View My Stats

Minggu, 29 Januari 2012

TAFSIR SURAT AR-RAHMAN, SURAT AL-HAQQAH DAN SURAT AL-QAARI’AH.


TAFSIR SURAT AR-RAHMAN,
SURAT AL-HAQQAH DAN SURAT AL-QAARI’AH.



1- TAFSIR SURAT AR-RAHMAN
**- Mengapa dalam surat Ar-Rahman adanya pengulangan Ayat  فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ sampai 31 kali pengulangan ?

Jawabannya yaitu :
 
1. (tuhan) yang Maha pemurah,
2. Yang telah mengajarkan Al Quran.
3. Dia menciptakan manusia.
4. Mengajarnya pandai berbicara.
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan Kedua-duanya tunduk kepada nya.
7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
9. Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
10. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya).
11. Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.
13. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,
15. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
16. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
17. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya[1442]
18. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
20. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing [1443].
21. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
22. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
23. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
24. Dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang Tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.
25. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
27. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
28. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
29. Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan[1444].
30. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan?
31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu Hai manusia dan jin.
32. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga Maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya).
36. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
37. Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
38. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.
40. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
41. Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka[1445].
42. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
43. Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa.
44. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya.
45. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
46. Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga[1446].
47. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
48. Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
49. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
50. Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang mengalir
51. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
52. Di dalam kedua syurga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.
53. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
54. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat.
55. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
56. Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
57. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
59. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
60. Tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
61. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
62. Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga lagi[1447]
63. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
64. Kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
65. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
66. Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang memancar.
67. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
68. Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.
69. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
70. Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik.
71. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
72. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.
73. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
75. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
76. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
77. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
78. Maha Agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan karunia.

[1442] Dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenam matahari di waktu musim panas dan di musim dingin.
[1443] Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa la yabghiyan Maksudnya masing-masingnya tidak menghendaki. dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah dikehendaki (tidak diperlukan) Maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang (digali untuk keperluan lalu lintas), Maka bertemulah dua lautan itu. seperti terusan Suez dan terusan Panama.
[1444] Maksudnya: Allah Senantiasa dalam Keadaan Menciptakan, menghidupkan, mematikan, Memelihara, memberi rezki dan lain lain.
[1445] Maksudnya: pada hari berhisab tidak lagi didengar alasan-alasan dan uzur-uzur yang mereka kemukakan.
[1446] Yang dimaksud dua syurga di sini adalah, yang satu untuk manusia yang satu lagi untuk jin. ada juga ahli tafsir yang berpendapat syurga dunia dan syurga akhirat.
[1447] Selain dari dua syurga yang tersebut di atas ada dua syurga lagi yang disediakan untuk orang-orang mukmin yang kurang derajatnya dari orang-orang mukmin yang dimasukkan ke dalam syurga yang pertama.



Penafsirannya :

Ayat yang lalu menyebutkan sekian banyak nikmat Allah maka dengan nada mengecam atau menggugah Allah berfirman, jika demikian itu besar dan banyaknya nikmat-nikmat Allah. Maka nikmat tuhan pemelihara kamu berdua wahai manusia dan jin yang manakah kamu berdua ingkari ? apakah nikmat diatas atau lainnya ?
Ada beberapa redaksi-redaksi dual itu ditujukan kepada laki-laki dan perempuan atau mukmin atau kafir sebagai pengganti pengulangan kalimat itu dua kali.
Banyak para ulama berpendapat bahwa, redaksi diatas tersebut banyak penolakan, yang banyak menyetujuinya adalah ditujukan kepada jin dan manusia.
Beberapa ayat berikut disebutkan (penyebutan dua jenis makhluk) (baca ayat 14-15 bahkan ayat 31 dan 32 secara tegas menyeru kepada manusia dan jin dan ayat 35 menentang keduanya ).
Dalam satu riwayat, nabi menegur sahabat-sahabatnya yang terdiam saja ketika dibacakan ayat ini فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ. beliau memuji jin yang menyambut setiap seruan yang berkata “Tidak satupun dari nikmatmu – wahai Tuhan kami, yang kami ingkari, maka segala puji bagimu (H.R-At-tirmidzi).

Dalam satu dialog, sangat dikenal oleh pengguna bahasa, penyebutan nikmat-nikmat, penyebutan pertanyaan seamacam diatas, mengandung makna keagungan nikmat tersebut serta banyaknya manfaat yang diraih oleh penerimanya. Dengan tujuan menggugahnya lebih bersyukur atau mengecamnya. Bila ia tidak bersyukur sambil mengisyaratkan bahwa sikapnya itu telah melampaui batas.
Pengulangan 31 kali itu menurut  para ulama terbagi kepada 4 uraian kelompok :
Pertama :
Uraian yang berkenaan dengan keajaiban ciptaan Allah yang terhampar dibumi dan langit serta penciptaan dan kebangkitan. Ini diselingi oleh 8 kali pertanyaan فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ  .
Kedua :
Berkenaan dengan siksa neraka dan kengeriannya. Ini diselingi oleh 7 kali pengulangan pertanyaan فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ .
Ketiga :
Menyangkut penghuni syurga, serta aneka kenikmatannya. Ini diselingi oleh 8 kali pengulangan pertanyaan yang sama.
Keempat :
Tentang dua syurga yang tidak sama dengan syurga yang isebut pada uraian ketiga dan ini pun diselingi oleh 8 kali pengulangan ayat فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ .
Siapa yang mengakui dan menyukuri nikmat Allah yang terhampar di bumi dan di langit. Maka ia akan terhindar dari pintu-pintu neraka yang jumlahnya 7, sejalan dengan penyebutan 7 kali ayat فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ  dalam uraian Neraka, sekaligus dia akan dipersilahkan masuk melalui pintu-pintu syurga yang berjumlah 8 buah. Baik pada syurga yang disebut pada uraian ketiga maupun pada uraian keempat.
Sejalan dengan penyebutan ayat tersebut pada masing-masing uraian sebanyak 8 kali pengulangan, demikian kesan sementara ulama sebagamana dikutip oleh Al-Jamaldalam Al-hasyi’at nya terhadap Tafsir Al-Jalalain.



2- TAFSIR SURAT AL-HAAQQAH
**- Mengapa dalam surat Al-Haqqah adanya beberapa kali pengulangan kata الْحَاقَّةُ dalam surat tersebut ?
Jawabannya yaitu :

 
1. Hari kiamat[1501],
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat[1502].
5. Adapun kaum Tsamud, Maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa[1503].
6. Adapun kaum 'Aad Maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi Amat kencang,
7. Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; Maka kamu Lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
8. Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka[1504].

[1501] Al Haaqaah menurut bahasa berarti yang pasti terjadi. hari kiamat dinamai Al Haaqqah karena Dia pasti terjadi.
[1502] Al Qaari'ah menurut bahasa berarti yang menggentarkan hati, hari kiamat dinamakan Al Qaari'ah karena Dia menggentarkan hati.
[1503] Yang dimaksud dengan kejadian luar biasa itu ialah petir yang Amat keras yang menyebabkan suara yang mengguntur yang dapat menghancurkan.
[1504] Maksudnya: mereka habis dihancurkan sama sekali dan tidak punya keturunan.




Penafsirannya :
الْحَاقَّةُ
Dikatakan demikian karena pada hari itu dibenarkan hal-hal yang diingkari, seperti mengenai adanya hari kebangkitan, hari hisab, dan hari pembalasan atau pada hari itu ditampakkan kepada mereka hal-hal tersebut.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ
Menggambarkan tentang keagungan hari kiamat dan kedudukan sebagai mubtada, yang sekaligus sebagai khabar dari lafazd Al-Haaqqah yang pertama.
كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ
Ungkapan ini menambahkan keagungan hari kiamat. Maa sebagai mubtada, maa kedua sebagai khabar, maa kedua berkedudukan sebagai maf’ul kedua dari lafadz Adra.
فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ
Bermaksud yakni hari kiamat dinamakan demikian karena kedahsyatan dan kengerian yang terjadi pada hari itu sangat menggetarkan hati.

Imam Ibnu Jarir- Imam Ibnu Abi Hatim- Dan Imam Wahidi, telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Buraidah. Buraidah telah menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Ali ibnu Abi Thalib dalam sebuah hadits buraidah :
“ Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya mendekat kepadamu dan tidak menjauhimu, dan (aku diperintahkan) supaya mengajarimu dan supaya kamu memperhatikan suatu kebenaran bagimu untuk memperhatikan “. “lalu turunlah ayat ini”, yaitu firmannya :
فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ


Artinya :
“Agar kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar”. (Q.S. Al-Haaqqah-12).



3- TAFSIR SURAT AL-QAARI’AH
**- Mengapa dalam surat Al-Qaari’ah adanya beberapa kali pengulangan kata الْقَارِعَةُ dalam surat tersebut ?

Jawabannya yaitu :
 1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.



Penafsirannya :

الْقَارِعَةُ berasal dari kata قرع   yang berarti mengetuk.
Para ulama menegaskan bahwa penggunaan bahasa arab  الْقَارِعَةُ dalam arti semua peristiwa yang besar dan mencekam baik disertai dengan suara keras maupun tidak.

Pengulangan pada ayat yang kedua “menggambarkan rasa heran serta takut yang mencekam, seakan-akan keadaan ketika itu diilustrasikan walau dalam bentuk sederhana – adanya seorang yang mengetuk rumah dengan sangat keras – tidak seperti apa yang selama ini dikenal sehingga yang didalam rumah bertanya sambil ketakutan :’ Siapa yang mengetuk itu?”.

Tidak ada komentar: