View My Stats

Minggu, 05 Februari 2012

(SKRIPSI)= = = ”Efektifitas Pembelajaran Melalui Pendekatan Open Ended Pada Materi Balok pada SMA 7 Banda Aceh”.


OUTLINE PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I       PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 
D.     Postulat dan Hipotesis Penelitian
E.      Penjelasan Istilah
BAB II      KAJIAN PUSTAKA
A.     Tujuan Pendidikan Dan Pengajaran Matematika Di SMA
B.     Pendekatan Belajar Open Ended Di SMA
C.     Kelebihan dan kekurangan pendekatan Open Ended
D.     Materi Balok
BAB III    METODE PENELITIAN
A.     Rancangan penelitian
B.     Populasi Dan Sampel
C.     Intrumen Penelitian
D.     Teknik Pengumpulan Data
E.      Teknik Analisis Data
BAB IV     HASIL PENELITIAN
A.     Diskripsi Data
B.     Pengujian Hipotesis
BAB V        PEMBAHASAN
BAB VI       PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.   Saran-saran


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi dewasa ini jauh lebih berkembang dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Perubahan yang terjadi pada era globalisasi sangat tergantung pada ilmu pengetahuan bagi individu  itu sendiri. Maju  mundurnya pelaksanaan  pembangunan bangsa sangat berpengaruh  pada ilmu pengetahuan yang di milik.
Oleh karena itu ilmu pengetahuan sangat menentukan untuk bersaing menciptakan teknologi yang canggih. Ilmu pengetahuan dapat di peroleh melalui pendidikan. Pendidikan  merupakan suatu usaha dan potensi dasar yang harus di miliki oleh setiap individu untuk kepentingan sumber daya manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan juga sebagai khalifah di muka bumi telah diberikan kesempurnaan akal kepada hamba Nya untuk berfikir  dan memanfaatkan segala hasil bumi dengan sebaiknya.
Firman Allah swt :
uqèdur Ï%©!$# £tB uÚöF{$# Ÿ@yèy_ur $pkŽÏù zÓźuru #\»pk÷Xr&ur ( `ÏBur Èe@ä. ÏNºtyJ¨V9$# Ÿ@yèy_ $pkŽÏù Èû÷üy`÷ry Èû÷üuZøO$# ( ÓÅ´øóムŸ@øŠ©9$# u$pk¨]9$# 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ .
Artinya: "Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."

1
 
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan harus tumbuh berkembang untuk menciptakan teknologi yang canggih. Oleh karena itu  pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah sehingga mampu meningkatkan  kualitas manusia dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan  dapat mengembangkan ilmu pengetahuan  dan teknologi yang dapat merancang berbagai desain untuk terciptanya suatu bangunan yang utuh. Hal ini sangat berperan pada ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang matematika. Mengingat pentingnya peranan ilmu matematika, maka matematika dapat diajarkan setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tingkat atas. Pendidikan  yang berlangsung di sekolah  dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah anak didik, guru, kurikulum, media, metode dan evaluasi.
Beberapa faktor yang menyebabkan  kesulitan siswa dalam belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi, intelejensi, minat, bakat dan keadaan psikologi. Sedangkan faktor eksternal  antara lain lingkungan, pengajar, kelengkapan alat pengajaran dan fasilitas.[1] Dengan adanya beberapa kesulitan yang dihadapi siswa, guru perlu mempersiapkan dan mengatur strategi penyampaian materi matematika kepada siswa. Strategi belajar mengacu pada prilaku dan proses berfikir yang digunakan siswa. Sehingga tugas guru  bukan saja memperhatikan kemampuan pendidikan  akan tetapi guru sebagai pengajar harus mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang aktif di dalam kelas, sehingga dapat menimbulkan motivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
Setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama dan sekolah menengah  atas, mempunyai mata pelajaran yang berbeda. Sekolah Menengah Atas (SMA)  memiliki banyak mata pelajaran dengan pokok bahasan  yang disusun dalam KTSP. Salah satu materi pelajaran  adalah bangun ruang balok yang dipelajari di kelas XI. Bangun ruang balok merupakan salah satu bagian dari matematika sehingga sangat penting untuk dipelajari.
Soedjadi mengemukakan bahwa: ”terdapat tiga masalah yang menjadi hambatan atau kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika, yaitu soal pecahan, soal geometri dan soal matematika yang menggunakan kata”.[2]
Geometri adalah cabang matematika yang mempelajari titik, garis, bidang, dan benda-benda ruang serta sifatnya, ukuran dan hubungan satu sama lain. Geometri telah dipelajari dari sekolah dasar, sekolah menengah dan sampai keperguruan tinggi. Namun geometri merupakan suatu pokok bahasan yang dianggap sulit oleh siswa maupun guru bidang studi matematika.
”Sudah agak lama dikeluhkan oleh beberapa pihak bahwa pelajaran geometri baik di SMA, LPTK maupun di Universitas dirasakan melemah. Para guru yang masih junior banyak menghindari geometri , mahasiswapun mengalami kesulitan dalam menggunakan geometri”.[3]
Hal ini dapat di lihat ketika mereka sedang mempelajari materi yang berhubungan dengan geometri. Siswa mendapat kesulitan dalam memahami pokok bahasan tersebut khususnya pada materi balok.
Dari  observasi yang penulis lakukan  di SMA Negeri 7 Banda Aceh. Sebelum melakukan penelitian, bahwa  siswa mengalami kesulitan dalam belajar geometri ruang khususnya materi ruang balok. Sebaiknya guru memilih pendekatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan menciptakan suasan belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif. Belajar untuk menyelesaikan masalah dan dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa. Dengan demikian pendekatan pembelajaran yang digunakan dapat memungkinkan siswa belajar efektif dan efesien.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk menerapkan suatu pendekatan pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar kemudian siswa memberikan pertanyaan terbuka terhadap materi yang di pelajari. Pendekatan seperti ini di sebut juga dengan pendekatan Open-Ended.    
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: ”Efektifitas Pembelajaran Melalui Pendekatan Open Ended  Pada Materi Balok pada  SMA 7 Banda Aceh”.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah apakah efektif pembelajaran melalui pendekatan Open-Ended terhadap materi balok pada siswa kelas XI SMA Negeri  7 Banda Aceh.

C.     Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pembelajaran  terhadap siswa yang diajarkan  materi bangun ruang balok melalui pendekatan Open-Ended dan siswa yang tidak diajarkan melalui pendekatan Open-Ended.
2.      Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Dapat memberikan informasi kepada siswa dalam memahami materi bangun ruang balok dengan pendekatan Open-Ended.
b.      Siswa memiliki sikap positif dengan pendekatan Open-Ended dan juga membuat siswa lebih tertantang serta dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dalam belajar.

D.     Postulat dan Hipotesis Penelitian
Postulat merupakan titik dasar suatu penelitian sehingga hasil yang dicapai akan lebih baik. Anggapan dasar juga merupakan tumpuan segala pandang kegiatan terhadap masalah yang akan di teliti, diterima kebenarannya dan tidak perlu dibuktikan[4]. Sesuai dengan pendapat di atas maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
  1. Siswa mendapat kesempatan yang sama dalam memperoleh pembelajaran  matematika melalui pendekatan Open- Ended yang diberikan oleh guru mereka.
  2. Menggunakan pendekatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan siswa.
Berdasarkan masalah yang  telah dirumuskan pada latar belakang di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan Open-Ended lebih tinggi atau lebih baik dari pada prestasi siswa yang diajarkan dengan non pendekatan.

E.     Penjelasan Istilah
1.      Efektifitas
      Efektifitas berasal dari bahasa Inggris “effective” yang berarti berhasil, tepat, manjur, mengesankan[5]. Menurut W.J.S Poerwadarmita, “Efektif adalah ada efeknya (akibat, pengaruh, dan kesan).[6] Sedangkan keefektifan adalah keadaan yang berpengaruh, hal berkesan, keberhasilan[7]. Jadi keefektifan yang penulis maksud adalah keberhasilan dari suatu pendekatan pembelajaran dalam menciptakan hasil belajar yang lebih baik.
2.      Pembelajaran
      Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk      membelajarkan siswa dalam belajar. Bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pembelajaran terhadap dua pelaku yaitu guru dan siswa. Nana sudjana dan Daeng Arifin (1998.h.19) mengemukakan : " mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar". [8]  Yang saling berinteraksi guna mencapai tujuan pembelajaran atau sasaran belajar.

3.      Pendekatan Open-Ended
      Pendekatan Open Ended yaitu suatu pendekatan yang dimulai dengan memberikan pertanyaan yang terbuka yaitu pertanyaan yang mempunyai multijawaban, penyelesaian yang benar dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika untuk keefektifan belajar pada siswa[9].

4.      Balok
Bangun ruang mempunyai bentuk yang beraturan dan memiliki nama khusus. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat benda-benda yang merupakan wujud dari bangun ruang. Bangun ruang balok dalam kehidupan sehari-hari biasanya di sebut dengan kotak. Balok adalah suatu benda ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi panjang yang terdiri  atas tiga pasang yang kongruen. Pada balok terdapat sisi balok yaitu bidang alas, bidang atas dan sisi tegak. Balok mempunyai 12 rusuk, ukuran balok terdiri dari panjang, lebar dan tinggi dan pada balok terdapat 8 buah titik.[10]




BAB II
LANDASAN TEORITIS

A.     Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Di SMA
Pendidikan di Indonesia umumnya bersifat klasikal massal. Yaitu proses belajar mengajar dilaksanakan untuk melayani banyaknya jumlah siswa. Sehingga anak yang memilih kemampuan dan bakat tinggi kurang di perhatikan. Padahal kemampuan mereka dapat dikembangkan melalui program pendidikan.[11]
Berdasarkan kutipan di atas hendaknya pemerintah lebih memperhatikan pendidikan yang sedang berkembang. Pendidikan dan pembangunan bangsa adalah dua hal yang sangat erat kaitannya. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari pembangunan pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam GBHN yang bertujuan agar subjek didik mampu membangun dirinya serta bertanggungjawab atas pembangunan nasional.
            Sekarang ini “mutu pendidikan di Indonesia yang di sinyalir telah tergolong memprihatikan yang ditandai dengan rendahnya nilai rata-rata matematika siswa di sekolah yang masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai pelajaran lainnya”[12]
Berdasarkan kutipan di atas, pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan matematika harus ditingkatkan, karena matematika merupakan induk dari ilmu pengetahuan. Dengan meningkatnya pendidikan maka akan terlaksana tujuan pendidikan Nasional. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia telah di susun dalam suatu sistem  pendidikan Nasional yang merajuk pada  undang-undang No.2 tahun 1989 yang menyebutkan bahwa :
8
 
Tujuan pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa  yang  berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan dan mandiri serta rasa tanggungjawab bermasyarakat dan kebangsaan.[13]  

      Dalam proses belajar matematika, sebaiknya guru memilih suatu prinsip belajar terlebih dahulu. Supaya materi yang membuat kaitan antara materi yang ingin disampaikan dapat berlangsung dengan lancar. Dalam membuat kaitan antara materi yang telah di kuasai siswa dengan bahan yang disajikan dalam pelajaran matematika akan membuat siswa siap mental untuk menghadapi persoalan-persoalan yang timbul dan dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi pelajaran matematika.
Hadojo mengemukakan “mempelajari matematika haruslah bertahap dan beraturan serta berdasarkan pada pengalaman belajar yang lalu”.[14] Kegiatan belajar mengajar matematika yang terputus-putus dapat mengganggu proses belajar mengajar. Hadojo mengemukakan “Proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinu”[15]
      Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa akan lebih mudah mempelajari suatu materi apabila telah mempelajari materi sebelumnya. Karena dalam mempelajari materi matematika yang baru sangat mempengaruhi pengalaman sebelumnya dalam kelancaran proses belajar matematika.
      Guru sangat berperan dalam proses belajar mengajar untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya pelajaran matematika. Slameto mengemukakan "guru ikut berperan penting dalam peningkatan kualitas siswa dalam belajar matematika dan memperhatikan, memikirkan serta merancang proses belajar mengajar yang menarik bagi siswa, supaya siswa berminat dan semangat belajar  dan terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga pengajaran tersebut menjadi efektif" .[16]  Suryosubroto mengemukakan juga bahwa "untuk dapat mengajar dengan efektif seorang guru harus banyak menggunakan metode, sementara metode dan sumber itu terdiri atas media dan sumber pengajaran".[17]

B.     Pendekatan  Belajar Open Ended Di SMA
Dalam proses belajar mengajar guru dan siswa selalu menghadapi banyak permasalahan. Permasalahan yang timbul mendapat kesulitan dalam menyelesaikan suatu masalah. Permasalahan yang timbul tidak  hanya permasalahan matematis, namun matematika memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah.
Untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif, guru memiliki peranan penting untuk memiliki suatu model pembelajaran yang tepat baik untuk suatu materi atau situasi dan kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung. Sehingga pembelajaran tersebut dapat memotivasi siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu menyelesaikan permasalahan baik dalam pelajaran ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran matematika maka penulis memilih suatu model pembelajaran. Model pembelajaran yang tepat penulis menggunakan dengan pendekatan Open Ended. Pendekatan ini menyajikan suatu permasalahan memilih metode penyelesaian, atau penyelesaian yang benar lebih dari satu. Pada prinsipnya pendekatan Open Ended sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Shimada,[18] pendekatan Open Ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu.
Pendekatan Open Ended dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, menemukan, megenali dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik. Masalah yang diberikan pada pendekatan Open Ended adalah masalah yang bersifat terbuka (Open Ended Problem) .
Keterbukaan masalah berdasarkan atas tiga tipe, yaitu:
1.      Proses terbuka, maksudnya proses itu mempunyai banyak cara penyelesaian    yang benar.
2.      Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban   yang benar.
3.      Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya  ketika siswa telah menyelesaikan suatu masalah, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara mengubah kondisi sebelumnya. 
 Tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan  Open Ended ini adalah supaya siswa dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan pola pikir yang matematis. Dengan  memberikan masalah yang bersifat terbuka diharapkan siswa lebih mudah menyelesaikan permasalahan dengan berbagai strategi dan siswa dapat memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang di peroleh. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir bebas sesuai dengan minat dan kemampuan. Sehingga kemampuan berfikir matematis siswa dapat berkembang secara maksimal dan kegiatan kreatif siswa  dapat terkomunikasi melalui proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended, guru sangat berperan dalam menyediakan pertanyan yang berbentuk keterbukaan.
Hancock (1995: 496) dan Barenson (1995:183) menyatakan bahwa soal Open Ended adalah soal yang memiliki lebih dari satu penyelesaian dan cara penyelesaian yang benar. Dengan demikian ciri terpenting dari soal Open Ended adalah tersedianya kemungkinan keleluasaan bagi siswa untuk memakai sejumlah metode yang dianggap lebih sesuai dalam menyelesaikan permasalahan.
Dalam menyusun pertanyaann Open Ended dapat dilaksanakan melalui dua teknik.
1.      Teknik bekerja secara terbalik (working backward), teknik ini terdiri dari tiga    langkah, yaitu:
a.       Mengidenstifikasikan topik.
b.      Memikirkan pertanyaan dan menyediakan jawan terlebih dahulu.
c.       Menyediakan pertanyaan Open Ended berdasarkan pada jawaban yang telah  tersedia.
2.      Teknik Menggunakan Pertanyaan Standar (adapting a standard question). Teknik ini terdiri dari langkah, yaitu:
  1. Mengiditifikasikan topik. 
  2. Memikirkan pertanyaan standar.
  3. Menyediakan pertanyaan Open Ended yang baik  berdasarkan pertanyaan standar   yang telah tersedia.
Supaya proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended lebih  efektif, langkah yang terpenting bagi guru yaitu menyusun rencana pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana pembelajaran,  yaitu:
1.      Menuliskan respon siswa. Siswa diharapkan merespon masalah yang diberiakan dengan berbagai cara.
2.      Tujuan yang dicapai dari masalah yang diberiakan harus jelas.
3.      Masalah yang disajikan dengan cara dan bentuk yang menarik perhatian dan membangkitkan semangat intelektual.
4.      Memberikaan inforamasi dalam masalah  dengan lengkap sehingga siswa dengan mudah memahami maksud dari masalah yang disampaikan.
5.      Menyediakan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi masalah yang tersedia. Dengan demikian pertanyaan Open Ended diharapkan dapat memberikan kebebasan kepada siswa dalam menyampaikan gagasan dan pendapat, sehingga dapat meningkatkan berfikir kritis, sitematis, logis dan kreatif.

C.     Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Open Ended
            Dalam pendekatan Open Ended guru memberikan permasalahan  kepada siswa yang  memiliki cara penyelesaian lebih dari satu . Sehingga siswa menemukan sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan, keterampilan dalam berfikir matematika. Kelebihan dari pendekatan Open Ended yaitu :
a.       Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan dalam mengekspresikan  masing-masing ide.
b.      Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan matematika secara komprenhensif.
c.       Siswa yang kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.
d.      Siswa secara instringsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
e.       Siswa memiliki banyak pengalaman untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
Adapun kelemahan yang dapat diperoleh dalam pendekatan Open Ended, yaitu :
  1. Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa adalah bukan hal yang mudah.
  2. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk merespon permasalahan yang diberikan.
  3. Siswa yang kemampuan tinggi dapat merasa ragu dan mencemaskan jawaban mereka.
  4. Sebagian siswa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

D.    Materi Balok
            Balok dalam bahasa sehari-hari sering di sebut dengan kotak. Dalam matematika balok mengandung definisi sebuah ruang yang di batasi oleh enam bidang datar yang masing-masing berbentuk persegi panjang.
Unsur unsur ruang dalam sebuah balok memiliki sisi balok, rusuk balok dan titik sudut balok.
1.      Sisi Balok

           
Berdasarkan gambar di atas dapat di lihat bahwa balok dibatasi oleh enam buah bidang datar berbentuk persegi panjang . Keenam buah persegi panjang pada balok di sebut bidang batas atau bidang sisi balok. Sisi balok yaitu PQRS, KLMN, QRML, PSNK, PQLK dan RSMN. Dua sisi yang berhadapan adalah sejajar dan kongruen. Misalnya sisi PQRS dengan sisi  KLMN, sisi QRLM dengan sisi PSNK dan sisi PQLK dengan sisi RSMN. Sisi  balok pada PQRS di sebut bidang alas atau bidang dasar, sisi KLMN di sebut bidang atas atau bidang tertutup. Sisi selain bidang alas dan bidang atas di sebut sisi  tegak yaitu sisi PQLK, QRML, SRMN dan PSKN.
2.      Rusuk Balok
Rusuk pada sebuah balok terdapat 12 buah, yang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok tediri atas 4 rusuk yang sejajar dan sama panjang. kelompok pertama adalah PQ, RS, KL dan MN. Kelompok ke dua adalah rusuk QR, SP, LK dan KN  dan kelompok ke tiga adalah rusuk PK, QL, RM dan SN. Demensi (ukuran) balok ditentukan oleh 3 rusuk yaitu PQ di sebut dengan panjang, QR di sebut dengan lebar dan PK di sebut dengan tinggi balok.
3.      Titik Sudut Balok
            Titik sudut dalam balok PQRS.KLMN ada 8 buah yaitu titik P, Q, R, S, K, L, M dan N. Delapan buah titik sudut dalam balok berhadapan secara berpasang- pasangan. Misalnya titik sudut Q berhadapan dengan titik sudut N dalam balok PQRS.KLMN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa balok mempunyai elemen balok  dan rumus balok.
4.      Elemen  Balok :



a.                   Panjang (p) adalah rusuk terpanjang dari alas balok.
b.                  Lebar (l) adalah rusuk terpendek dari alas balok.
c.         Tinggi (t) adalah rusuk yang tegak lurus terhadap lebar dan panjang balok.
2. Rumus Balok

 





Diagonal Ruang Q-N dan
Diagonal Bidang Q-M



Bidang Diagonal P-Q-M-N

a. Volume

V = p\cdot l \cdot t

b. Luas permukaan

L = 2\cdot (p\cdot l + p\cdot t + l\cdot t)

c. Panjang diagonal ruang

d_R = \sqrt{(p^2+l^2+t^2)}

 

d. Panjang diagonal bidang

d_{B1} = \sqrt{(p^2+l^2)}
d_{B2} = \sqrt{(p^2+t^2)}
d_{B3} = \sqrt{(l^2+t^2)}

e. Luas bidang diagonal

L_{B1} = d_{B1}\cdot t
L_{B2} = d_{B2}\cdot l
L_{B3} = d_{B3}\cdot p
















BAB III
METODE PENELITIAN

A.     Rancangan Penelitian
            Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian yang tertuju pada permasalahan yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan data angka-angka dan segala sesuatu yang dapat dihitung dan pengolahannya memerlukan prosedur matematika dan statistik. Dengan penelitian ini diharapkan mendapat data dan informasi untuk mengetahui gambaran umum tingkat keefektifan pembelajaran matematika melalui pendekatan Open Ended pada materi balok di SMA Negeri 7 Banda Aceh.

B.     Populasi dan Sampel
Setiap penelitian memerlukan sejumlah subjek yang harus di teliti atau pupulasi. Popolasi merupakan ”keseluruhan dari objek penelitian yang akan di teliti.[19] Oleh sebab itu, populasi menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam sutau penelitian. Pada dasarnya tujuan dari suatu penelitian adalah untuk mengambil kesimpulan tentang subjek secara keseluruhan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas I pada SMA Negeri 7 Banda Aceh tahun ajaran 2007/2008. Namun mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang penulis miliki, maka tidak mungkin peneliti dilakukan untuk seluruh populasi, walaupun pada dasarnya tujuan penelitian adalah untuk menentukan generalisasi yang berlaku secara umum. Sebab itulah dalam penelitian perlu menggunakan sebuah sampel yang dianggap representatif dan dapat mewakili populasi.
19
 
Sampel adalah bagian yang diambil dari populasi.[20]Adapun untuk menentukan sampel dalam penelitian ini penulis mengambil cara pengambilan secara acak atau random sampling, sehingga setiap siswa dalam kelas tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk di pilih. Oleh sebab itu, agar sampel yang di ambil representatif dan dapat mewakili  popolasi maka penulis mengambil 40 siswa yang menjadi sampel.

C.     Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam melakukan penelitian. Penelitian tidak akan berhasil atau mencapai hasil yang optimal bila tidak adanya alat yang digunakan  untuk meneliti keadaan tertentu. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai dua tahap yaitu pra kegiatan pembelajaran dan detil kegiatan pembelajaran. Pra kegiatan pembelajaran yaitu untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah mereka pahami. Detil kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang dilakukan dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan Open Ended.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang tersusun dalam bentuk essay yang di ambil peneliti dari beberapa buku matematika SMA kelas 1 yang mengandung materi balok. Tes ini diadakan maksimal dua kali yaitu 3 soal pada pree tes dan post tes pada akhir setiap siklus yang terdiri dari 4 soal essay.



D.    Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah ”cara yang di pakai untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan”.[21] Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian  karena data yang dikumpulkan untuk menguji hipotesis. Adapun penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan (field research) adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data dengan mengadakan penelitian langsung kelapangan, untuk memperoleh data lapangan, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data  yaitu :
a.       Observasi, yaitu peninjauan dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan informasi tentang efektifitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended di SMA Negeri 7 Banda Aceh.
b.      Tes, yaitu  seperangkat alat informasi mengenai kemajuan siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran serta merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam belajar mengajar. Dalam hal ini penulis menggunakan seperangkat tes tentang materi balok yang telah disiapkan sesuai dengan materi yang diajarkan dalam kurikulum yang berlaku. Tes diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data tentang efektifitas pembelajaran matematika dengan pendekatan Open Ended di SMA Negeri 7 Banda Aceh. Adapun tes yang diberikan tersusun  dalam soal essay sebanyak 7 butir soal.
E.     Teknik Data
Data hasil tes yang di peroleh dalam penelitian ini di olah dengan  menggunakan statitik uji-t dengan rumus:
      dengan            
dimana :
t =  Jumlah harga, t observasi ( t- hitung)
= Rata-rata nilai siswa
S = Simpangan baku
n = Banyak data nilai siswa
= Rata-rata sampel yang di anggap efektif dalam pembelajaran dengan    menggunakan pendekatan open-ended pada materi balok.
pengujian dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05 derajat kebebasan dk=(n-1). Dimana kriteria pengujian menurut sujdana adalah tolak H0 jika thitung < = -t­1 - α dan terima H0 dalam hal lainnya.[22]
INSTRUMEN PENELITIAN
                                                Pelajaran          : Matematika
                                                Materi              : Balok
                                                Kelas               : 1 (Satu)
                                                Waktu              : 90 Menit

1.      Perhatikan gambar berikut:

     

Dari gambar di atas tunjukkan titik, bidang, diagonal ruang dan diagonal bidang.
Jawab
Ingat  titik adalah noktah dan di tulis dengan huruf besar
Jadi................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


2.      Diketahui balok ABCD.EFGH dengan ukuran rusuk- rusuk. Panjang AB= 5 cm, lebar AD= 4 cm dan tinggi AE= 3 cm


Hitunglah volum balok ABCD.EFGH
Jawab
Rumus volume balok
V = p . l . t
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


3.      Dari gambar soal nomor 3, tentukan luas permukaan balok
 Jawab
 luas permukaan balok secara umum:
L = 2 ( p . l + p . t + l . t)
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

4.      Balok ABCD.EFGH memiliki ukuran panjang 6 cm, lebar 4 cm dan tinggi 4cm. Misalkan titik P merupakan perpotongan diagonal bidang FH dan EG, titik R terletak dipertengahan ruas garis EH dan titik Q dipertengahan ruas garis AD.









 







a.       Tentukan jarak antara titik P dan garis AD.
b.      Tentukan jarak antara titik C dan garis EH

Jawab
a.   Untuk menyelesaikan kasus seperti ini maka perlu diperhatikan kedudukan titik P. Titik P berada di luar bidang ADHE, sehingga jarak P dan garis AD dapat ditentukan  dengan :
* garis PR     EH                                                               
* garis RQ   AD
            * PQ adalah jarak titik P dengan garis AD
                        sehingga di dapat:
                        ...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Garis EH terletak pada bidang ADHE. CD   ADHE  dan DH  EH. Jadi, jarak antara titik  C dengan garis EH  dan CH

................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................





5. Diketahui sebuah balok ABCD.EFGH di bawah ini , panjang :
            AB = 12 cm, BC =  9 cm, CG = 20 cm






Text Box: H


Text Box: G

 

Text Box: E                                                                 
Text Box: F                                                                                                         












Text Box: D


 

Text Box: C                                                                                                  


 



Hitunglah:                                                                                          
a.       Panjang BD
b.      Panjang diagonal ruang HB


Jawab
Ingat  BD= BA + BC
                   = ............
                   = ............
                         = ............       
          HB = BD + DH
                   = ..............
                   = ..............
                   = ..............

***Good luck***



[1] Slameto ( 1987), Teori-teori Belajar  Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

[2] Soedjadi, Mencari Strategi Pengolahan Data Dan Pendidikan Matematika Menyongsong Tanggal Landas Pembangunan Indonesia, (IKIP Surabaya: 1985), hal. 9.

[3] Hasan Munir, Eksistensi Semilaritas Untuk Menentukan Panjang Ruas Garis Dalam Segitiga, diseminarkan pada program persiapan perkuliahan tingkat lanjut FMIPA LPTK Bidang Geometri Transformasi Tanggal 1-9 (Universitas Gajah Mada, Yogyakarta: 1993), hal.3

[4] . Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), hal. 60.

[5] . Markas Willi dan Dikkie Darsyah, Kamus Inggris Indonesia, (Surabaya : Arkola, 1996). hal. 101.

[6] . Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990).

[7] . Ibid, hal 219.


[8] Nana sudjana dan Daeng Arifin, Pendekatan Konstektual Dalam Pembelajaran Matematika, Makalah Dalam Diktat Ctl Bagi Guru-Guru Sltp Se Jawa Barat,( bandung: 1989)

[9] Enden Mina, Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Open-ended Terhadap Kemampuan Berfikir Efektif, 2006.

[10] Kuntarti, Matematika SMA IB (Jakarta: Erlangga, 2006), hal.215

[11] Abdul Mukti dan Adjie Sayekti, Pengajaran Berdiferensiasi:suatu Pembelajaran untuk Anak Berbakat, 2008

[12] Ibid, hal.5

[13] Sudjana, Metode Statistic, Edisi Ke lima , (Bandung: Tarsito, 1992), hal, 15.

[14] Hadojo ( 1988), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta, from internet

[15] Ibid.

[16] Slameto (1987),teori-teori belajar mengajar, from internet

[17] Ibid,  hal. 5
s
[18] Shimada (1997 : 1), Menggunakan Open-Ended untuk Memotivasi Berpikir Matematika, March, 11th 2008, from internet, http://educare.e-fklpunlana.net

[19] Sujana, Metode Statistic, Edisi V, (Bandung :Tarsito, 1986), hal.9.

[20] Sujana, Metode Statistic, Edisi V, (Bandung :Tarsito, 1986), hal.9.


[21] --------, Metodelogi Penelitian, ( Darussalam: IAIN Aritmatika- Raniry, 2004), hal.49

[22] Sudjana, Metode Statistika,(Bandung: Tarsito,1992) hal.231

Tidak ada komentar: