BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, yang bersifat deskriptif. Penelitian
kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata atau pernyataan lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati[22]. Pendekatan ini diarahkan pada latar individu secara holistis atau
menyeluruh.
|
Penelitian ini berusaha untuk
mengungkapkan makna dari pembelajran melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Makna yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal. Penelitian ini lebih menekankan proses pembelajaran
daripada hasil akhir pembelajaran itu sendiri. Proses yang diamati adalah
bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal materi pertidaksamaan kuadrat. Data hasil penelitian berupa kata-kata dan akan
dipaparkan sesuai dengan kejadian yang terjadi dalam penelitian dan analisis
data dilakukan secara induktif. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti
adalah instrumen utama. Hal ini karena
peneliti yang akan merencanakan, merancang, melaksanakan, mengumpulkan data,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan membuat laporan. Dari penjelasan
tersebut nampaklah bahwa penelitian ini memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan
penelitian kualitatif. Oleh sebab itu, maka pendekatan penelitian adalah
pendekatan kualitatif.
Berdasarkan pertanyaan penelitian, penelitian ini dimaksudkan sebagai jalan keluar
untuk mengetahui hasil belajar dan respons siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan model
kooperatif tipe TAI pada
materi pertidaksamaan kuadrat. Oleh sebab itu, jenis penelitian yang sangat
cocok dengan permasalahan di atas adalah penelitian tindakan kelas.
B.
Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1 MAN
2 BandaAceh. Pengambilan subjek berdasarkan
pertimbangan guru bidang studi di kelas X yaitu siswa mudah diajak kerjasama, komunikatif
dan kemampuan siswa heterogen. Kemampuan siswa
yang heterogen dapat juga dilihat dari skor tes awal siswa. Untuk
itu peneliti bersama guru yang bersangkutan menetapkan subjek dalam penelitian
ini adalah kelas X-1.
Penelitian ini dilaksanakan di
kelas X-1 semester I MAN 2 Banda Aceh. Sekolah
ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
- berdasarkan hasil wawancara dengan guru pelajaran matematika bahwa selama ini siswa-siswa di sekolah tersebut masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pertidaksamaan kuadrat,
- pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI pada materi pertidaksamaan kuadrat belum pernah dilaksanakan, sehingga pihak sekolah sangat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan penelitian, dan
- pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI cocok untuk dilaksanakan di sekolah tersebut karena mengingat sistem pembelajaran yang digunakan dikelas X selama jarang menggunakan model kooperatif.
C. Kehadiran Peneliti dan
Lokasi Penelitian
Madrasah Aliyah Negeri 2 Banda
Aceh adalah salah satu madrasah dikota Banda Aceh yang lokasinya berada di Desa
Lamteumen. Pada saat ini MAN 2
Banda Aceh dipimpin oleh Drs. Abd. Syukur.
Peneliti akan berada di
lapangan untuk mengumpulkan data dalam latar alamiah, dimana peneliti bertindak
sebagai instrumen kunci, sehingga kehadiran peneliti di lapangan menjadi syarat
utama. Disamping itu, peneliti juga berperan sebagai perencana dan pelaksanaan
tindakan, pengumpul dan penganalisa data, serta untuk melaporkan hasil
penelitian.
D. Data dan Sumber Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah:
1. hasil pekerjaan siswa pada
soal yang diberikan, melalui tes awal sebelum tindakan, dan tes akhir sesudah
tindakan,
2. hasil pengamatan siswa dan
guru terhadap langkah-langkah pembelajaran dan suasana kelas,
3. hasil wawancara dengan
subjek penelitian, dan
4. hasil angket respon siswa
terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Sumber data dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X MAN 2 Banda Aceh. Siswa yang dipilih sebagai subjek
penelitian sebanyak 6 orang, sehingga diharapkan pengamatan lebih terfokus dan
aktivitas siswa dapat diamati lebih cermat dan mendalam. Kriterianya adalah 2
orang siswa berkemampuan rendah , 2 orang siswa berkemampuan sedang, dan 2
orang siswa berkemampuan tinggi. Penentuan ini dilakukan berdasarkan hasil tes
awal dan konsultasi dengan guru matematika yang mengajar di kelas itu.
Konsultasi dengan guru matematika dilakukan karena mengingat salah satu tehnik
penelitian yang digunakan adalah
wawancara, sehingga diharapkan subjek yang terpilih adalah siswa yang mudah
untuk diajak berkomunikasi saat wawancara.
E. Prosedur pengumpulan data
Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian
ini berupa observasi, angket
responden, tes, dan wawancara.
1. Observasi (pengamatan).
Lembar
observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kegiatan
mengajar selama penelitian. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi
kemampuan guru mengelola pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa.
a. Lembar Observasi Kemampuan
Guru Mengelola Pembelajaran.
Lembar pengamatan ini
digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran model koperatif tipe
TAI. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Lembar observasi
diberikan kepada pengamat untuk diisi sesuai dengan petunjuk. Adapun pengamatnya adalah guru matematika yang mengajar
di sekolah yang diteliti yaitu Ibu Imadiah, S.Pd. Lembar pengamatan kemampuan
guru mengelola pelajaran dapat dilihat pada Lampiran 6.
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar pengamatan ini
digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung. Lembar pengamatan diisi setiap lima menit sesuai dengan petunjuk.
Adapun pengamatnya adalah Mahmudi seorang
mahasiswa jurusan matematika. Lembar pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat
pada Lampiran 4.
2. Angket Respon Siswa
Angket
digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran dan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI. Siswa memberikan tanda cek list pada kolom yang tersedia
untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Angket tersebut diberikan kepada siswa
segera setelah pembelajaran selesai. Angket respon siswa dapat dilihat pada Lampiran
8.
3. Tes
Tes
awal dilaksanakan untuk melihat pengetahuan materi prasyarat yang telah
dimiliki siswa. Tes hasil belajar dilaksanakan untuk memperoleh informasi
tentang penguasaan siswa terhadap materi pertidaksamaan kuadrat. Data hasil
belajar siswa dikumpulkan melalui pemberian kuiz di setiap akhir pembelajaran
dan tes akhir yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai. Soal tes
awal, soal tes akhir, LKS I, LKS II, dan LKS III telah divalidasi isi oleh dua
orang dosen pembimbing dan satu orang guru bidang studi matematika. Tes awal
dapat dilihat pada Lampiran 10 dan tes akhir siswa dapat dilihat pada Lampiran 23.
Lembaran validitas LKS I, LKS II dan LKS III dapat dilihat pada Lampiran 22,
sedangkan lembaran validitas tes akhir dapat dilihat pada Lampiran 28.
4. Wawancara.
Wawancara dilakukan hanya pada 6 orang siswa
yang terpilih. Dalam wawancara tersebut peneliti mengajukan
beberapa pertanyaan yang di dalamnya mencangkup kendala yang dihadapi siswa pada materi pertidaksamaan kuadrat. Wawancara
dilakukan dalam bentuk semi terstruktur. Pedoman umum wawancara dengan siswa dapat dilihat pada Lampiran 9.
.
F. Teknik Analisis Data
Tahap analisis data merupakan
tahap yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena pada tahap inilah
penulis dapat merumuskan hasil-hasil penelitiannya. Setelah semua data
terkumpulkan, maka untuk mendeskripsikan data penelitian dapat dilakukan perhitungan
seperti dalam uraian berikut.
1. Analisis data aktivitas siswa.
Data hasil pengamatan aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung dianalisis dengan menggunakan persentase,
yaitu:
.[24]
Aktivitas
siswa dikatakan aktif
jika waktu yang digunakan untuk melakukan setiap aktivitas sesuai dengan
alokasi waktu yang termuat dalam RPP dengan batasan toleransi 5%.[25] Penentuan kesesuaian aktivitas siswa
berdasarkan pencapaian waktu ideal yang ditetapkan dalam penyusunan rencana
pembelajaran materi pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI seperti Tabel 3.1 berikut
ini.
Tabel 3.1. Kriteria Efektivitas Aktivitas Siswa.
No
|
Aspek
Pengamatan Aktivitas Siswa
|
Persentase
Kesesuaian (P)
|
|
Waktu
Ideal
|
Toleransi
|
||
1
|
Mendengarkan, memperhatikan penjelasan guru/teman
|
13%
|
7%≤ P ≤18%
|
2
|
Menjawab permasalahan di LKS
secara individu
|
10%
|
5%≤ P ≤15%
|
3
|
Mendiskusikan jawaban permasalahan di LKS dalam kelompok dengan cara
saling mengoreksi hasil jawaban individu
|
27%
|
22%≤ P ≤32%
|
4
|
Membandingkan jawaban dalam
diskusi kelompok atau diskusi kelas
|
30%
|
25%≤ P ≤35%
|
5
|
Bertanya/menyampaikan
pendapat/ide kepada guru atau teman
|
10%
|
5%≤ P ≤15%
|
6
|
Menarik kesimpulan suatu
konsep atau prosedur
|
0%
|
5%≤ P ≤15%
|
7
|
Perilaku yang tidak relevan
dengan KBM
|
0%
|
0%≤ P ≤5%
|
Sumber: Noehi Nasution,dkk, Evaluasi Pembelajaran Matematika (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007), hal. 9.27
P = waktu ideal
2. Analisis data kemampuan guru mengelola
pembelajaran.
Data
tentang kemampuan guru mengelola pembelajaran dianalisis dengan menggunakan
statistik deskriptif dengan skor rata-rata.
Pendeskripsian
skor rata-rata tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dapat
diikuti seperti uraian berikut ini.
Nilai <
0,50 sangat kurang
0,50 ≤ nilai < 1,50 kurang
1,50 ≤ nilai < 2,50 cukup
2,50 ≤ nilai < 3,50 baik
Nilai ≥ 3,5 sangat baik.
Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan
efektif jika skor dari setiap aspek yang dinilai berada pada kategori baik dan
sangat baik.[26]
3. Analisis data angket respon siswa
Respon siswa dianalisis dengan cara menghitung
rata-rata keseluruhan skor yang telah dibuat dengan model skala Likert. Penskoran
dalam skala kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai
kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk pertanyaan positif dan 1, 2, 3, 4 untuk pertanyaan
bersifat negatif.[27]
Pada penelitian ini, untuk pernyataan positif maka diberi skor 4 untuk
sangat setuju, 3 untuk setuju, 2 untuk tidak setuju dan 1 untuk sangat tidak
setuju. Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor sebaliknya yaitu skor 1
untuk sangat setuju, 2 untuk setuju, 3 untuk tidak setuju, dan 4 untuk sangat
tidak setuju.[28]
Skor rata-rata respon siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Skor rata-rata =
Keterangan: f1 =
Banyak siswa yang dapat menjawab pilihan A (sangat setuju)
n1 = Bobot skor pilihan A (sangat setuju)
f2 = Banyak
siswa yang menjawab pilihan B (setuju)
n2 = Bobot skor pilihan B (setuju)
= Banyak siswa yang menjawab pilihan
C (tidak setuju)
n3 = Bobot skor pilihan C (tidak setuju)
f4 =
Banyak siswa yang menjawab pilihan D
(sangat tidak setuju)
n4 = Bobot skor pilihan D (sangat tidak setuju)
N = Jumlah seluruh siswa yang memberikan respon
terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi pertidaksamaan kuadrat. [29]
Kriteria skor rata-rata untuk respon siswa
adalah sebagai berikut:
3 skor rata-rata ≤ 4 = Sangat positif
2 skor rata-rata 3 = Positif
1 skor rata-rata ≤ 2 = Negatif
0 skor rata-rata ≤1 = Sangat negatif.[30]
4. Analisis data tes hasil belajar.
Menurut
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di MAN 2 Banda Aceh untuk ketuntasan belajar
secara individual jika mempunyai daya serap paling sedikit 60%, sedangkan suatu
kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% siswa tuntas secara
individu.[31]
Data yang digunakan untuk menganalisis ketuntasan hasil belajar adalah kuis pada setiap tindakan dan tes
akhir. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dikatakan tuntas belajar
secara individu bila memiliki daya serap 60%. Sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas
belajar secara klasikal tercapai bila 80% siswa di kelas tersebut telah tuntas
belajar. Jawaban tes digunakan untuk melihat ketuntasan hasil belajar.
Skor yang akan diperoleh dari hasil tes tersebut
dijadikan sebagai data penelitian yang nantinya akan diolah. Setelah data
terkumpul maka disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Selanjutnya data
akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif persentase dengan
rumus:
.
Keterangan : P
= Nilai persentase jawaban siswa
F
= Frekuensi jawaban siswa
n = Jumlah siswa
100%
=
Bilangan tetap. [32]
G. Pengecekan
Keabsahan Data
Dalam penelitian, keabsahan
data merupakan hal yang penting. Untuk mengecek keabsahan data akan digunakan
kriteria derajat kepercayaan[33]. Derajat kepercayaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Triangulasi, (2) Ketekunan
pengamatan, dan (3) Pemeriksaan teman sejawat.
Triangulasi adalah suatu
teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu di luar data itu
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan
metode dan triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan metode dilakukan
dengan cara membandingkan dan mengecek balik sesuatu informasi yang diperoleh
melalui wawancara, observasi, catatan lapangan dan tes akhir tindakan.
Sedangkan triangulasi dengan sumber dilakukan dengan cara membandingkan data
hasil observasi teman sejawat dan hasil observasi peneliti dengan wawancara.
Ketekunan pengamat dilakukan
pengamat dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan terus
menerus selam proses penelitian. Kegiatan ini dapat diikuti dengan pelaksanaan
wawancara secara intensif sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya subjek berdusta, menipu atau berpura-pura.
Pemeriksaan teman sejawat
adalah mendiskusikan proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing, teman
sejawat dan guru bidang studi matematika. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan masukan baik dari segi metodologi ataupun konteks penelitian.
Dengan pemeriksaan teman sejawat diharapkan penelitian tidak menyimpang dari
harapan dan data yang diperoleh benar-benar mencerminkan data yang valid.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap yang dilaksanakan
dalam penelitian ini mencakup (1) tahap perencanaan dan (2) tahap pelaksanaan
kegiatan penelitian. Rincian tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan seperti uraian berikut ini.
a.
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi
kegiatan refleksi awal dan
menetapkan serta merumuskan rancangan penelitian.
1. Refleksi awal
Pada tahap ini dilakukan
kegiatan(1) membuat soal tes awal, (2) menentukan sumber data, dan (3)
melakukan tes awal, dan (4) menetapkan kelompok dan 6 orang siswa untuk
diwawancarai.
2. Menetapkan dan merumuskan
rancangan penelitian
Pada tahap ini kegiatan yang
dilakukan adalah (1)menentukan tujuan pembelajaran, (2) menyusun kegiatan
pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI, (3) menyiapkan LKS I, LKS II dan
LKS III untuk kegiatan diskusi kelompok,
lembar observasi, angket dan format wawancara yang akan digunakan pengamat pada
saat tindakan.
b.
Tahap Pelaksanaan
Kegiatan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan
penelitian dibagi dalam tiga tindakan , yaitu tindakan I, tindakan II dan tindakan III. Tindakan I adalah materi tentang
memahami pengertian dari pertidaksamaan
kuadrat. Tindakan II adalah
merevisi kekurangan di tindakan I. Tindakan III adalah merevisi kekurangan tindakan II.
Pelaksanaan setiap kegiatan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI. Kegiatan
untuk tiap-tiap tindakan meliputi tahap (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3)
mengamati, dan (4) merefleksi yang membentuk suatu siklus.
Pelaksanaan kegiatan mengajar
belajar untuk setiap kali pertemuan mengikuti siklus rancangan penelitian
tindakan kelas, yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada tahap
perencanaan, guru menyusun rencana pembelajaran (RPP-1) dengan mengaju pada
silabus materi pertidaksamaan kuadrat dan disesuaikan dengan tes akhir.
Disamping itu, peneliti juga menyiapkan alat dan peragkat pembelajaran yang
dibutuhkan pada RPP-1. kemudian guru melakukan tindakan pertama, yaitu
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP-1. Pada saat guru melaksanakan
kegiatan mengajar belajar dilakukan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran model kooperatif
tipe TAI oleh dua orang pengamat, dan pengamat tersebut setelah selesai
kegiatan mengajar belajar melakukan refleksi terhadap pelaksanaan RPP-1. Hasil
refleksi/masukan yang diberikan oleh pengamat dijadikan pedoman oleh peneliti
dalam merevisi berbagai kelemahan pada RPP-1 dan memperbaiki kembali RPP-2 dan
3 sesuai hasil revisi dari RPP-1.
Berdasarkan hasil refleksi/masukan
pada kegiatan pembelajaran pertama (RPP-1), guru menyusun rencana pembelajaran
pertemuan kedua (RPP-2) dengan mengacu pada silabus. Selanjutnya guru
melaksanakan proses pembelajaran sesuai RPP-2. Pada saat guru melakukan
kegiatan mengajar belajar juga dilakukan pengamatan. Setelah selesai, pengamat
melakukan refleksi yang dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam merevisi
berbagai kelemahan pada RPP-2 dan sekaligus memperbaiki kembali RPP-3.
Selanjutnya peneliti kembali melaksanakan proses pembelajaran dan masih dilakukan
pengamatan. Setelah selesai pengamat kembali memberikan refleksi untuk
memperbaiki kembali RPP-3, sesuai dengan perbaikan RPP-3, RPP-1 dan 2 juga
direvisi kembali. Untuk lebih jelasnya tentang tahapan penelitian dapat dilihat
dalam Gambar 3.1.
Untuk menjaga keseragaman dalam
penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku “Panduan Menulis Skripsi
yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-raniry tahun 2008”.
Secara
garis besar pelaksanaan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.[34]
Siklus Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom
Action Research)
|
Rencana
Refleksi
Observasi Revisi
Siklus 1
Tindakan Rencana
|
|
Observasi
|
Tindakan
|
|
|
|
Gambar 3.1 Siklus
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
[22] Sugiyono,
Memahami Penelitian Kualitatif, (Penerbit Alfabeta Bandung, april 2007),
hal 59
[23]
Moleong, L. J, Metodologi Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2001), hal 35
[25] Mukhlis,
Pembelajara Matematika Realistik untuk Materi Pokok Perbandingan di Kelas
VII SMP Negeri Pailangga, (Surabaya: Univeritas Negeri Surabaya, 2005),
hal. 70.
[27]Sukardi, Metodelogi Penelitian, Kompetensi dan
Prakteknya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), hal. 147.
[29]Sukardi,Metodelogi
Penelitian........... hal. 147
[32]Sudjana, Metode Statistika,............ hal.
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi
Penelitian
Madrasah
Aliyah Negeri 2 Banda Aceh adalah salah satu madrasah di kota Banda Aceh di bawah
naungan Departemen Agama Republik Indonesia, sekolah ini mempunyai 16 kelas
masing-masing kelas X-1, X-2, X-3, X-4, X-5, XI IPA-1, XI IPA-2, XI IPS-1, XI
IPS-2, XI BAHASA, XII IPA-1, XII IPA-2, XII IPS-1, XII IPS-2, XII IPS-3 dan XII
BAHASA. Selain itu, madrasah ini juga dilengkapi oleh ruang-ruang lainnya
seperti ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang bidang pengajaran, ruang
tata usaha, ruang OSIM, perpustakaan, laboratorium bahasa, laboratorium computer,
aula, lapangan olah raga dan tempat MCK.
Jumlah siswa MAN 2 Banda Aceh tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya
sebanyak 410 siswa yang terdiri dari 134 siswa kelas X, 114 siswa kelas XI, 162
siswa kelas XII. Madrasah Aliyah
Negeri 2 Banda Aceh saat ini dipimpin oleh Drs Abd. Syukur. Untuk kelancaran
tugas sehari-hari kepala sekolah dibantu oleh 6 karyawan tetap dan 2 honorer.
Tenaga pengajar yang ada di MAN 2 Banda Aceh sebanyak 47 orang yang terdiri
dari 41 guru tetap dan 6 orang guru honor serta 2 orang karyawan perpustakaan.
Guru matematika di MAN 2 Banda Aceh ini terdiri dari 4 orang yang semuanya guru
tetap.
|
B. Deskripsi Hasil
Penelitian
Sebelum memulai proses
pembelajaran materi pertidaksamaan kuadrat, terlebih dahulu dilakukan tes awal
untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes awal dilaksanakan pada tangal 7
Desember 2009. Berikut hasil
tes yang memperlihatkan kemampuan awal siswa.
Tabel 4.1
Skor Tes Awal Siswa
No
|
NIS
|
Skor
|
||
1
|
3582
|
80
|
||
2
|
3583
|
37
|
||
3
|
3584
|
90
|
||
4
|
3585
|
55
|
||
5
|
3586
|
30
|
||
6
|
3587
|
77
|
||
7
|
3588
|
57
|
||
8
|
3589
|
77
|
||
9
|
3590
|
77
|
||
10
|
3592
|
55
|
||
11
|
3593
|
90
|
||
12
|
3595
|
65
|
||
13
|
3596
|
88
|
||
14
|
3597
|
78
|
||
15
|
3599
|
18
|
||
16
|
3600
|
75
|
||
17
|
3601
|
53
|
||
18
|
3602
|
45
|
||
19
|
3603
|
77
|
||
20
|
3604
|
75
|
||
21
|
3605
|
77
|
||
22
|
3606
|
35
|
||
23
|
3607
|
77
|
||
24
|
3608
|
70
|
||
25
|
3609
|
77
|
||
26
|
3610
|
77
|
||
27
|
3611
|
68
|
||
28
|
3612
|
40
|
||
|
3613
|
68
|
Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa jumlah siswa kelas X-1 adalah 30
siswa. Namun pada saat peneliti melakukan penelitian, satu siswa tidak dapat
hadir karena kurang sehat, sehingga jumlah siswa yang mengikuti tes awal adalah
29 orang. Berdasarkan skor tes awal siswa dan pertimbangan dengan guru bidang
studi, siswa dibagi dalam enam kelompok. Nama-nama ke-6 anggota kelompok dapat
dilihat pada Lampiran 29
Dalam proses pembelajaran, penelitian
ini dilaksanakan dalam tiga tindakan. Adapun uraian pelaksanaan setiap tindakan
adalah sebagai berikut.
1. Tindakan I
a. Tahap Perencanaan
Pada
tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk tiga kali pertemuan (RPP
I, II, III), Lembar Kerja Siswa (LKS I, II, III), instrumen tes untuk setiap
pertemuan, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran, lembar angket respon siswa, dan lembar
pewawancara yang semuanya dapat dilihat pada lampiran.
b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Pelaksanaan
pembelajaran I dilaksanakan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru pada
tanggal 8 Desember 2009. Kegiatan pembelajaran dibagi kedalam tiga tahap, yaitu
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Tahap-tahap tersebut sesuai dengan RPP
I yang terdapat pada Lampiran 11.
Kegiatan
pembelajaran pada tahap pendahuluan (tahap awal) diawali dengan memotivasi siswa
dan terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru memperkenalkan
kepada siswa model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan tahapan-tahapan
pembelajarannya serta menggali pemahaman awal siswa melalui tanya jawab.sebagai
pemahaman awal siswa sebelum masuk kedalam kegiatan inti pembelajaran.
Kegiatan selanjutnya yaitu tahap inti. Pada tahap ini,
siswa duduk dalam kelompok belajar masing-masing yang sudah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan ini, siswa terlebih dahulu mengerjakan LKS
yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya sebagai tahap pembelajaran
secara individu dan untuk tahap ini siswa dianjurkan untuk mengerjakan LKS di
rumah, hal ini diberikan sebagai usaha untuk menghemat waktu pembelajaran.
Hasil belajar secara individu dibawa ke dalam kelompok untuk didiskusikan.
Selama proses diskusi berlangsung, jika ada siswa yang mengalami kesulitan maka
guru berusaha membimbingnya untuk dapat menyelesaikan permasalahannya. Guru
menyuruh beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan
kelompok yang lain berusaha menanggapi.
Kegiatan
yang terakhir adalah siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru tentang
materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru mengadakan tes/kuis selama 10
menit. Adapun lembaran soal kuis I dapat dilihat pada Lampiran 13. Sedangkan
kriteria penilaian soal kuis I dapat dilihat pada Lampiran 14.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
1. Observasi Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama
pembelajaran diamati oleh teman sejawat peneliti yang berasal dari Jurusan
Pendidikan Matematika yaitu Mahmudi. Data pengamatan terhadap aktivitas siswa
selama satu kali pembelajaran dinyatakan dalam persentase. Siswa yang diamati
berjumlah 6 orang, dengan rincian 2 orang dari kelompok atas, 2 orang dari
kelompok tengah dan 2 orang dari kelompok bawah. Pengambilan siswa sebagai objek
pengamatan berdasarkan konsultasi dan arahan dari guru bidang studi serta nilai
yang didapat siswa dari tes awal. Siswa yang termasuk dalam kategori kelompok
atas merupakan siswa yang berprestasi tinggi, siswa yang termasuk kelompok
tengah merupakan siswa yang berprestasi sedang dan siswa yang termasuk dalam
kelompok bawah merupakan siswa yang berprestasi rendah. Adapun nama-nama yang
termasuk dalam kelompok yang disebutkan diatas, dapat dilihat dalam Tabel 4.2 berikut
ini.
Tabel 4.2 Daftar Siswa yang Menjadi Objek Pengamatan
No
|
NIS
|
Kelompok
|
1.
2.
|
3582
3607
|
Atas
|
3.
4.
|
3610
3685
|
Tengah
|
5.
6.
|
3583
3586
|
Bawah
|
Sumber: Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Kegiatan pengamatan aktivitas siswa dilakukan pada saat
pembelajaran berlangsung untuk setiap
pertemuan. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP I dapat dilihat pada Tabel
4.3 berikut.
Tabel 4. 3 Aktivitas Siswa Selama Kegiatan
Pembelajaran pada RPP I
No
|
Kategori pengamatan
|
Persentase aktivitas siswa pada
RPP I (%)
|
Waktu ideal (%)
|
Toleransi 5%
|
1
|
Mendengarkan, memperhatikan penjelasan
guru/teman
|
15,63
|
13
|
7%≤ P ≤18%
|
2
|
Menjawab permasalahan di LKS secara individu
|
12,50
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
3
|
Mendikusikan jawaban permasalahan di LKS dalam
kelompok dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban individu
|
18,75
|
27
|
22%≤ P ≤32%
|
4
|
Membandingkan jawaban dalam diskusi kelompok
atau diskusi kelas
|
29,17
|
30
|
25%≤ P ≤35%
|
5
|
Bertanya/menyampaikan pendapat/ide kepada guru
atau teman
|
8,33
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
6
|
Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur
|
11,46
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
7
|
Perilaku yang tidak relevan dengan KBM
(seperti:melamun, berjalan-jalan di luar kelompok belajarnya, membaca
buku/mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bermain-main dengan teman, dan
lain-lain).
|
4,17
|
0
|
0%≤ P ≤5%
|
Sumber: Hasil Pengolahan
Data
Berdasarkan hasil observasi
aktivitas siswa pada RPP I terlihat ada
aktivitas yang masih belum memenuhi waktu ideal, yaitu: mendiskusikan jawaban
permasalahan di LKS dalam kelompok dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban
individu. Hal ini disebabkan karena siswa masih lebih terfokus untuk menjawab
soal secara individu.
2. Observasi Kemampuan Guru
Mengelola Pembelajaran
Kegiatan pengamatan terhadap kemampuan
guru juga dilakukan pada setiap RPP. Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, penutup, kemampuan mengelola waktu, dan
suasana kelas. Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru pada RPP I secara jelas
disajikan dalam Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Kemampuan Guru
Mengelola Pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI.
No
|
Aspek
Yang Diamati
|
RPP I
|
|
Pendahuluan
|
|
1
|
Kemampuan memotivasi siswa/mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
|
3
|
2
|
Kemampuan mengaitkan pembelajaran dengan
pengetahuan awal siswa
|
2
|
3
|
Kemampuan menginformasikan langkah-langkah
pembelajaran
|
3
|
|
Kegiatan Inti
|
|
4
|
Kemampuan menjelaskan soal yang ada di LKS
kepada siswa
|
4
|
5
|
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menjawab soal
dan menemukan jawaban sendiri
|
2
|
6
|
Kemampuan memimpin diskusi kelas/ menguasai
kelas
|
3
|
7
|
Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa
|
3
|
8
|
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan
sendiri dan menark kesimpulan tentang konsep/ prinsip/ definisi/ teorema/
rumus/ prosedur matematika
|
2
|
9
|
Kemampuan dalam memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mendemonstrasikan penyelesaian soal
|
3
|
10
|
Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya dan
menjawab pertanyaan
|
3
|
|
Penutup
|
|
11
|
Kemampuan menegaskan hal-hal penting/ intisari
pembelajaran
|
3
|
12
|
Kemampuan
memberikan pujian terhadap keberhasilan siswa dalam memahami materi
yang diajarkan
|
2
|
13
|
Kemampuan menyampaikan judul sub materi
selanjutnya/ memberikan tugas kepada siswa dan menutup pelajaran
|
3
|
14
|
Kemampuan Mengelola Waktu
|
3
|
|
Suasana Kelas
|
|
15
|
Antusias siswa
|
2
|
16
|
Antusias guru
|
3
|
|
Rata-rata
|
2,75
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan
hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada Tabel 4.4 menunjukkan
skor rata-rata yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran pada RPP I sudah dalam kategori baik.
3. Hasil Belajar Siswa
Setelah kegiatan pembelajaran pada RPP I
berlangsung, guru memberikan tes/kuis yang diikuti oleh 29 orang siswa dari 30
orang. Skor hasil tes belajar siswa pada RPP I
dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Skor Tes RPP-1
No
|
NIS
|
Skor
|
Keterangan
|
||
1
|
3582
|
100
|
Tuntas
|
||
2
|
3583
|
100
|
Tuntas
|
||
3
|
3584
|
75
|
Tuntas
|
||
4
|
3585
|
100
|
Tuntas
|
||
5
|
3586
|
100
|
Tuntas
|
||
6
|
3587
|
100
|
Tuntas
|
||
7
|
3588
|
100
|
Tuntas
|
||
8
|
3589
|
100
|
Tuntas
|
||
9
|
3590
|
50
|
Tidak Tuntas
|
||
10
|
3591
|
100
|
Tuntas
|
||
11
|
3592
|
75
|
Tuntas
|
||
12
|
3593
|
100
|
Tuntas
|
||
13
|
3595
|
100
|
Tuntas
|
||
14
|
3596
|
100
|
Tuntas
|
||
15
|
3597
|
100
|
Tuntas
|
||
16
|
3599
|
100
|
Tuntas
|
||
17
|
3600
|
100
|
Tuntas
|
||
18
|
3601
|
0
|
Tidak Tuntas
|
||
19
|
3602
|
100
|
Tuntas
|
||
20
|
3603
|
100
|
Tuntas
|
||
21
|
3604
|
100
|
Tuntas
|
||
22
|
3605
|
100
|
Tuntas
|
||
23
|
3606
|
75
|
Tuntas
|
||
24
|
3607
|
100
|
Tuntas
|
||
25
|
3608
|
50
|
Tidak Tuntas
|
||
26
|
3609
|
100
|
Tuntas
|
||
27
|
3610
|
100
|
Tuntas
|
||
28
|
3611
|
100
|
Tuntas
|
||
|
3612
|
50
|
Tidak Tuntas
|
Ket: Siswa yang namanya dicetak tebal adalah siswa
yang menjadi subjek wawancara.
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa 25 siswa (86,2%)
tuntas belajarnya, sedangkan 4 siswa (13,8%) tidak tuntas. Berdasarkan kriteria
yang ditetapkan di MAN 2 Banda Aceh bahwa seorang siswa dikatakan tuntas bila
memiliki daya serap 60% dan ketuntasan secara klasikal jika 80% siswa dikelas
tersebut tuntas belajarnya[35]. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal pada RPP
1 sudah termasuk dalam katagori tuntas.
4. Hasil Wawancara
Kegiatan wawancara hanya
dilakukan pada 6 siswa yang terpilih untuk diwawancarai. Wawancara dilakukan
setelah kegiatan pembelajaran berakhir untuk setiap pertemuan. Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan pada pertemuan I, siswa tidak banyak menghadapi
kendala dan kesulitan dalam menyatakan bentuk pertidaksamaan kuadrat dan
memberikan contoh pertidaksamaan kuadrat. Tetapi sebagian dari mereka mengatakan
bahwa mereka kurang konsentrasi dalam menyelesaikan soal karena kondisi kelas
yang sedikit ribut pada saat berlangsungnya diskusi kelompok. Sehingga guru
perlu memperbaiki suasana kelas pada pertemuan berikutnya.
d. Refleksi
Selama kegiatan pembelajaran
pada RPP I berlangsung, aktivitas siswa
dalam mediskusikan jawaban permasalahan di LKS
dalam kelompok dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban individu masih diluar waktu ideal. Oleh karena itu,
pada RPP II guru perlu memberikan motivasi pada setiap kelompok untuk lebih
aktif berdiskusi dalam kelompok dan lebih berani dalam bertanya. Selain itu,
suasana kelas perlu lebih di kontrol.
Secara
umun, penjelasan tentang hasil temuan untuk aspek-aspek yang perlu perbaikan
selama proses pembelajaran pada tindakan I dapat dilihat dalam Tabel 4.6
berikut.
Tabel 4.6 Hasil Temuan dan Revisi Selama
Proses Pembelajaran
No
|
Refleksi
|
Hasil temuan
|
Revisi
|
1.
|
Silkus I
|
a. Aktivitas
siswa pada kategori mendiskusikan jawaban permasalahan di LKS dalam kelompok
dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban individu masih di luar waktu
ideal.
|
a. Guru
memotivasi setiap kelompok untuk lebih aktif berdiskusi dalam kelompok dan
lebih aktif bertanya.
|
b. Masih
banyak siswa yang menjawab soal secara individu saat tahapan diskusi
kelompok.
|
b. Guru menjelaskan lebih jelas lagi bahwa
dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI siswa tidak hanya belajar
individu tetapi juga harus aktif berdiskusi dalam kelompok.
|
||
|
|
c. Siswa
kurang konsentrasi dalam menyelesaikan soal karena kondisi kelas yang sedikit
ribut pada saat berlangsungnya diskusi kelompok.
|
c. Siswa diminta agar
pada saat berlangsungnya diskusi kelompok siswa tidak jalan-jalan ke kelompok
lain, tidak melakukan kegiatan lain yang mengganggu jalannya proses
pembelajaran.
|
d. Masih ada
4 orang siswa yang hasil belajarnya
belum tuntas.
|
d. Guru memberikan
bimbingan khusus untuk siswa yang belum tuntas hasil belajarnya.
|
Sumber: Hasil Temuan Selama Proses Pembelajaran pada Tindakan I
2. Tindakan II
a.
Tahap Perencanaan
Tindakan
II dilakukan pada tanggal 10 Desember 2009. pada tahap ini, guru memperbaiki
RPP II dan LKS II berdasarkan hasil refleksi pada tindakan I. Guru juga masih
mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran, dan lembar wawancara.
b.
Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Kegiatan
pembelajaran pada RPP II masih dilakukan dalam tiga tahap dengan perbaikan seperlunya
sesuai dengan revisi RPP pada tindakan I. Pada RPP II ini, siswa tetap bekerja
dalam kelompok masing-masing. Sebelum materi pada RPP II dimulai, guru
mengulang sedikit materi pada pertemuan sebelumnya dengan meminta salah satu
kelompok menyatakan definisi dari pertidaksamaan kuadrat dan menuliskan contoh
dari pertidaksamaan kuadrat tersebut. Adapun RPP II terdapat pada Lampiran 15.
Pada
kegiatan selanjutnya guru menjelaskan secara garis besar cara menyelesaikan pertidaksamaan
kuadrat. Setelah itu, guru mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri selesaian
dari pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan sketsa grafik fungsi kuadrat
dengan memberikan bimbingan bagi kelompok yang kurang memahami isi permasalahan
di LKS. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika siswa
mengalami kesulitan.
Kegiatan
yang terakhir yaitu siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok dan membuat
kesimpulan dengan bimbingan guru tentang materi yang telah dipelajari.
Selanjutnya guru mengadakan tes/kuis selama 10 menit. Adapun lembaran soal kuis
II dapat dilihat pada Lampiran 17. Sedangkan kriteria penilaian soal kuis II dapat
dilihat pada Lampiran 18.
c. Tahap Pengamatan
(Observasi)
1. Observasi Aktivitas Siswa
Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada RPP II dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7
Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran pada RPP II
No
|
Kategori pengamatan
|
Persentase aktivitas siswa pada
RPP I (%)
|
Waktu ideal (%)
|
Toleransi 5%
|
||
1
|
Mendengarkan, memperhatikan penjelasan
guru/teman
|
16,67
|
13
|
7%≤ P ≤18%
|
||
2
|
Menjawab permasalahan di LKS secara individu
|
11,46
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
||
3
|
Mendikusikan jawaban permasalahan di LKS dalam
kelompok dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban individu
|
20,83
|
27
|
22%≤ P ≤32%
|
||
4
|
Membandingkan jawaban dalam diskusi kelompok
atau diskusi kelas
|
28,13
|
30
|
25%≤ P ≤35%
|
||
5
|
Bertanya/menyampaikan pendapat/ide kepada guru
atau teman
|
12,50
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
||
6
|
Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur
|
8,33
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
||
|
Perilaku yang tidak relevan dengan KBM
(seperti:melamun, berjalan-jalan di luar kelompok belajarnya, membaca
buku/mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bermain-main dengan teman, dan
lain-lain).
|
2,08
|
0
|
0%≤ P ≤5%
|
Berdasarkan
hasil observasi aktivitas siswa Tabel 4.7 diatas dan mengacu pada kriteria waktu aktivitas siswa untuk
masing-masing kategori pada RPP II juga belum efektif, dikarenakan ada
aktivitas siswa yang masih pada kategori yang sama seperti pada pertemuan I
yang belum efektif, yaitu: Mendikusikan jawaban permasalahan di LKS II dalam
kelompok dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban individu. Ini disebabkan
karena siswa masih belum mengerti dan cenderung ragu-ragu dalam menjawab soal
yang ada kebanyakan siswa terfokus untuk menjawab soal secara individu daripada
kelompok.
2. Observasi kemampuan guru mengelola
pembelajaran
Kegiatan
pengamatan terhadap kemampuan guru juga dilakukan pada setiap RPP yang
pengamatnya adalah guru budang studi Matematika yang bernama Ibu Imadiah, S.Pd.
Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
penutup, kemampuan mengelola waktu, dan suasana kelas. Hasil pengamatan
terhadap kemampuan guru pada RPP II secara jelas disajikan dalam Tabel 4.8
berikut.
Tabel 4.8 Kemampuan Guru
Mengelola Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI pada RPP
II
No
|
Aspek
Yang Diamati
|
RPP II
|
|
Pendahuluan
|
|
1
|
Kemampuan memotivasi siswa/mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
|
3
|
2
|
Kemampuan mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa
|
2
|
3
|
Kemampuan menginformasikan langkah-langkah pembelajaran
|
4
|
|
Kegiatan Inti
|
|
4
|
Kemampuan menjelaskan soal yang ada di LKS
kepada siswa
|
3
|
5
|
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menjawab soal
dan menemukan jawaban sendiri
|
2
|
6
|
Kemampuan memimpin diskusi kelas/ menguasai
kelas
|
2
|
7
|
Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa
|
2
|
8
|
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan
sendiri dan menark kesimpulan tentang konsep/ prinsip/ definisi/ teorema/
rumus/ prosedur matematika
|
3
|
9
|
Kemampuan dalam memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mendemonstrasikan penyelesaian soal
|
3
|
10
|
Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya dan
menjawab pertanyaan
|
3
|
|
Penutup
|
|
11
|
Kemampuan menegaskan hal-hal penting/ intisari
pembelajaran
|
3
|
12
|
Kemampuan
memberikan pujian terhadap keberhasilan siswa dalam memahami materi
yang diajarkan
|
2
|
13
|
Kemampuan menyampaikan judul sub materi
selanjutnya/ memberikan tugas kepada siswa dan menutup pelajaran
|
4
|
14
|
Kemampuan Mengelola Waktu
|
3
|
|
Suasana Kelas
|
|
15
|
Antusias siswa
|
3
|
16
|
Antusias guru
|
3
|
|
Rata-rata
|
2,81
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan
hasil observasi terhadap kemampuan guru dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI pada Tabel 4.8 menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh
guru dalam mengelola pembelajaran pada
RPP II sudah termasuk dalam kategori baik, tetapi masih beberapa aspek yang
berada pada kategori cukup, yaitu kemampuan mengarahkan siswa untuk menjawab
soal dan menemukan jawaban sendiri, kemampuan memimpin diskusi kelas/ menguasai
kelas, kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa, kemampuan memberikan pujian terhadap keberhasilan siswa
dalam memahami materi yang diajarkan. Ini akan menjadi bahan perbaikan pada
pertemuan selanjutnya.
3. Hasil Belajar Siswa
Setelah kegiatan pembelajaran pada RPP II
berlangsung, guru kembali memberikan tes/kuis yang diikuti oleh 20 orang siswa
dari jumlah seluruhnya 30 orang. Sepuluh siswa yang tidak mengikuti kuis karena
ada sebagian siswa yang harus menghadiri rapat OSIM dan ada juga yang tidak
hadir karena sakitdan absen. Untuk mengetahui kemampuan siswa pada RPP II,
berikut skor hasil tes belajar siswa pada RPP II dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9
Skor Tes RPP II
No
|
NIS
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
3582
|
60
|
Tuntas
|
2
|
3583
|
60
|
Tuntas
|
3
|
3585
|
50
|
Tidak Tuntas
|
4
|
3586
|
45
|
Tidak Tuntas
|
5
|
3587
|
60
|
Tuntas
|
6
|
3589
|
65
|
Tuntas
|
7
|
3590
|
65
|
Tuntas
|
8
|
3592
|
45
|
Tidak Tuntas
|
19
|
3597
|
65
|
Tuntas
|
10
|
3600
|
75
|
Tuntas
|
11
|
3601
|
60
|
Tuntas
|
12
|
3603
|
65
|
Tuntas
|
13
|
3604
|
60
|
Tuntas
|
14
|
3605
|
65
|
Tuntas
|
15
|
3607
|
65
|
Tuntas
|
16
|
3608
|
65
|
Tuntas
|
17
|
3609
|
65
|
Tuntas
|
18
|
3610
|
80
|
Tuntas
|
19
|
3611
|
65
|
Tuntas
|
20
|
3613
|
35
|
Tidak Tuntas
|
Sumber: Hasil Penelitian 2009 (diolah)
Ket: Siswa yang namanya dicetak tebal adalah siswa
yang menjadi subjek wawancara.
Berdasarkan nilai hasil tes
belajar siswa, didapat 4 orang siswa (20%) yang belum mencapai ketuntasan
belajar secara individu yakni siswa yang memperoleh daya serap <60 sesuai
dengan KKM di sekolah tersebut, dan siswa
yang memperoleh daya serap ≥60 berjumlah 16 orang dengan persentase ketuntasan
belajar secara klasikal sebesar 80%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar
secara klasikal di sekolah, maka ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk
RPP II tercapai.
4. Hasil Wawancara
Kegiatan wawancara juga
dilakukan pada 6 siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada
pertemuan II, siswa masih menghadapi
kendala dan kesulitan dalam mencari akar-akar pertidaksamaan dan dalam
menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan kuadrat berdasarkan grafik fungsi
kuadrat dan dalam menentukan himpunan penyelesaiannya. Selain itu mereka masih
banyak kesilapan dalam membedakan tanda ketidaksamaan. Sehingga untuk pertemuan
di RPP III, guru harus lebih rinci lagi dalam menjelaskan kepada siswa cara
melihat daerah penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat dan cara menentukan
himpunan penyelesaiannya.
d.
Refleksi
Pada
tindakan II ini, siswa masih terfokus menyelesaikan soal secara individu.
Padahal tugas LKS yang secara individu sudah diingatkan pada pertemuan
sebelumnya untuk mengerjakannya di rumah. Pada saat tahap diskusi berlangsung
suasana kelas sedikit ribut disebabkan banyak siswa yang masih kurang mengerti
tentang cara menyelesaikan soal dan siswa yang sudah mengerti harus menjelaska
kembali untuk teman kelompoknya yang masih kurang mengerti. Dalam hal kemampuan
guru mengelola pembelajaran sudah dalam kategori baik, dan ketuntasan hasil
belajar siswa pada RPP II sudah tercapai.
Berdasarkan
pengamatan pada tindakan II, terlihat bahwa ketuntasan belajar siswa secara
klasikal sudah tercapai, yaitu 80% dan
masih terdapat 4 orang siswa yang belum tuntas secara individu. Jadi untuk
mengatasi siswa yang belum tuntas tersebut, maka perlu diberikan motivasi dan
dorongan yang lebih baik lagi agar mereka bisa lebih berhasil pada pertemuan selanjutnya.
Secara
garis besar, penjelasan tentang hasil pengamatan untuk aspek-aspek yang perlu
perbaikan selama proses pembelajaran pada dan tindakan II beserta perbaikan/
revisi yang dilakukan dapat dilihat dalam Tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Hasil Temuan dan Revisi Selama Proses
Pembelajaran.
No.
|
Refleksi
|
Hasil Temuan
|
Perbaikan/ Revisi
|
1.
|
Siklus
II
|
a. Aktivitas
siswa pada kategori mendiskusikan jawaban permasalahan di LKS dalam kelompok
dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban individu masih diluar waktu ideal.
|
a. Memotivasi
tidak hanya diberikan di awal pembelajaran tetapi di sela-sela aktifitas
belajar guru kembali memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam
diskusi kelompok.
|
|
|
b. Siswa kurang
mengerti dan cenderung ragu-ragu dalam menjawab LKS.
|
b. Materi dijelaskan lebih rinci lagi dengan penjelasan yang mudah
dimengerti siswa.
|
|
|
c. Siswa
banyak melakukan kesalahan dalam membedakan tanda ketidaksamaan.
|
c.Siswa yang mengalami
kesulitan diberi bimbingan yang lebih selama pembelajaran berlangsung.
|
|
|
d. Sebanyak
4 orang siswa hasil belajarnya belum tuntas.
|
|
Sumber: Hasil Temuan Selama Proses Pembelajaran.
3. Tindakan III
a.
Tahap Perencanaan
Sebelum
melaksanakan tindakan pada tindakan III, guru juga telah mempersiapkan RPP III
yang dapat dilihat pada Lampiran 19.
b.
Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Kegiatan
pembelajaran pada tindakan III ini dilakukan pada tanggal 11 Desember 2009.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan meminta salah satu kelompok untuk
menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi sebelumnya, sesuai dengan
rekomendasi pada tindakan II agar guru lebih membimbing siswa dalam menentukan
daerah penyelesaian pertidaksamaan kuadrat berdasarkan grafik fungsi kuadrat.
Kegiatan
selanjutnya yaitu guru kembali menyuruh siswa mendiskusikan hasil belajar LKS
secara individu yang berlangsung di rumah dalam kelompok masing-masing. Guru
membimbing diskusi kelas dan jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan LKS, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah agar siswa
tertuju dan paham dengan soal yang dikerjakan. Di akhir pembelajaran guru
memberikan tes/kuis sekitar 10 menit untuk melihat kemampuan siswa dalam
memahami materi di pertemuan terakhir materi pertidaksamaan kuadrat. Adapun
lembar soal kuis III dapat dilihat pada Lampiran 22. Sedangkan kriteria
penilaian soal kuis III dapat dilihat pada Lampiran 23.
Tes akhir dilakukan pada
keesokan harinya. Tetapi pada pertemuan III ini, guru lebih memantapkan materi
kepada siswa mulai dari tindakan I sampai tindakan III. Guru mengulang kembali
semua materi yang telah dipelajari dan meminta siswa untuk menanyakan hal-hal
yang masih belum dimengerti untuk persiapan besok mengikuti tes akhir. Adapun
lembaran soal tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 25.
Sedangkan kriteria penilaian soal tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada Lampiran
11 dan 26.
c.
Tahap Pengamatan (Observasi)
1.
Observasi Aktivitas Siswa
Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada RPP III dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11 Aktivitas Siswa Selama Kegiatan
Pembelajaran pada RPP III
No
|
Kategori pengamatan
|
Persentase aktivitas siswa pada
RPP I (%)
|
Waktu ideal (%)
|
Toleransi 5%
|
1
|
Mendengarkan, memperhatikan penjelasan
guru/teman
|
11,46
|
13
|
7%≤ P ≤18%
|
2
|
Menjawab permasalahan di LKS secara individu
|
13,54
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
3
|
Mendikusikan jawaban permasalahan di LKS dalam
kelompok dengan cara saling mengoreksi hasil jawaban individu
|
28,13
|
27
|
22%≤ P ≤32%
|
4
|
Membandingkan jawaban dalam diskusi kelompok
atau diskusi kelas
|
27,08
|
30
|
25%≤ P ≤35%
|
5
|
Bertanya/menyampaikan pendapat/ide kepada guru
atau teman
|
10,42
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
6
|
Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur
|
7,29
|
10
|
5%≤ P ≤15%
|
7
|
Perilaku yang tidak relevan dengan KBM (seperti:melamun,
berjalan-jalan di luar kelompok belajarnya, membaca buku/mengerjakan tugas
mata pelajaran lain, bermain-main dengan teman, dan lain-lain).
|
2,08
|
0
|
0%≤ P ≤5%
|
Sumber: hasil olah data
Berdasarkan
hasil observasi aktivitas siswa Tabel 4.11 diatas dan mengacu pada kriteria waktu ideal aktivitas siswa
untuk masing-masing kategori pada RPP III, maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas siswa untuk masing-masing kategori pada setiap pembelajaran adalah
sesuai dengan rencana pembelajaran, yaitu terlibat secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Observasi Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran
Hasil observasi terhadap kemampuan guru pada
RPP III secara jelas disajikan dalam Tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Kemampuan Guru
Mengelola Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI pada RPP
III
No
|
Aspek
Yang Diamati
|
RPP III
|
|
Pendahuluan
|
|
1
|
Kemampuan memotivasi siswa/mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
|
4
|
2
|
Kemampuan mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa
|
3
|
3
|
Kemampuan menginformasikan langkah-langkah pembelajaran
|
4
|
|
Kegiatan Inti
|
|
4
|
Kemampuan menjelaskan soal yang ada di LKS
kepada siswa
|
3
|
5
|
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menjawab soal
dan menemukan jawaban sendiri
|
3
|
6
|
Kemampuan memimpin diskusi kelas/ menguasai
kelas
|
3
|
7
|
Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa
|
3
|
8
|
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan
sendiri dan menark kesimpulan tentang konsep/ prinsip/ definisi/ teorema/
rumus/ prosedur matematika
|
3
|
9
|
Kemampuan dalam memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mendemonstrasikan penyelesaian soal
|
3
|
10
|
Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya dan
menjawab pertanyaan
|
3
|
|
Penutup
|
|
11
|
Kemampuan menegaskan hal-hal penting/ intisari
pembelajaran
|
3
|
12
|
Kemampuan
memberikan pujian terhadap keberhasilan siswa dalam memahami materi
yang diajarkan
|
3
|
13
|
Kemampuan menyampaikan judul sub materi
selanjutnya/ memberikan tugas kepada siswa dan menutup pelajaran
|
4
|
14
|
Kemampuan Mengelola Waktu
|
3
|
|
Suasana Kelas
|
|
15
|
Antusias siswa
|
4
|
16
|
Antusias guru
|
4
|
|
Rata-rata
|
3,31
|
Sumber: Hasil olah data
Berdasarkan
hasil observasi terhadap kemampuan guru dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI pada Tabel 4.12 menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh
guru dalam mengelola pembelajaran pada
RPP III meningkat dan termasuk dalam kategori baik dan sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunaka
model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah aktif berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan yaitu setiap aspek haruslah baik dan sangat baik.
3. Hasil Belajar Siswa
Setelah kegiatan pembelajaran pada RPP III
berlangsung, guru kembali memberikan tes/kuis yang diikuti oleh 20 orang siswa
dari jumlah seluruhnya 30 orang. Untuk mengetahui kemampuan siswa pada RPP III,
berikut skor hasil tes belajar siswa pada RPP III dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13
Skor Tes RPP III
No
|
NIS
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
3582
|
65
|
Tuntas
|
2
|
3583
|
60
|
Tuntas
|
3
|
3585
|
60
|
Tuntas
|
4
|
3586
|
50
|
Tidak Tuntas
|
5
|
3587
|
100
|
Tuntas
|
6
|
3589
|
100
|
Tuntas
|
7
|
3590
|
62
|
Tuntas
|
8
|
3592
|
60
|
Tuntas
|
19
|
3597
|
70
|
Tuntas
|
10
|
3600
|
60
|
Tuntas
|
11
|
3601
|
63
|
Tuntas
|
12
|
3603
|
60
|
Tuntas
|
13
|
3604
|
60
|
Tuntas
|
14
|
3605
|
100
|
Tuntas
|
15
|
3607
|
45
|
Tidak Tuntas
|
16
|
3608
|
65
|
Tuntas
|
17
|
3609
|
45
|
Tidak Tuntas
|
18
|
3610
|
80
|
Tuntas
|
19
|
3611
|
65
|
Tuntas
|
20
|
3613
|
60
|
Tuntas
|
|
Ket: Siswa yang namanya dicetak tebal
adalah siswa yang menjadi subjek wawancara.
Berdasarkan
nilai hasil tes belajar siswa, didapat 3 orang siswa (15%) yang belum mencapai
ketuntasan belajar secara individu yakni siswa yang memperoleh daya serap
<60 sesuai dengan KKM di sekolah
tersebut, dan siswa yang memperoleh daya serap ≥60 berjumlah 17 orang dengan
persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85%. Sesuai dengan
kriteria ketuntasan belajar secara klasikal di sekolah, maka ketuntasan belajar
siswa secara klasikal untuk RPP II
tercapai.
4. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan guru terhadap 6 orang siswa, mereka mengaku sudah terbiasa
dengan situasi pembelajaran pada RPP III, karena banyak sekali pengalaman yang
mereka dapatkan pada RPP I dan RPP II, sehingga disaat pembelajaran pada RPP
III, mereka mengaku sudah punya banyak konsep yang mereka dapatkan pada
pertemuan sebelumnya dan mereka tidak menemukan kesulitan seperti yang mereka
alami pada pertemuan sebelumnya.
d.
Refleksi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
siswa semakin aktif dalam bertanya dan berdiskusi dalam kelompok, selain itu
persentase ketuntasan siswa secara klasikal juga meningkat. Berdasarkan hasil
observasi setelah semua tindakan dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa
siswa banyak mengalami kesulitan dalam menentukan daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan kuadrat dengan meggunakan grafik fungsi kuadrat, dan sering
tertukar tanda ketidaksamaannya.
Secara
garis besar, penjelasan tentang hasil pengamatan untuk aspek-aspek yang perlu
perbaikan selama proses pembelajaran pada dan tindakan III beserta perbaikan/
revisi yang dilakukan dapat dilihat dalam Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Temuan dan Revisi Selama Proses
Pembelajaran.
No.
|
Refleksi
|
Hasil temuan
|
Perbaikan/ revisi
|
1.
|
Siklus III
|
a.
Aktivitas siswa da guru pada tindakan III sudah
termasuk dalam kategori baik.
|
a. Pembelajaran
model kooperatif tipe TAI bisa menjadi salah satu alternatif dalam
mengajarkan matematika.
|
|
|
b. Siswa semakin
aktif dalam diskusi menjawab LKS.
|
b. Guru bidang
studi matematika dapat memberikan bimbingan yang lebih kepada siswa yag belum
tuntas belajarnya.
|
|
|
c. Suasana
kelas semakin kondusif.
|
|
|
|
d. Masih ada
siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.
|
|
Sumber: Hasil Temuan Selama Proses Pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan terhadap banyaknya siswa yang
hadir selama berlansungnya proses pembelajaran yaitu tiga kali pertemuan, maka
peneliti menetapkan bahwa yang menjadi subjek penelitiannya adalah 25 siswa
kelas X-I yang hadir mengikuti tes akhir. Hal ini dilakukan karena selama
proses belajar tidak semua siswa hadir mengikuti pembelajaran yaitu 29 siswa
hadir pada pertemuan I, hanya 20 siswa yang hadir pada pertemuan II dan III dan
25 siswa yang hadir mengikuti tes akhir.
Tes
akhir dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12 Desember 2009. Soal tes akhir
mencakup semua materi dari RPP I sampai RPP III. Skor nilai tes akhir siswa
dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15
Skor Tes Akhir
No
|
NIS
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
3582
|
70
|
Tuntas
|
2
|
3583
|
60
|
Tuntas
|
3
|
3584
|
60
|
Tuntas
|
4
|
3585
|
53
|
Tidak Tuntas
|
5
|
3586
|
33
|
Tidak Tuntas
|
6
|
3587
|
67
|
Tuntas
|
7
|
3588
|
63
|
Tuntas
|
8
|
3589
|
75
|
Tuntas
|
9
|
3590
|
63
|
Tuntas
|
10
|
3592
|
55
|
Tidak Tuntas
|
11
|
3593
|
65
|
Tuntas
|
12
|
3596
|
60
|
Tuntas
|
13
|
3597
|
73
|
Tuntas
|
14
|
3600
|
70
|
Tuntas
|
15
|
3601
|
70
|
Tuntas
|
16
|
3602
|
70
|
Tuntas
|
17
|
3603
|
63
|
Tuntas
|
18
|
3604
|
63
|
Tuntas
|
19
|
3605
|
71
|
Tuntas
|
20
|
3607
|
61
|
Tuntas
|
22
|
3608
|
65
|
Tuntas
|
22
|
3609
|
73
|
Tuntas
|
23
|
3610
|
90
|
Tuntas
|
24
|
3611
|
65
|
Tuntas
|
25
|
3613
|
50
|
Tidak Tuntas
|
|
Ket: Siswa yang namanya dicetak tebal adalah siswa
yang menjadi subjek wawancara.
Berdasarkan Tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa 21 siswa (84%)
tuntas belajarnya, sedangkan 4 siswa (16%) tidak tuntas. Berdasarkan kriteria
yang ditetapkan di MAN 2 Banda Aceh bahwa seorang siswa dikatakan tuntas bila
memiliki daya serap 60% dan ketuntasan secara klasikal jika 80% siswa dikelas
tersebut tuntas belajarnya[36]. Maka
dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal materi
pertidaksamaan kuadrat melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI termasuk
dalam katagori tuntas.
4. Respon Siswa terhadap
Materi Pertidaksamaan Kuadrat dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Accelerated Instruction (TAI).
Untuk memperoleh
respon/masukan dari para siswa terhadap pembelajaran materi pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI angket respon siswa yang diisi oleh 25 orang siswa setelah tes
akhir pembelajaran
berlangsung. Adapun respon siswa terhadap pembelajaran materi pertidaksamaan
kuadrat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat dilihat pada tabel-tabel pernyataan berikut.
Tabel 4.16 Respon Siswa terhadap Pernyataan no. 1
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
12
9
4
-
|
4
3
2
1
|
4 x 12
3 x 9
2 x 4
1 x 0
|
= 48
= 27
= 8
= 0
|
Jumlah
|
25
|
|
|
83
|
Skor Rata-rata
|
|
3,32
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa
pernyataan “siswa dapat dengan mudah memahami materi dan konsep-konsep pertidaksamaan
kuadrat yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI karena
cara belajarnya mengkombinasikan antara belajar individu dan kelompok serta
suasana dala kelas menyenangkan” mendapat respon yang sangat positif dari siswa
dengan skor rata-rata 3,32. Pada umumnya siswa menyatakan sangat setuju bahwa pembelajaran yang diajarkan dengan menggunakan model
kooperatif tipe TAI mudah dipahami.
Tabel 4.17 Respon Siswa terhadap Pernyataan no. 2
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
0
5
12
8
|
1
2
3
4
|
1 x 0
2 x 5
3 x 12
4 x 8
|
= 0
= 10
= 36
= 32
|
Jumlah
|
25
|
|
|
78
|
Skor Rata-rata
|
|
3,12
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel
4.17 memperlihatkan bahwa respon
siswa untuk pernyataan “ saya tidak merasakan perbedaan antara belajar melalui model
kooperatif tipe TAI dengan belajar
seperti biasa” adalah sangat positif dengan skor rata-rata 3,12. Pada umumnya siswa menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak
merasakan perbedaan antara belajar melalui model kooperatif tipe TAI dengan belajar seperti biasa. Hal ini
berarti mereka merasakan perbedaan tersebut.
Tabel 4.18 Respon Siswa terhadap Pernyataan no. 3
Respon Siswa
|
F
|
Bobot
Skor
|
ni
x Fi
|
|
Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
|
1
3
15
6
|
1
2
3
4
|
1 x 1
2 x 3
3 x 15
4 x 6
|
= 1
= 6
= 39
= 24
|
Jumlah
|
25
|
|
|
70
|
Skor Rata-rata
|
|
2,80
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.18 memperlihatkan bahwa pernyataan “ saya
tidak dapat memahami dengan jelas cara kerja diskusi kelompok yang digunakan
dalam pembelajaran dengan model kooperatif tpe TAI” mendapat respon positif dengan skor rata-rata 2,80. Pada umumnya siswa menyatakan tidak
setuju bahwa mereka tidak dapat memahami dengan jelas cara kerja diskusi
kelompok dengan model kooperatif tipe TAI, hal ini berarti mereka dapat
memahami dengan jelas cara kerja diskusi kelompok.
Tabel 4.19 Respon Siswa terhadap Pernyataan no. 4
Respon Siswa
|
F
|
Bobot
Skor
|
ni
x Fi
|
|
Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
|
8
13
4
-
|
4
3
2
1
|
4x 8
3 x 13
2 x 4
1 x 0
|
= 32
= 39
= 8
= 0
|
Jumlah
|
25
|
|
|
79
|
Skor Rata-rata
|
|
3,16
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.19 memperlihatkan bahwa pernyataan “saya
berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
kooperatif tipe TAI pada materi yang
lain” mendapat respon sangat
positif dengan skor rata-rata 3,16. Pada umumnya siswa menyatakan setuju bahwa mereka merasa berminat mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI pada materi yang lain.
Tabel
4.20 Respon Siswa
terhadap Pernyataan no. 5
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
8
13
3
1
|
4
3
2
1
|
4
x 8
3 x 13
2
x 3
1 x 1
|
= 32
= 39
= 6
= 1
|
Jumlah
|
25
|
|
|
78
|
Skor Rata-rata
|
|
3,12
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel
4.20 memperlihatkan bahwa
pernyataan “bagi saya model pembelajaran kooperatif tipe TAI cocok diterapkan pada materi matematika
yang lainnya” mendapat respon yang sangat positif dengan skor rata-rata 3,12. Pada umumnya siswa menyatakan setuju karena semua materi
matematika bisa diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
Tabel
4.21 Respon Siswa
terhadap Pernyataan no. 6
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
3
1
13
8
|
1
2
3
4
|
1 x 3
2 x 1
3 x 13
4 x 8
|
= 3
= 2
= 39
= 32
|
Jumlah
|
25
|
|
|
|
Skor Rata-rata
|
|
3,04
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.21 memperlihatkan bahwa pernyataan
“saya tidak merasakan suasana yang aktif dalam kegiatan pembelajaran materi pertidaksamaan
kuadrat dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI” mendapat respon
yang sangat positif dengan skor
rata-rata 3,04. Pada umumnya siswa menyatakan tidak setuju karena siswa merasakan adanya
suasana yang aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif
tipe TAI.
Tabel 4.22 Respon Siswa terhadap Pernyataan no. 7
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
8
13
2
2
|
4
3
2
1
|
4 x 7
3 x 13
2 x 2
1 x 2
|
= 28
= 39
= 4
= 2
|
Jumlah
|
25
|
|
|
73
|
Skor Rata-rata
|
|
2,92
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.22 memperlihatkan bahwa
pernyataan “saya merasa lebih komunikatif dalam belajar dengan menggunakan model
kooperatif tipe TAI karena dapat menyalurkan ide pemecahan masalah dalam
kelompok” dengan skor rata-rata 2,92. Pada umumnya siswa menyatakan setuju bahwa mereka lebih komunikatif
dalam belajar dengan menggunakan model
kooperatif tipe TAI.
Tabel
4.23 Respon Siswa
terhadap Pernyataan no. 8
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
11
10
2
2
|
4
3
2
1
|
4 x 11
3 x 10
2 x 2
1 x 2
|
= 44
= 30
= 2
= 2
|
Jumlah
|
25
|
|
|
78
|
Skor Rata-rata
|
|
3,12
|
|
|
Sumber: Hasil
Pengolahan Data
Tabel 4.23 memperlihatkan bahwa pernyataan “daya
nalar dan kemampuan berpikir saya lebih berkembang saat pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe TAI” mendapat respon yang sangat positif dengan skor rata-rata 3,12. Pada umumnya siswa menyatakan sangat setuju bahwa kemampuan
berpikir siswa lebih berkembang saat pembelajaran dengan menggunakan model
kooperatif tipe TAI.
Tabel
4.24 Respon Siswa
terhadap Pernyataan no. 9
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
8
14
3
-
|
4
3
2
1
|
4 x 8
3 x 14
2 x 3
1 x 0
|
= 32
= 42
= 6
= 0
|
Jumlah
|
25
|
|
|
80
|
Skor Rata-rata
|
|
3,20
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.24 memperlihatkan bahwa pernyataan “saya dapat
memahami dengan jelas bahasa yang digunakan dalam LKS” mendapat respon yang sangat positif dengan skor
rata-rata 3,20. Pada
umumnya siswa menyatakan setuju bahwa
mereka dapat memahami dengan jelas bahasa yang digunakan dalam LKS.
Tabel
4.25 Respon Siswa
terhadap Pernyataan no. 10
Respon Siswa
|
F
|
Bobot Skor
|
ni x Fi
|
|
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
|
8
13
3
1
|
4
3
2
1
|
4 x 8
3 x 13
2 x 3
1 x 1
|
= 32
= 39
= 6
= 1
|
Jumlah
|
25
|
|
|
88
|
Skor Rata-rata
|
|
3,12
|
|
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.25 memperlihatkan bahwa pernyataan “pembelajaran
menggunakan model kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran matematika
yang baru” mendapat respon yang
sangat positif dengan skor rata-rata 3,12. Pada umumnya siswa
menyatakan setuju bahwa pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe
TAI merupakan model pembelajaran matematika yang baru.
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil belajar siswa yang diperoleh dalam setiap pertemuan dan berdasarkan hasil
tes akhir, siswa sudah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal disetiap
pertemuan. Demikian juga dengan hasil tes akhir siswa yang termasuk dalam
kategori tuntas. Hal ini dikarenakan siswa sudah memahami ciri-ciri dari
pertidaksamaan kuadrat, dapat menyebutkan contoh-contoh pertidaksamaan kuadrat
dan siswa dapat menyelesaikan bentuk pertidaksamaan kuadrat baik dengan
menggunakan sketsa grafik fungsi kuadrat maupun dengan garis bilangan. Pencapaian
keberhasilan belajar ini tidak lepas dari usaha guru dalam memotivasi siswa
untuk bisa lebih baik lagi dalam setiap pertemuan. Selain itu, peran guru yang
mampu melaksanakan dengan baik setiap proses dan langkah-langkah pembelajaran
yang berorientasi kepada model pembelajaran yang diterapkan.
Berdasarkan hasil pengolahan
data terlihat bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran berada pada
kategori baik. Hal ini karena guru merupakan peneliti yang sudah mempersiapkan
perangkat pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan baik. Demikian juga dengan
perbaikan-perbaikan yang dilakukan dengan cara merefleksi kembali semua temuan
yang didapat saat berlangsungnya proses pembelajaran agar pada pertemuan
berikutnya dapat lebih baik lagi. Selain
itu, dari hasil wawancara dengan siswa dapat juga menjadi bahan refleksi bagi
guru untuk memperbaiki kinerja pembelajaran.
Selama pembelajaran
berlangsung, aktivitas siswa termasuk dalam kategori aktif. Hal ini disebabkan
karena LKS dan soal-soal membantu siswa untuk menyelesaikan masalah dengan kerja
secara individu dan kelompok. Siswa dapat menyalurkan ide-ide kreatifnya dalam
diskusi kelompok dan siswa yang masih kurang memahami akan terbantu dengan
teman yang lebih paham dalam satu kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat
Conny Semiawan ”siswa yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada siswa
yang kurang pandai”.[37] Bantuan tersebut dapat
dilakukan dalam diskusi kelompok.
Respon yang diberikan siswa
terhadap pembelajaran materi pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI positif. Hal ini sesuai dengan hasil angket pada
Bab IV yang menyatakan bahwa siswa
senang terhadap kegiatan pembelajaran tersebut. Rasa senang siswa terhadap
pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran ini menimbulkan rasa puas bagi
siswa. Rasa senang siswa juga disebabkan oleh adanya kesempatan yang diberikan
kepada siswa untuk menyelesaikan tugas di LKS secara individu dan diberikan
kesempatan juga untuk bekerja sama dalam kelompok dalam menyelesaikan tugas
pada LKS.
Dengan demikian jelas bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) sudah mencapai
ketuntasan belajar secara klasikal dan respon siswa dengan sudah positif.
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian,
diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dapat diterapkan pada materi pertidaksamaan kuadrat. Hal ini
karena setiap kategori yang diamati selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terpenuhi, yaitu:
a.
hasil belajar siswa secara klasikal
tuntas, dan
b.
respon siswa untuk setiap aspek
positif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. meskipun pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berdampak positif,
tetapi guru perlu memiliki kemampuan dalam memilih materi matematika yang
sesuai untuk disajikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI,
2. diharapkan kepada guru agar
lebih memahami terlebih dahulu model pembelajaran yang akan digunakan sebelum
diterapkan dalam proses pembelajaran guna mendapatkan hasil yang optimal,
3. diharapkan kepada pihak
terkait agar lebih banyak membuat pelatihan kepada guru tentang model-model
pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan
4. disarankan kepada pihak
lain untuk melakukan penelitian yang sama pada materi lain sebagai bahan
perbandingan dengan hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lie, Cooperative
Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta:
Grasindo, 2002.
Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusun KTSP Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta, 2006.
Hudodjo, Strategi Belajar Mangajar
Matematika, Malang: IKIP , 1990.
JICA, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Common Text Book), FMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia,
2002.
Koko Martono, dkk,
Matematika dan Kecakapan Hidup untuk SMA Kelas X, Jakarta: Ganeca Exaact,
2007.
Marthen Kanginan, Cerdas Belajar
Matematika untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Jakarta:
Grafindo Media Pratama, 2005.
Moleong, L. J, Metodologi Kualitatif,
Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001.
Mukhlis, Pembelajaran Matematika Realistik untuk Materi Pokok
Perbandingan di Kelas VII SMP Negeri Pailangga. Tesis, Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya, 2005.
Muslimin Ibrahim, dkk, Pembelajaran
Kooperatif, Surabaya: Unesa, 2000.
National Center for Education Statistics, Desember
2004.
Nasution, Noehi, dkk, Evaluasi
Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Nur Asma, Model Pembelajaran
Kooperatif, Jakarta: Depdiknas, 2006.
Oemar Hamalik, Kurikulum dan
Pembelajaran , Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
Prayito, Model Pembelajaran TAI,
http: //www.prayito.co.cc/MTK/ Model Pembelajaran TAI.12/ 8/ 2008.
Rachmadi Widdidarto, Model-Model
Pembelajaran Matematika, Yogyakarta: Depdiknas, 2004.
Rahma Johar, dkk, Strategi Belajar
Mengajar, Banda Aceh: Universitas syiah Kuala, 2006.
Rohman Nata Wijaya, Pengajaran
Remedial Untuk SPG, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2000.
Sartono Wirodikromo, Matematika untuk
SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2007.
Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi, 2000.
Sudjana, Metode
Statistika, Bandung: Tarsito, 1992.
Sugiyono, Memahami Penelitian
Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2007.
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi
Aksara, 2008.
Sukardi, Metodelogi
Penelitian, Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Sukino, Matematika Unuk SMA Kelas X/
IA, Jakarta: Erlangga, 2007.
Suyanto, Pedoman Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2006.
Yacob Harun, M., dkk, Panduan
Menulis Skripsi Bagi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Banda Aceh: IAIN
Ar-Raniry, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar