OUTLINE
PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR
ISI
DAFTAR
TABEL
DAFTAR
LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
D.
Postulat dan Hipotesis Penelitian
E.
Penjelasan Istilah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tujuan
Pendidikan Dan Pengajaran Matematika Di SMA
B. Pendekatan
Belajar Open Ended Di SMA
C. Kelebihan
dan kekurangan pendekatan Open Ended
D. Materi
Balok
BAB III METODE
PENELITIAN
A.
Rancangan penelitian
B.
Populasi Dan Sampel
C.
Intrumen Penelitian
D.
Teknik Pengumpulan Data
E.
Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.
Diskripsi Data
B. Pengujian
Hipotesis
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kemajuan teknologi dewasa ini jauh lebih berkembang dibandingkan
dengan keadaan sebelumnya. Perubahan yang terjadi pada era globalisasi sangat
tergantung pada ilmu pengetahuan bagi individu
itu sendiri. Maju mundurnya
pelaksanaan pembangunan bangsa sangat
berpengaruh pada ilmu pengetahuan yang
di milik.
Oleh karena itu ilmu pengetahuan sangat menentukan untuk
bersaing menciptakan teknologi yang canggih. Ilmu pengetahuan dapat di peroleh
melalui pendidikan. Pendidikan merupakan
suatu usaha dan potensi dasar yang harus di miliki oleh setiap individu untuk
kepentingan sumber daya manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan
juga sebagai khalifah di muka bumi telah diberikan kesempurnaan akal kepada
hamba Nya untuk berfikir dan
memanfaatkan segala hasil bumi dengan sebaiknya.
Firman Allah swt :
uqèdur Ï%©!$# £tB uÚöF{$# @yèy_ur $pkÏù zÓźuru #\»pk÷Xr&ur ( `ÏBur Èe@ä. ÏNºtyJ¨V9$# @yèy_ $pkÏù Èû÷üy`÷ry Èû÷üuZøO$# ( ÓÅ´øóã @ø©9$# u$pk¨]9$# 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 tbrã©3xÿtGt .
Artinya: "Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan
gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua
buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang memikirkan."
|
Pendidikan dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dapat merancang berbagai desain untuk terciptanya suatu bangunan yang utuh. Hal
ini sangat berperan pada ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang
matematika. Mengingat pentingnya peranan ilmu matematika, maka matematika dapat
diajarkan setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah dan
pendidikan tingkat atas. Pendidikan yang
berlangsung di sekolah dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah anak didik, guru, kurikulum, media, metode
dan evaluasi.
Beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam belajar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi, intelejensi,
minat, bakat dan keadaan psikologi. Sedangkan faktor eksternal antara lain lingkungan, pengajar, kelengkapan
alat pengajaran dan fasilitas.[1] Dengan
adanya beberapa kesulitan yang dihadapi siswa, guru perlu mempersiapkan dan
mengatur strategi penyampaian materi matematika kepada siswa. Strategi belajar
mengacu pada prilaku dan proses berfikir yang digunakan siswa. Sehingga tugas
guru bukan saja memperhatikan kemampuan
pendidikan akan tetapi guru sebagai
pengajar harus mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang aktif di dalam
kelas, sehingga dapat menimbulkan motivasi siswa untuk meningkatkan prestasi
belajar yang lebih baik.
Setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar,
sekolah menengah tingkat pertama dan sekolah menengah atas, mempunyai mata pelajaran yang berbeda. Sekolah
Menengah Atas (SMA) memiliki banyak mata
pelajaran dengan pokok bahasan yang
disusun dalam KTSP. Salah satu materi pelajaran adalah bangun ruang balok yang dipelajari di
kelas XI. Bangun ruang balok merupakan salah satu bagian dari matematika
sehingga sangat penting untuk dipelajari.
Soedjadi mengemukakan bahwa: ”terdapat tiga masalah yang
menjadi hambatan atau kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika, yaitu soal
pecahan, soal geometri dan soal matematika yang menggunakan kata”.[2]
Geometri adalah cabang matematika yang mempelajari titik,
garis, bidang, dan benda-benda ruang serta sifatnya, ukuran dan hubungan satu
sama lain. Geometri telah dipelajari dari sekolah dasar, sekolah menengah dan
sampai keperguruan tinggi. Namun geometri merupakan suatu pokok bahasan yang
dianggap sulit oleh siswa maupun guru bidang studi matematika.
”Sudah agak lama dikeluhkan oleh beberapa pihak bahwa
pelajaran geometri baik di SMA, LPTK maupun di Universitas dirasakan melemah. Para
guru yang masih junior banyak menghindari geometri , mahasiswapun mengalami
kesulitan dalam menggunakan geometri”.[3]
Hal ini dapat di lihat ketika mereka sedang mempelajari
materi yang berhubungan dengan geometri. Siswa mendapat kesulitan dalam
memahami pokok bahasan tersebut khususnya pada materi balok.
Dari observasi yang penulis
lakukan di SMA Negeri 7 Banda Aceh.
Sebelum melakukan penelitian, bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam belajar geometri ruang khususnya materi ruang balok. Sebaiknya
guru memilih pendekatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan
menciptakan suasan belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat
berpartisipasi aktif. Belajar untuk menyelesaikan masalah dan dapat
meningkatkan semangat dan motivasi siswa. Dengan demikian pendekatan
pembelajaran yang digunakan dapat memungkinkan siswa belajar efektif dan
efesien.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk menerapkan suatu
pendekatan pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar kemudian siswa
memberikan pertanyaan terbuka terhadap materi yang di pelajari. Pendekatan seperti
ini di sebut juga dengan pendekatan Open-Ended.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan,
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: ”Efektifitas Pembelajaran Melalui
Pendekatan Open Ended Pada Materi
Balok pada SMA 7 Banda Aceh”.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
apakah efektif pembelajaran melalui pendekatan Open-Ended terhadap materi balok pada siswa kelas XI SMA
Negeri 7 Banda Aceh.
C.
Tujuan
Penelitian Dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pembelajaran terhadap siswa yang
diajarkan materi bangun ruang balok
melalui pendekatan Open-Ended dan siswa yang tidak diajarkan melalui
pendekatan Open-Ended.
2.
Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Dapat memberikan informasi kepada
siswa dalam memahami materi bangun ruang balok dengan pendekatan Open-Ended.
b.
Siswa memiliki sikap positif
dengan pendekatan Open-Ended dan juga membuat siswa lebih tertantang serta
dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dalam belajar.
D.
Postulat
dan Hipotesis Penelitian
Postulat merupakan titik dasar suatu penelitian sehingga
hasil yang dicapai akan lebih baik. Anggapan dasar juga merupakan tumpuan
segala pandang kegiatan terhadap masalah yang akan di teliti, diterima
kebenarannya dan tidak perlu dibuktikan[4]. Sesuai
dengan pendapat di atas maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini
adalah :
- Siswa mendapat kesempatan yang sama dalam memperoleh pembelajaran matematika melalui pendekatan Open- Ended yang diberikan oleh guru mereka.
- Menggunakan pendekatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan siswa.
Berdasarkan masalah yang
telah dirumuskan pada latar belakang di atas, maka hipotesis penelitian
ini adalah prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan Open-Ended
lebih tinggi atau lebih baik dari pada prestasi siswa yang diajarkan dengan non
pendekatan.
E.
Penjelasan
Istilah
1.
Efektifitas
Efektifitas
berasal dari bahasa Inggris “effective” yang berarti berhasil, tepat, manjur,
mengesankan[5].
Menurut W.J.S Poerwadarmita, “Efektif adalah ada efeknya (akibat, pengaruh, dan
kesan).[6] Sedangkan
keefektifan adalah keadaan yang berpengaruh, hal berkesan, keberhasilan[7]. Jadi
keefektifan yang penulis maksud adalah keberhasilan dari suatu pendekatan
pembelajaran dalam menciptakan hasil belajar yang lebih baik.
2.
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan
siswa dalam belajar. Bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Dalam pembelajaran terhadap dua pelaku yaitu guru dan
siswa. Nana sudjana dan Daeng Arifin (1998.h.19) mengemukakan : " mengajar
adalah membimbing kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan
mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat
mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar". [8] Yang saling berinteraksi guna mencapai tujuan
pembelajaran atau sasaran belajar.
3.
Pendekatan Open-Ended
Pendekatan
Open Ended yaitu suatu pendekatan yang dimulai dengan memberikan
pertanyaan yang terbuka yaitu pertanyaan yang mempunyai multijawaban,
penyelesaian yang benar dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika
untuk keefektifan belajar pada siswa[9].
4.
Balok
Bangun ruang mempunyai bentuk yang beraturan dan
memiliki nama khusus. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat benda-benda
yang merupakan wujud dari bangun ruang. Bangun ruang balok dalam kehidupan
sehari-hari biasanya di sebut dengan kotak. Balok adalah suatu benda ruang yang
dibatasi oleh enam daerah persegi panjang yang terdiri atas tiga pasang yang kongruen. Pada balok
terdapat sisi balok yaitu bidang alas, bidang atas dan sisi tegak. Balok
mempunyai 12 rusuk, ukuran balok terdiri dari panjang, lebar dan tinggi dan
pada balok terdapat 8 buah titik.[10]
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.
Tujuan
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Di SMA
Pendidikan di
Indonesia umumnya bersifat klasikal massal. Yaitu proses belajar mengajar
dilaksanakan untuk melayani banyaknya jumlah siswa. Sehingga anak yang memilih
kemampuan dan bakat tinggi kurang di perhatikan. Padahal kemampuan mereka dapat
dikembangkan melalui program pendidikan.[11]
Berdasarkan
kutipan di atas hendaknya pemerintah lebih memperhatikan pendidikan yang sedang
berkembang. Pendidikan dan pembangunan bangsa adalah dua hal yang sangat erat
kaitannya. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari pembangunan pendidikan
Nasional sebagaimana tercantum dalam GBHN yang bertujuan agar subjek didik
mampu membangun dirinya serta bertanggungjawab atas pembangunan nasional.
Sekarang
ini “mutu pendidikan di Indonesia yang di sinyalir telah tergolong
memprihatikan yang ditandai dengan rendahnya nilai rata-rata matematika siswa
di sekolah yang masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai pelajaran
lainnya”[12]
Berdasarkan
kutipan di atas, pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan matematika harus
ditingkatkan, karena matematika merupakan induk dari ilmu pengetahuan. Dengan
meningkatnya pendidikan maka akan terlaksana tujuan pendidikan Nasional.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia telah di susun dalam suatu sistem pendidikan Nasional yang merajuk pada undang-undang No.2 tahun 1989 yang
menyebutkan bahwa :
|
Dalam proses belajar matematika, sebaiknya
guru memilih suatu prinsip belajar terlebih dahulu. Supaya materi yang membuat
kaitan antara materi yang ingin disampaikan dapat berlangsung dengan lancar.
Dalam membuat kaitan antara materi yang telah di kuasai siswa dengan bahan yang
disajikan dalam pelajaran matematika akan membuat siswa siap mental untuk
menghadapi persoalan-persoalan yang timbul dan dapat meningkatkan minat belajar
siswa terhadap materi pelajaran matematika.
Hadojo
mengemukakan “mempelajari matematika haruslah bertahap dan beraturan serta
berdasarkan pada pengalaman belajar yang lalu”.[14]
Kegiatan belajar mengajar matematika yang terputus-putus dapat mengganggu
proses belajar mengajar. Hadojo mengemukakan “Proses belajar matematika akan
terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinu”[15]
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan
bahwa siswa akan lebih mudah mempelajari suatu materi apabila telah mempelajari
materi sebelumnya. Karena dalam mempelajari materi matematika yang baru sangat
mempengaruhi pengalaman sebelumnya dalam kelancaran proses belajar matematika.
Guru sangat berperan dalam proses belajar
mengajar untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya pelajaran
matematika. Slameto mengemukakan "guru ikut berperan penting dalam
peningkatan kualitas siswa dalam belajar matematika dan memperhatikan,
memikirkan serta merancang proses belajar mengajar yang menarik bagi siswa, supaya
siswa berminat dan semangat belajar dan
terlibat dalam proses belajar mengajar, sehingga pengajaran tersebut menjadi
efektif" .[16] Suryosubroto mengemukakan juga bahwa "untuk
dapat mengajar dengan efektif seorang guru harus banyak menggunakan metode,
sementara metode dan sumber itu terdiri atas media dan sumber pengajaran".[17]
B.
Pendekatan Belajar Open
Ended Di SMA
Dalam proses
belajar mengajar guru dan siswa selalu menghadapi banyak permasalahan.
Permasalahan yang timbul mendapat kesulitan dalam menyelesaikan suatu masalah.
Permasalahan yang timbul tidak hanya
permasalahan matematis, namun matematika memiliki peran penting dalam
menyelesaikan masalah.
Untuk
melaksanakan pembelajaran yang efektif, guru memiliki peranan penting untuk
memiliki suatu model pembelajaran yang tepat baik untuk suatu materi atau
situasi dan kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung. Sehingga pembelajaran
tersebut dapat memotivasi siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan.
Dengan demikian siswa mampu menyelesaikan permasalahan baik dalam pelajaran
ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk
memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran matematika maka penulis memilih suatu
model pembelajaran. Model pembelajaran yang tepat penulis menggunakan dengan
pendekatan Open Ended. Pendekatan ini
menyajikan suatu permasalahan memilih metode penyelesaian, atau penyelesaian
yang benar lebih dari satu. Pada prinsipnya pendekatan Open Ended sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu
masalah kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Shimada,[18]
pendekatan Open Ended adalah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode
atau penyelesaian yang benar lebih dari satu.
Pendekatan Open Ended dapat memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, menemukan, megenali dan memecahkan
masalah dengan beberapa teknik. Masalah yang diberikan pada pendekatan Open Ended adalah masalah yang bersifat
terbuka (Open Ended Problem) .
Keterbukaan
masalah berdasarkan atas tiga tipe, yaitu:
1.
Proses terbuka, maksudnya proses itu mempunyai banyak cara
penyelesaian yang benar.
2.
Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki
banyak jawaban yang benar.
3.
Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan suatu
masalah, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara mengubah
kondisi sebelumnya.
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Open Ended ini adalah supaya siswa dapat mengembangkan ide-ide
kreatif dan pola pikir yang matematis. Dengan memberikan masalah yang bersifat terbuka
diharapkan siswa lebih mudah menyelesaikan permasalahan dengan berbagai
strategi dan siswa dapat memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah sama
pentingnya dengan hasil akhir yang di peroleh. Dengan demikian pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Open Ended
dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir bebas sesuai dengan minat
dan kemampuan. Sehingga kemampuan berfikir matematis siswa dapat berkembang
secara maksimal dan kegiatan kreatif siswa
dapat terkomunikasi melalui proses pembelajaran.
Dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended, guru sangat
berperan dalam menyediakan pertanyan yang berbentuk keterbukaan.
Hancock (1995:
496) dan Barenson (1995:183) menyatakan bahwa soal Open Ended
adalah soal yang memiliki lebih dari satu penyelesaian dan cara penyelesaian
yang benar. Dengan demikian ciri terpenting dari soal Open Ended adalah
tersedianya kemungkinan keleluasaan bagi siswa untuk memakai sejumlah metode
yang dianggap lebih sesuai dalam menyelesaikan permasalahan.
Dalam
menyusun pertanyaann Open Ended dapat dilaksanakan melalui dua teknik.
1.
Teknik bekerja secara terbalik (working backward), teknik ini terdiri dari tiga langkah,
yaitu:
a.
Mengidenstifikasikan topik.
b.
Memikirkan pertanyaan dan menyediakan jawan terlebih
dahulu.
c.
Menyediakan pertanyaan Open Ended berdasarkan pada
jawaban yang telah tersedia.
2.
Teknik Menggunakan Pertanyaan Standar (adapting a standard question). Teknik
ini terdiri dari langkah, yaitu:
- Mengiditifikasikan topik.
- Memikirkan pertanyaan standar.
- Menyediakan pertanyaan Open Ended yang baik berdasarkan pertanyaan standar yang telah tersedia.
Supaya proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended lebih efektif, langkah yang terpenting bagi guru
yaitu menyusun rencana pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun rencana pembelajaran, yaitu:
1.
Menuliskan respon siswa. Siswa diharapkan merespon masalah
yang diberiakan dengan berbagai cara.
2.
Tujuan yang dicapai dari masalah yang diberiakan harus
jelas.
3.
Masalah yang disajikan dengan cara dan bentuk yang menarik
perhatian dan membangkitkan semangat intelektual.
4.
Memberikaan inforamasi dalam masalah dengan lengkap sehingga siswa dengan mudah
memahami maksud dari masalah yang disampaikan.
5.
Menyediakan waktu yang cukup kepada siswa untuk
mengeksplorasi masalah yang tersedia. Dengan demikian pertanyaan Open Ended
diharapkan dapat memberikan kebebasan kepada siswa dalam menyampaikan gagasan
dan pendapat, sehingga dapat meningkatkan berfikir kritis, sitematis, logis dan
kreatif.
C.
Kelebihan
Dan Kekurangan Pendekatan Open Ended
Dalam
pendekatan Open Ended guru memberikan permasalahan kepada siswa yang memiliki cara penyelesaian lebih dari satu . Sehingga
siswa menemukan sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan, keterampilan dalam berfikir
matematika. Kelebihan dari pendekatan Open Ended yaitu :
a.
Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan dalam
mengekspresikan masing-masing ide.
b.
Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan
pengetahuan dan ketrampilan matematika secara komprenhensif.
c.
Siswa yang kemampuan matematika rendah dapat merespon
permasalahan dengan cara mereka sendiri.
d.
Siswa secara instringsik termotivasi untuk memberikan
bukti atau penjelasan.
e.
Siswa memiliki banyak pengalaman untuk menemukan sesuatu
dalam menjawab permasalahan.
Adapun
kelemahan yang dapat diperoleh dalam pendekatan Open Ended, yaitu :
- Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa adalah bukan hal yang mudah.
- Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk merespon permasalahan yang diberikan.
- Siswa yang kemampuan tinggi dapat merasa ragu dan mencemaskan jawaban mereka.
- Sebagian siswa merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.
D.
Materi
Balok
Balok
dalam bahasa sehari-hari sering di sebut dengan kotak. Dalam matematika balok
mengandung definisi sebuah ruang yang di batasi oleh enam bidang datar yang
masing-masing berbentuk persegi panjang.
Unsur unsur ruang dalam sebuah
balok memiliki sisi balok, rusuk balok dan titik sudut balok.
1.
Sisi Balok
Berdasarkan
gambar di atas dapat di lihat bahwa balok dibatasi oleh enam buah bidang datar
berbentuk persegi panjang . Keenam buah persegi panjang pada balok di sebut
bidang batas atau bidang sisi balok. Sisi balok yaitu PQRS, KLMN, QRML, PSNK,
PQLK dan RSMN. Dua sisi yang berhadapan adalah sejajar dan kongruen. Misalnya
sisi PQRS dengan sisi KLMN, sisi QRLM
dengan sisi PSNK dan sisi PQLK dengan sisi RSMN. Sisi balok pada PQRS di sebut bidang alas atau
bidang dasar, sisi KLMN di sebut bidang atas atau bidang tertutup. Sisi selain
bidang alas dan bidang atas di sebut sisi
tegak yaitu sisi PQLK, QRML, SRMN dan PSKN.
2.
Rusuk Balok
Rusuk pada
sebuah balok terdapat 12 buah, yang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok. Setiap
kelompok tediri atas 4 rusuk yang sejajar dan sama panjang. kelompok pertama
adalah PQ, RS, KL dan MN. Kelompok ke dua adalah rusuk QR, SP, LK dan KN dan kelompok ke tiga adalah rusuk PK, QL, RM
dan SN. Demensi (ukuran) balok ditentukan oleh 3 rusuk yaitu PQ di sebut dengan
panjang, QR di sebut dengan lebar dan PK di sebut dengan tinggi balok.
3.
Titik Sudut Balok
Titik
sudut dalam balok PQRS.KLMN ada 8 buah yaitu titik P, Q, R, S, K, L, M dan N. Delapan
buah titik sudut dalam balok berhadapan secara berpasang- pasangan. Misalnya
titik sudut Q berhadapan dengan titik sudut N dalam balok PQRS.KLMN
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa balok mempunyai elemen balok
dan rumus balok.
4.
Elemen Balok :
a.
Panjang (p)
adalah rusuk terpanjang dari alas balok.
b.
Lebar (l) adalah
rusuk terpendek dari alas balok.
c. Tinggi (t) adalah rusuk yang tegak lurus
terhadap lebar dan panjang balok.
2. Rumus Balok
Diagonal Ruang Q-N dan
Diagonal Bidang Q-M
Diagonal Bidang Q-M
Bidang Diagonal P-Q-M-N
a. Volume
b. Luas permukaan
c. Panjang diagonal ruang
d. Panjang diagonal bidang
e. Luas bidang diagonal
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan
Penelitian
Penelitian menggunakan metode
deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian yang tertuju pada permasalahan
yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan data angka-angka dan
segala sesuatu yang dapat dihitung dan pengolahannya memerlukan prosedur
matematika dan statistik. Dengan penelitian ini diharapkan mendapat data dan
informasi untuk mengetahui gambaran umum tingkat keefektifan pembelajaran
matematika melalui pendekatan Open Ended
pada materi balok di SMA Negeri 7 Banda Aceh.
B. Populasi
dan Sampel
Setiap penelitian memerlukan sejumlah subjek yang harus di
teliti atau pupulasi. Popolasi merupakan ”keseluruhan dari objek penelitian
yang akan di teliti.[19] Oleh
sebab itu, populasi menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
sutau penelitian. Pada dasarnya tujuan dari suatu penelitian adalah untuk
mengambil kesimpulan tentang subjek secara keseluruhan. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas I pada SMA Negeri 7 Banda
Aceh tahun ajaran 2007/2008. Namun mengingat keterbatasan waktu, biaya dan
tenaga yang penulis miliki, maka tidak mungkin peneliti dilakukan untuk seluruh
populasi, walaupun pada dasarnya tujuan penelitian adalah untuk menentukan
generalisasi yang berlaku secara umum. Sebab itulah dalam penelitian perlu menggunakan
sebuah sampel yang dianggap representatif dan dapat mewakili populasi.
|
C. Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Penelitian tidak akan berhasil atau mencapai hasil yang
optimal bila tidak adanya alat yang digunakan untuk meneliti keadaan tertentu. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai dua tahap yaitu pra
kegiatan pembelajaran dan detil kegiatan pembelajaran. Pra kegiatan
pembelajaran yaitu untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah mereka
pahami. Detil kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir yang dilakukan dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan Open Ended.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes yang tersusun dalam bentuk essay yang di ambil peneliti dari beberapa buku
matematika SMA kelas 1 yang mengandung materi balok. Tes ini diadakan maksimal
dua kali yaitu 3 soal pada pree tes dan post tes pada akhir setiap siklus yang
terdiri dari 4 soal essay.
D. Pengumpulan
Data
Teknik pengumpulan data adalah ”cara yang di pakai untuk
mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan”.[21] Pengumpulan
data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian karena data yang dikumpulkan untuk menguji
hipotesis. Adapun penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan.
Penelitian lapangan (field research) adalah suatu teknik untuk mengumpulkan
data dengan mengadakan penelitian langsung kelapangan, untuk memperoleh data
lapangan, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a.
Observasi, yaitu peninjauan dan
pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan informasi tentang
efektifitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open Ended di SMA Negeri 7 Banda Aceh.
b.
Tes, yaitu seperangkat alat informasi mengenai kemajuan
siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran serta merupakan hasil yang
diperoleh siswa dalam belajar mengajar. Dalam hal ini penulis menggunakan
seperangkat tes tentang materi balok yang telah disiapkan sesuai dengan materi
yang diajarkan dalam kurikulum yang berlaku. Tes diberikan dengan tujuan untuk
memperoleh data tentang efektifitas pembelajaran matematika dengan pendekatan Open Ended di SMA Negeri 7 Banda Aceh.
Adapun tes yang diberikan tersusun dalam
soal essay sebanyak 7 butir soal.
E. Teknik
Data
Data hasil tes yang di peroleh dalam penelitian ini di olah
dengan menggunakan statitik uji-t dengan
rumus:
dengan
dimana :
t = Jumlah harga, t observasi ( t- hitung)
= Rata-rata nilai siswa
S =
Simpangan baku
n = Banyak
data nilai siswa
= Rata-rata sampel yang di anggap efektif dalam pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan open-ended
pada materi balok.
pengujian
dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05 derajat kebebasan dk=(n-1). Dimana kriteria
pengujian menurut sujdana adalah tolak H0 jika thitung <
= -t1 - α dan terima H0 dalam hal lainnya.[22]
INSTRUMEN PENELITIAN
Pelajaran : Matematika
Materi : Balok
Kelas
: 1 (Satu)
Waktu : 90 Menit
1.
Perhatikan gambar berikut:
Dari gambar di atas tunjukkan titik, bidang, diagonal ruang
dan diagonal bidang.
Jawab
Ingat titik adalah noktah
dan di tulis dengan huruf besar
Jadi................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.
Diketahui balok ABCD.EFGH dengan
ukuran rusuk- rusuk. Panjang AB= 5 cm, lebar AD= 4 cm dan tinggi AE= 3 cm
Hitunglah volum balok ABCD.EFGH
Jawab
Rumus volume balok
V = p . l . t
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.
Dari gambar soal nomor 3,
tentukan luas permukaan balok
Jawab
luas permukaan
balok secara umum:
L = 2 ( p . l + p . t + l . t)
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4.
Balok ABCD.EFGH memiliki ukuran
panjang 6 cm, lebar 4 cm dan tinggi 4cm. Misalkan titik P merupakan perpotongan
diagonal bidang FH dan EG, titik R terletak dipertengahan ruas garis EH dan
titik Q dipertengahan ruas garis AD.
a.
Tentukan jarak antara titik P
dan garis AD.
b.
Tentukan jarak antara titik C
dan garis EH
Jawab
a. Untuk menyelesaikan kasus seperti ini maka perlu diperhatikan
kedudukan titik P. Titik P berada di luar bidang ADHE, sehingga jarak P dan
garis AD dapat ditentukan dengan :
* garis PR EH
* garis RQ AD
* PQ
adalah jarak titik P dengan garis AD
sehingga
di dapat:
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Garis EH
terletak pada bidang ADHE. CD ADHE dan DH EH. Jadi, jarak antara
titik C dengan garis EH dan CH
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Diketahui sebuah balok
ABCD.EFGH di bawah ini , panjang :
AB
= 12 cm, BC = 9 cm, CG = 20 cm
Hitunglah:
a. Panjang BD
b. Panjang diagonal ruang HB
Jawab
Ingat BD= BA + BC
= ............
=
............
=
............
HB = BD + DH
=
..............
=
..............
= ..............
***Good luck***
[1]
Slameto ( 1987), Teori-teori Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
[2]
Soedjadi, Mencari Strategi Pengolahan
Data Dan Pendidikan Matematika Menyongsong Tanggal Landas Pembangunan Indonesia,
(IKIP Surabaya: 1985), hal. 9.
[3]
Hasan Munir, Eksistensi Semilaritas Untuk Menentukan Panjang Ruas Garis
Dalam Segitiga, diseminarkan pada program persiapan perkuliahan
tingkat lanjut FMIPA LPTK Bidang Geometri Transformasi Tanggal 1-9 (Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta: 1993), hal.3
[4] . Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta : Rineka
Cipta, 1991), hal. 60.
[5] . Markas Willi dan Dikkie Darsyah, Kamus Inggris Indonesia, (Surabaya :
Arkola, 1996). hal. 101.
[6] . Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 1990).
[7] . Ibid,
hal 219.
[8] Nana
sudjana dan Daeng Arifin, Pendekatan Konstektual Dalam Pembelajaran
Matematika, Makalah Dalam Diktat Ctl Bagi Guru-Guru Sltp Se Jawa Barat,(
bandung: 1989)
[9] Enden Mina, Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Open-ended Terhadap Kemampuan
Berfikir Efektif, 2006.
[10] Kuntarti, Matematika SMA IB
(Jakarta: Erlangga, 2006), hal.215
[11] Abdul Mukti dan Adjie Sayekti, Pengajaran
Berdiferensiasi:suatu Pembelajaran untuk Anak Berbakat, 2008
[12] Ibid, hal.5
[13]
Sudjana, Metode Statistic, Edisi Ke lima , (Bandung: Tarsito, 1992), hal, 15.
[14] Hadojo ( 1988), Mengajar Belajar
Matematika, Depdikbud, Jakarta, from internet
[15] Ibid.
[16] Slameto (1987),teori-teori belajar
mengajar, from internet
[17] Ibid, hal. 5
[18]
Shimada (1997 : 1), Menggunakan Open-Ended untuk Memotivasi Berpikir
Matematika, March, 11th
2008, from internet, http://educare.e-fklpunlana.net
[19]
Sujana, Metode Statistic, Edisi V,
(Bandung :Tarsito, 1986), hal.9.
[20]
Sujana, Metode Statistic, Edisi V,
(Bandung :Tarsito, 1986), hal.9.
[21]
--------, Metodelogi Penelitian, ( Darussalam: IAIN Aritmatika- Raniry,
2004), hal.49
[22]
Sudjana, Metode Statistika,(Bandung: Tarsito,1992) hal.231
Tidak ada komentar:
Posting Komentar