TAFSIR SURAT AR-RAHMAN,
SURAT AL-HAQQAH DAN SURAT AL-QAARI’AH.
1-
TAFSIR SURAT AR-RAHMAN
**-
Mengapa dalam surat Ar-Rahman adanya pengulangan Ayat فَبِأَيِّ
آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ sampai 31 kali pengulangan ?
Jawabannya yaitu :
1. (tuhan)
yang Maha pemurah,
2. Yang telah mengajarkan Al Quran.
3. Dia menciptakan manusia.
4. Mengajarnya pandai berbicara.
5. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
6. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan Kedua-duanya
tunduk kepada nya.
7. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia
meletakkan neraca (keadilan).
8. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca
itu.
9. Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi neraca itu.
10. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya).
11. Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang
mempunyai kelopak mayang.
12. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang
harum baunya.
13. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti
tembikar,
15. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
16. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
17. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari
dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya[1442]
18. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu,
20. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui
masing-masing [1443].
21. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
22. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
23. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
24. Dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang Tinggi
layarnya di lautan laksana gunung-gunung.
25. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
26. Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
27. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan.
28. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
29. Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta
kepadanya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan[1444].
30. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu
dustakan?
31. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu Hai
manusia dan jin.
32. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan.
34. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
35. Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api
dan cairan tembaga Maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya).
36. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
37. Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi
merah mawar seperti (kilapan) minyak.
38. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
39. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya
tentang dosanya.
40. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
41. Orang-orang yang berdosa dikenal dengan
tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka[1445].
42. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
43. Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh
orang-orang berdosa.
44. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air
mendidih yang memuncak panasnya.
45. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
46. Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap
Tuhannya ada dua syurga[1446].
47. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?,
48. Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan
buah-buahan.
49. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
50. Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air
yang mengalir
51. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
52. Di dalam kedua syurga itu terdapat segala macam
buah-buahan yang berpasangan.
53. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
54. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah
dalamnya dari sutera. dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari
dekat.
55. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
56. Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang
sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula
oleh jin.
57. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
59. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
60. Tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
61. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
62. Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga
lagi[1447]
63. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
64. Kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
65. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
66. Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air
yang memancar.
67. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
68. Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan
kurma serta delima.
69. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
70. Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang
baik- baik lagi cantik-cantik.
71. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
72. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih,
dipingit dalam rumah.
73. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula
oleh jin.
75. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
76. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan
permadani-permadani yang indah.
77. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?
78. Maha Agung nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran
dan karunia.
[1442] Dua tempat terbit matahari dan
dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenam matahari di waktu musim panas
dan di musim dingin.
[1443] Di antara ahli tafsir ada yang
berpendapat bahwa la yabghiyan Maksudnya masing-masingnya tidak menghendaki.
dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya
tercerai karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah
dikehendaki (tidak diperlukan) Maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang
(digali untuk keperluan lalu lintas), Maka bertemulah dua lautan itu. seperti
terusan Suez dan terusan Panama.
[1444] Maksudnya: Allah Senantiasa dalam
Keadaan Menciptakan, menghidupkan, mematikan, Memelihara, memberi rezki dan
lain lain.
[1445] Maksudnya: pada hari berhisab
tidak lagi didengar alasan-alasan dan uzur-uzur yang mereka kemukakan.
[1446] Yang dimaksud dua syurga di sini
adalah, yang satu untuk manusia yang satu lagi untuk jin. ada juga ahli tafsir
yang berpendapat syurga dunia dan syurga akhirat.
[1447] Selain dari dua syurga yang
tersebut di atas ada dua syurga lagi yang disediakan untuk orang-orang mukmin
yang kurang derajatnya dari orang-orang mukmin yang dimasukkan ke dalam syurga
yang pertama.
Penafsirannya
:
Ayat yang lalu menyebutkan sekian banyak nikmat Allah maka dengan
nada mengecam atau menggugah Allah berfirman, jika demikian itu besar dan
banyaknya nikmat-nikmat Allah. Maka nikmat tuhan pemelihara kamu berdua wahai
manusia dan jin yang manakah kamu berdua ingkari ? apakah nikmat diatas atau
lainnya ?
Ada beberapa redaksi-redaksi dual itu ditujukan kepada laki-laki
dan perempuan atau mukmin atau kafir sebagai pengganti pengulangan kalimat itu
dua kali.
Banyak para ulama berpendapat bahwa, redaksi diatas tersebut
banyak penolakan, yang banyak menyetujuinya adalah ditujukan kepada jin dan
manusia.
Beberapa ayat berikut disebutkan (penyebutan dua jenis makhluk)
(baca ayat 14-15 bahkan ayat 31 dan 32 secara tegas menyeru kepada manusia dan
jin dan ayat 35 menentang keduanya ).
Dalam satu riwayat, nabi menegur sahabat-sahabatnya yang terdiam
saja ketika dibacakan ayat ini فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.
beliau memuji jin yang menyambut setiap seruan yang berkata “Tidak satupun dari
nikmatmu – wahai Tuhan kami, yang kami ingkari, maka segala puji bagimu
(H.R-At-tirmidzi).
Dalam satu dialog, sangat dikenal oleh pengguna bahasa, penyebutan
nikmat-nikmat, penyebutan pertanyaan seamacam diatas, mengandung makna
keagungan nikmat tersebut serta banyaknya manfaat yang diraih oleh penerimanya.
Dengan tujuan menggugahnya lebih bersyukur atau mengecamnya. Bila ia tidak
bersyukur sambil mengisyaratkan bahwa sikapnya itu telah melampaui batas.
Pengulangan 31 kali itu menurut
para ulama terbagi kepada 4 uraian kelompok :
Pertama :
Uraian yang berkenaan dengan keajaiban ciptaan Allah yang
terhampar dibumi dan langit serta penciptaan dan kebangkitan. Ini diselingi
oleh 8 kali pertanyaan فَبِأَيِّ
آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ .
Kedua :
Berkenaan dengan siksa neraka dan kengeriannya. Ini diselingi oleh
7 kali pengulangan pertanyaan فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ .
Ketiga :
Menyangkut penghuni syurga, serta aneka kenikmatannya. Ini
diselingi oleh 8 kali pengulangan pertanyaan yang sama.
Keempat :
Tentang dua syurga yang tidak sama dengan syurga yang isebut pada
uraian ketiga dan ini pun diselingi oleh 8 kali pengulangan ayat فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ .
Siapa yang mengakui dan menyukuri nikmat Allah yang terhampar di bumi
dan di langit. Maka ia akan terhindar dari pintu-pintu neraka yang jumlahnya 7,
sejalan dengan penyebutan 7 kali ayat فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ dalam uraian
Neraka, sekaligus dia akan dipersilahkan masuk melalui pintu-pintu syurga yang
berjumlah 8 buah. Baik pada syurga yang disebut pada uraian ketiga maupun pada
uraian keempat.
Sejalan dengan penyebutan ayat tersebut pada masing-masing uraian
sebanyak 8 kali pengulangan, demikian kesan sementara ulama sebagamana dikutip
oleh Al-Jamaldalam Al-hasyi’at nya terhadap Tafsir Al-Jalalain.
2-
TAFSIR SURAT AL-HAAQQAH
**- Mengapa dalam
surat Al-Haqqah adanya beberapa kali pengulangan kata الْحَاقَّةُ dalam surat tersebut ?
Jawabannya
yaitu :
1.
Hari kiamat[1501],
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu Apakah hari kiamat
itu?
4. Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan
hari kiamat[1502].
5. Adapun kaum Tsamud, Maka mereka telah
dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa[1503].
6. Adapun kaum 'Aad Maka mereka telah
dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi Amat kencang,
7. Yang Allah menimpakan angin itu
kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; Maka kamu
Lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul
pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
8. Maka kamu tidak melihat seorangpun
yang tinggal di antara mereka[1504].
[1501] Al Haaqaah menurut bahasa berarti
yang pasti terjadi. hari kiamat dinamai Al Haaqqah karena Dia pasti terjadi.
[1502] Al Qaari'ah menurut bahasa
berarti yang menggentarkan hati, hari kiamat dinamakan Al Qaari'ah karena Dia
menggentarkan hati.
[1503] Yang dimaksud dengan kejadian
luar biasa itu ialah petir yang Amat keras yang menyebabkan suara yang
mengguntur yang dapat menghancurkan.
[1504] Maksudnya: mereka habis
dihancurkan sama sekali dan tidak punya keturunan.
Penafsirannya :
الْحَاقَّةُ
Dikatakan demikian karena pada hari itu dibenarkan hal-hal yang
diingkari, seperti mengenai adanya hari kebangkitan, hari hisab, dan hari
pembalasan atau pada hari itu ditampakkan kepada mereka hal-hal tersebut.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ
Menggambarkan tentang keagungan hari kiamat dan kedudukan sebagai
mubtada, yang sekaligus sebagai khabar dari lafazd Al-Haaqqah yang pertama.
كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ
Ungkapan ini menambahkan keagungan hari kiamat. Maa sebagai
mubtada, maa kedua sebagai khabar, maa kedua berkedudukan sebagai maf’ul kedua
dari lafadz Adra.
فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا
بِالطَّاغِيَةِ
Bermaksud yakni hari kiamat dinamakan demikian karena kedahsyatan
dan kengerian yang terjadi pada hari itu sangat menggetarkan hati.
Imam Ibnu Jarir- Imam Ibnu Abi Hatim- Dan Imam Wahidi, telah
mengetengahkan sebuah hadits melalui Buraidah. Buraidah telah menceritakan
bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Ali ibnu Abi Thalib dalam
sebuah hadits buraidah :
“ Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya mendekat kepadamu dan
tidak menjauhimu, dan (aku diperintahkan) supaya mengajarimu dan supaya kamu
memperhatikan suatu kebenaran bagimu untuk memperhatikan “. “lalu turunlah ayat
ini”, yaitu firmannya :
فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا
بِالطَّاغِيَةِ
Artinya :
“Agar kami jadikan peristiwa itu peringatan
bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar”. (Q.S.
Al-Haaqqah-12).
3-
TAFSIR SURAT AL-QAARI’AH
**- Mengapa dalam
surat Al-Qaari’ah adanya beberapa kali pengulangan kata الْقَارِعَةُ dalam surat tersebut ?
Jawabannya
yaitu :
1.
Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti
anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu
yang dihambur-hamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang
memuaskan.
8. Dan Adapun orang-orang yang ringan
timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah
itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.
Penafsirannya
:
الْقَارِعَةُ berasal dari kata قرع yang berarti mengetuk.
Para ulama
menegaskan bahwa penggunaan bahasa arab الْقَارِعَةُ dalam arti semua peristiwa yang besar dan mencekam baik disertai dengan
suara keras maupun tidak.
Pengulangan pada ayat yang kedua
“menggambarkan rasa heran serta takut yang mencekam, seakan-akan keadaan ketika
itu diilustrasikan walau dalam bentuk sederhana – adanya seorang yang mengetuk
rumah dengan sangat keras – tidak seperti apa yang selama ini dikenal sehingga
yang didalam rumah bertanya sambil ketakutan :’ Siapa yang mengetuk
itu?”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar