ rendah, sampai dapat menyebabkan kematian ibu karena pendarahan gestosis dan infeksi puerperalis (Ida Bagus, 2001).
B.     Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status hemoglobin (Hb) ibu hamil di Puskesmas Pidie Jaya.

C.     Tujuan Khusus
1.            Untuk mengetahui tingkat pendidikan dengan status hemoglobin (Hb) pada ibu hamil di Puskesmas Pidie Jaya.
2.            Untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi dengan status hemoglobin (Hb) pada ibu hamil di Puskesmas Pidie Jaya.
3.            Untuk mengetahui hubungan pengetahuan  dengan status hemoglobin (Hb) pada ibu hamil di Puskesmas Pidie Jaya.
4.            Untuk mengetahiu hubungan pola makan dengan status hemoglobin (Hb) pada ibu hamil di Puskesmas Pidie Jaya
5.            Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan status hemoglobin (Hb) pada ibu hamil di Puskesmas Pidie Jaya.

D.     Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen                                                                                                                                               
                                                                      
Status Hb Ibu
Hamil
 
Tingkat Pendidikan
 
Tingkat Ekonomi
 
Pelayanan Kesehatan
 
Dukungan Keluarga
 
Pola Makan
 
Pengetahuan
 


                                                                                             Variabel dependen









E.           Rancangan Penelitian
Penelitian bersifat analitik

F.         Metode Analisis Data
Data dianalisis secara deskriptif analitik.





























DAFTAR PUSTAKA


Bagus, Ida, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetric Genekologi Dan KB.   EGC, 2001
Depkes RI,, Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Pedoman  Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis. Jakarta 1999
Notobroto, Insiden Anemia Kehamilan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Pengaruhnya Terhadap Terjadi Komplikasi Kehamilan Persalinan Dan Nifas. Air Langga University Library, 2003
Parra, B. E., L. M. Manjarres, Assessment Of Nutritional Education And Iron Supplement Impact On Prevention Of Pregnancy Anemia. Biomedical, 2005

Tidak ada komentar: