View My Stats

Rabu, 01 Februari 2012

LAPORAN PPL DI-Sekolah MTsN Banda Aceh II





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
            Pendidikan merupakan faktor penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia, agar dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat manusiawi. Manusia perlu mengetahui bahkan menguasai banyak hal. Untuk itu manusia perlu belajar, dengan belajar manusia dapat mengembangkan minat, bakat dan keterampilan khusus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
            Dalam hal ini, di Indonesia khususnya sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan seseorang. Dalam lembaga sekolah, beberapa faktor penunjang diperlukan untuk meningkatkan kualitas, salah satunya adalah guru.
            IAIN merupakan salah satu institut pendidikan tinggi yang memilki fakultas untuk mendidik calon-calon guru. Sesuai dengan tujuan yang diharapkan bahwa akan dapat menghasilkan tenaga-tenaga pengajar yang profesional di berbagai bidang. Oleh karena itu, untuk menghasilkan produk tenaga pengajar yang terbaik diperlukan latihan yang intensif berupa pendalaman materi dan praktek secara berkesinambungan. Dengan adanya mata kuliah program pengalaman lapangan (PPL), diharapkan akan tercipta tenaga pengajar yang siap untuk mengisi kekosongan di dunia pendidikan.
            Dalam mata kuliah tersebut mahasiswa dapat merasakan kehidupan guru yang sesungguhnya, sehingga dapat memberi gambaran dedikasi seorang guru. Hal ini dapat menjadi bekal pengalaman yang bermanfaat.
            Calon guru tidak hanya dituntut untuk memberi materi pelajaran saja, tetapi juga diarahkan untuk bisa mendidik dan mengarahkan bakat dan minat siswa. Untuk memberi dasar bimbingan kepada calon guru, sebelum diadakannya PPL mahasiswa telah dibekali dengan mata kuliah mikro teaching. Ini merupakan salah satu cara melatih mahasiswa untuk kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya. MTsN Banda Aceh II adalah salah satu lembaga sekolah yang bersedia menerima calon guru atau mahasiswa praktikan untuk berlatih.
B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
a.     Memberi kesempatan kepada mahasiswa atau calon guru untuk menerapkan disiplin ilmu yang dikuasai serta memperoleh pengalaman nyata terhadap kegiatan mengajar dan belajar.
b.   Mendorong para mahasiswa untuk senantiasa dapat menjadi calon guru yang profesional dalam bekerja.

2.      Tujuan Khusus
a.   Aspek Pengetahuan
    Diharapkan mahasiswa calon guru dapat memiliki pengetahuan teoritis dan praktis yang berkaitan dengan belajar mengajar.

b.  Aspek Keterampilan
    Diharapkan mahasiswa calon guru dapat memiliki keterampilan untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam praktek lapangan secara terbimbing dan mandiri.

c.   Aspek Sikap
    Diharapkan mahasiswa calon guru dapat memilki komitmen terhadap keprofesionalitas kerja di antaranya: meningkatkan kualitas diri dan keahlian; penyesuaian terhadap tuntutan zaman dan kurikulum yang kerap berubah; serta mampu meningkatkan pelayanan terhadap dunia pendidikan.







BAB II
KEGIATAN- KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

            Program PPL dapat terlaksana dengan baik dan mencapai target yang diinginkan, maka usaha pelaksanaan harus terencana dan tersusun dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan dalam observasi lapangan meliputi empat hal, yaitu: Observasi lapangan, Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing, Pelatihan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri serta ujian praktek mengajar dan penyusunan laporan akhir.

A.     Observasi Lapangan
            Pelaksanaan kegiatan observasi lapangan merupakan bagian dari kagiatan PPL yang dilakukan pada minggu pertama. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa calon guru dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah praktikan.
            Adapun keadaan sekolah MTsN Banda Aceh II secara rinci adalah sebagai berikut:
a.      Keadaan Fisik Sekolah
Ditinjau dari segi sekolah dan jumlah murid seluruhnya, maka secara umum fasilitas sekolah dan kondisi fisik dari segi fasilitas dan kualitasnya dikategorikan baik antara lain:
a.       Luas tanah Bangunan                : 1894 m
b.      Luas tanah pekarangan             : 2376 m
c.       Jumlah ruang kelas                    : 18 kelas
·        Kelas I                   : 8 ruang
·        Kelas I                   : 5 ruang
·        Kelas II                  : 5 ruang
d.      Ukuran ruang kelas     : 144 m
e.       Bangunan lain yang ada
·     Ruang kepala madrasah  : 25 m
·     Ruang kantor guru                : 120 m
·     Ruang laboratorium              : 135 m
·     Ruang computer                   : 135 m
·     Ruang pustaka                     : 135 m
·     Kantin                                  : 64 m
  1. Keadaan Lingkungan Yang Mengelilingi Sekolah
1.            Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah:
a.       Sebelah Utara            : Mesjid Jami’ Lueng Bata
b.      Sebelah Selatan         : Perumahan Penduduk
c.       Sebelah Barat            : SDN 86 Banda Aceh
d.      Sebelah Timur           : Pekarangan Mesjid Jami’ Lueng Bata
  1. Fasilitas Sekolah
a.       Perpustakaan                            : Baik
c.       Laboratorium                            : Dalam proses renovasi
d.      Ruang Kelas                             : BaikRuang
e.       Tata Usaha                               : Baik
f.        Ruang Guru                              : Baik
g.       Ruang Dinas Kepala Sekolah    : Baik
Kesemua bangunan tersebut dalam bentuk permanen dan kondisi yang baik.     
d.  Penggunaan Sekolah
      Jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini: 1 sekolah
e.  Guru/pegawai dan siswa
a.        Jumlah guru/pegawai                 :  52 orang
·        Guru tetap                          : 34 orang
·        Guru tidak tetap/honor        : 13 orang
·        Pegawai tetap                     : 4 orang
·        Pegawai tidak tetap            : 1 orang
f.         Jumlah siswa 
§        Kelas VII
·           Laki-laki           : 121 orang
·           Perempuan       : 140 orang
·           Jumlah              : 261 orang
§         Kelas VIII
·        Laki-laki           : 99 orang
·        Perempuan       :  92 orang
·        Jumlah              : 191 orang
§         Kelas IX
·        Laki-laki                 :  77 orang
·        Perempuan             :  105 orang
          Jumlah                                 :  182 orang

          Jumlah siswa seluruhnya     :  634 orang

g.   Interaksi Sosial
a.       Hubungan Guru-guru                                        : Baik
b.      Hubungan Guru-Siswa                          : Baik
c.       Hubungan Siswa-Siswa                                    : Baik
d.      Hubungan Guru-Pegawai usaha             : Baik
e.       Hubungan Siswa secara keseluruhan     : Baik
h.  Tata Tertib
a.       Untuk Siswa                 : Ada
b.      Untuk Guru                  : Ada
c.       Untuk Pegawai : Ada                           
B.     Observasi Kegiatan
  1. Jadwal Mengajar
JAM

SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM’AT
SABTU
1




VII-5

2
P



VII-5

3
I
VII-8
VII-6
VII-7
VII-7

4
K
VII-8
VII-6
VII-7
VII-7

5
E

VII-5
VII-6
VII-8

6
T

VII-5
VII-6
VII-8

7






8







Keterangan Jam Pagi

1.      07.30 – 09.50                                                   
2.      09.50 – 10.10                        
3.      10.10 – 10.30                               
(Istirahat)  
4.      10.30 – 11.50                                         
5.      11.50 – 12.30
6.   12.30 – (Shalat Dzuhur)
7.   13.00 –  13.45
Keterangan Jam Sore
  1. 14.00 – 14.30                         
  2. 14.30 – 15.00
  3. 15.00 - 15.30
  4. 15.30 – 16.00
( Shalat Ashar & Istrahat)
  1. 16.00 – 16.30
  2. 16.30 – 17.00
  3. 17.00 – 17.30
  4. 17.30 – 18.00
(Pulang)

  1. Observasi siswa
Observasi ini dilakukan dalam minggu pertama pada saat guru pamong mengajar dikelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tujuan observasi ini dilakukan selain untuk persiapan mental juga sebagai sebuah pengalaman yang berharga dalam menangani kelas, yaitu keadaan siswa, metode mengajar, serta sebagaimana yang ditetapkan sekolah.
  1. Tata tertib
Tatatertib disekolah disusun secara efisien, fleksibel, tertib untuk siswa, staf pengajar bahkan mahasiswa praktikan. Demikian halnya dalam pelaksanaan telah ditetapkan dengan sangat baik dan disiplin sebagaimana yang telah ditetapkan sekolah.

B.     Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing
            Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam program pengalaman lapangan (PPL). Dalam kegiatan ini penulis melaksanakan tatap muka langsung di depan kelas mempraktekkan langsung dan teknik mengajar yang diperoleh selama proses perkuliahan.
Adapun kegiatan belajar mengajar yang penulis laksanakan selama praktek  pengalaman lapangan (PPL) di MTsN Banda Aceh II meliputi:
1).                Penyusunan program tahunan
2).                Pengembangan materi, media dan sumber belajar
3).                Penyusunan satuan pelajaran (SAP) dan rencana perangkat pembelajaran
4).                Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
5).                Melakukan Evaluasi,
6).                Menjadi petugas piket pada hari yang telah ditentukan


C.     Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainnya Secara Mandiri
            Selain kegiatan belajar mengajar, penulis juga malaksanakan kegiatan lainnya yaitu kegiatan secara mandiri teaching dan non-teaching. Kegiatan non-teaching adalah kegiatan diluar jam pelajaran yang dituntut untuk berpartisipasi aktif terhadap program-program kegiatan yang dilakukan di sekolah. Adapun kegiatan mandiri tersebut yang dilaksanakan selama program PPL di MTsN Banda Aceh II  antara lain:
  1. Mengadakan konsultasi dengan guru pamong
  2. Mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan disekolah, seperti mengadakan buka puasa bersama, dan gotong royong bersama.
  3. Melaksanakan piket harian.

D.    Ujian Praktek Mengajar dan Penyusunan Laporan Akhir
Penyusunan Laporan Akhir di lakukan setelah mahasiswa PPL selesai melaksanakan kegiatan pelatihan dari sekolah yang bersangkutan yang disusun secara individu oleh mahasiswa sebagai guru.

BAB III
REFLEKSI TENTANG PENGALAMAN DALAM
MELAKSANAKAN PPL

A.     Refleksi Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan
            Keadaan fisik sekolah sangat sesuai untuk sarana pendidikan. MTsN Banda Aceh II  mempunyai ruangan yang memadai dan ukuran ruang kelas yang sesuai untuk pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM). Segala kegiatan sekolah seperti latihan kegiatan belajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing terlaksana dengan baik.
            Kondisi lingkungan MTsN Banda Aceh II  memiliki tenaga pendidik yang mencukupi. Hal ini dapat menunjang keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) disebabkan kecukupan tenaga pendidik dapat mengajar pada bidang studinya masing-masing dengan jadwal mengajar yang sesuai sebagaimana yang ditetapkan.
            Interaksi sosial yang harmonis pada semua personil di sekolah terjalin dengan baik sehingga keadaan sekolah terorganisir dan tercipta suasana rukun dalam PBM. Keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) sangat di dukung oleh tata tertib yang berlaku disekolah. Semua personil sekolah umumnya melaksanakan tata tertib dengan baik dan penuh kesadaran tanpa adanya paksaan dari pihak yang lain.

B.     Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan  Tugas-Tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing
            Dalam pelatihan terbimbing, perhatian difokuskan kepada persiapan mengajar, penerapan keterampilan dasar mengajar secara integrasi dalam latar alamiah dan bervariasi pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) serta dampak terhadap siswa.
            Berdasarkan alasan di atas, sebagai calon guru dituntut untuk dapat menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi melalui pembelajaran bidang studi fisika di kelas.
            Dengan bimbingan yang intensif dari guru pamong dan dosen pembimbing. Pelaksaan kegiatan pelatihan mengajar dan terbimbing meliputi:
a.       Penyusunan progran tahunan, semester dan harian serta analisa mata pelajaran. Dalam program tahunan ini langsung dibimbing oleh guru pamong dengan penguasaan kepada calon guru untuk menyusun program terlebih dahulu. Adapun program tersebut adalah program tahunan, semesteran dan harian kelas. Setelah penyusunan ini selesai, penulis berkonsultasi dengan guru pamong guna membuat perbaikan.
b.      Pengembangan materi, media belajar dan sumber belajar.
      Dalam hal ini calon guru dibimbing oleh guru pamong melalui penyediaan materi, media dan sumber pelajaran yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dibimbing. Sama halnya pelakssanaan pelatihan sebelum calon guru berupaya melakukan yang diberikan guru pamong tetapi tidak terlepas dari bimbingan guru pamong dan pihak sekolah. Ketetapan materi dan media sumber pelajaran di dapat setelah berkonsultasi dengan guru pamong.
c.   Penyusunan Rencana pembelajaran (RPP)
Penyusunan satuan pembelajaran langsung dibimbing oleh guru pamong. Penyusunan RPP yang ditugaskan adalah satuan pelajaran Fisika kelas VIII semester I. Dalam penyusunan ini telah diadakan konsultasi dengan guru pamong.    
d.   Pelaksanaan kegiatan Kegiatan Belajar Mengajar (PBM).
Penulis sebagai calon guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dibimbing oleh guru pamong. Penentuan kelas tempat latihan calon guru tentunya berdasarkan kelas yang dibimbing oleh guru pamong lengkap dengan jadwalnya. Jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh calon guru maka guru pamong akan memberikan arahan dan bimbingan setelah proses belajar mengajar selesai. Adapun arahan tersebut berupa penggunaan strategi pembelajaran, kemampuan untuk terampil dengan menggunakan bahasa dan perilaku yang terdapat dan lain–lain. Dengan menggunakan arahan dari guru pamong disini terjadi diskusi singkat sehingga ada kerjasama antara penulis calon guru dengan guru pamong.
e. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
      Pada tahap pelaksanaan penilaian hasil belajar, penulis calon guru diberi tugas oleh guru pamong untuk menilai hasil evaluasi dan tugas siswa yang kemudian dievaluasi kembali oleh guru pamong dan diberi bimbingan tentang sistem penilaian yang tepat.
            Pembentukan guru yang profesional tidak hanya menyelesaikan tugas mengajar saja, akan tetapi tugas-tugas keguruan lainnya perlu mendapat bimbingan dari guru pamong dan segenap jajaran sekolah sebagai upaya untuk memudahkan calon guru yang belum berpengalaman.

 .                            C. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan  Tugas- Tugas Keguruan Lainnya Secara Mandiri
            Kesempatan untuk mengajar mandiri diberikan setelah mengalami beberapa proses pelatihan dan pemantapan materi maupun teknik mengajar. Namun demikian, guru pamong masih memantau calon guru dari luar kelas. Setelah dirasa mulai didapat keterbiasaan dan kemampuan mengajar yang baik maka calon guru pada akhirnya ditetapkan ujian praktek.

D. Refleksi Tentang Pelaksanaan Ujian Praktek dan Penyusunan Laporan  Akhir
            Pelaksanaan ujian praktek mengajar merupakan penilaian mengajar sebagai calon guru. Sebelum ujian berlangsung, calon guru membuat persiapan mengajar dan menyajikan media yang diperlukan.
            Dalam penyusunan laporan ini penulis menyusun laporan hasil pengamatan (observasi) dan pengalaman mengajar selama penulis melaksanakan praktik ditempat sekolah latihan MTsN Banda Aceh II  .
            Penyusunan laporan ini disusun oleh masing-masing guru praktikan. Namun hal ini juga tidak terlepas dari diskusi bersama guru praktikan disekolah latihan.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
      Kegiatan pelaksanaan program pengalaman lapangan ( PPL ) meliputi :
1.      Program pelaksanaan lapangan sangat bermanfaat bagi guru praktikan sebagai calon guru, karena melalui kegiatan ini guru praktikan dapat memperoleh pengalaman tentang profesi yang akan digelutinya kelak.
2.      Keharmonisan suasana dalam belajar mengajar sangat bergantung kepada mahasiswa praktikan dalam menyampaikan materi serta mengelola kelas.
3.      Pelaksanaan kegiatan observasi lapangan sangat memberikan mamfaat bagi guru praktikan, karena dalam kegiatan ini guru praktikan dapat memperoleh pengalaman yang akan dijadiakan sebagai modal dasar untuk melaksanakan tugas mengajar dan tidak mengajar.
4.      Pelaksanaan keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa praktikan dapat langsung menerapkan dan dapat mencari solusi bagaimana menghadapi situasi tersebut serta mengatasi secara tepat dan penuh tanggung jawab.
5.      Kegiatan praktek mengajar terbimbing dan mandiri. Kegiatan ini bertujuan memberi kesempatan kepada guru pamong untuk memberikan penilaian secara keseluruhan terhadap kemampuan calon guru dan merupakan umpan balik bagi calon guru untuk mengetahui keberhasilannya.
6.      Kegiatan pelaksanaan menyusun laporan akhir. Kegiatan ini untuk mendokumentasikan semua kegiatan praktikan selama melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL MTsN Banda Aceh II  )
Dalam pelaksanaan PPL, penulis telah memperoleh sejumlah pengalaman dan pengetahuan tentang cara mengajar seorang guru yang diharapkanoleh lembaga pendidikan.



B. Saran-saran
            Hendaknya guru praktikan benar-benar mempersiapkan diri dan mengikuti program ini dengan sungguh-sungguh. Sebaliknya pembekalan mahasiswa sudah dimulai dari micro teaching untuk menghadapi masalah-masalah yang timbul dilapangan bukan hanya dasar keterampilan saja. Serta adanya informasi yang jelas dan persepsi yang sama antara UPP PPL, dosen pembimbing, guru pamong yang terkait akan banyak membantu praktikan dalam melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL).
            Kiranya MTsN Banda Aceh II untuk mempertahankan yang sudah ada dan berusaha meningkatkan suasana yang lebih kondusif bagi pelaksanaan proses belajar mengajar.




















Tidak ada komentar: