LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI MTsN TUNGKOP ACEH BESAR SEMESTER
GENAP
TAHUN AKADEMIK 2010-2011
Diajukan Untuk Melengkapi Salah
Satu Persyaratan
Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan
Oleh
NAMA : ZURRIATI
NIM : 0606102050084
PRODI : Bahasa Inggris
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2011
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI MTsN TUNGKOP ACEH BESAR SEMESTER
GENAP
TAHUN AKADEMIK 2009-2010
Menyetujui:
Dosen Pembimbing,
Erni maidiyah, M.Pd
NIP. 196801011994032002
|
Guru Pamong,
MawaddahWarahmah,
M.Pd
Nip.197512101999052001
|
|
|
Mengetahui:
Kepala MTsN Tungkob, Aceh Besar
Drs. Asnawi Adam,M.Pd
NIP.
197005101995031002
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya serta nikmat kesehatan kepada penulis, sehingga laporan program
pengalaman lapangan (PPL) ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Selawat dan
salam kepada kekasih-Nya Muhammad SAW sebagai penghulu alam segala nabi dan
rasul sebagai penutup kenabian.
Laporan ini
berisikan berbagai kegiatan yang pernah dilakukan selama berlangsungnya program
pengalaman lapangan (PPL) di MTsN Tungkob, baik dalam kegiatan mandiri maupun
kegiatan terbimbing yang berlangsung mulai dari pengarahan sampai penarikan
kembali.
Dalam
laporan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Erni maidhiah selaku pembimbing dan juga kepada bapak Drs. Asnawi Adam selaku
kepala sekolah MTsN Tungkob, kemudian ibu waqi’ah selaku koordinator guru
pamong, dan obu Mawaddah Warahmah, M.pd selaku guru pamong, serta semua pihak
yang membimbing penulis selama berlangsungnya program pengalaman lapangan (PPL)
dan penyusunan laporan ini.
Jika
laporan ini terdapat kekeliruan maupun kekurangan, penulis mengharapkan kepada
pembaca dapat kiranya memberikan kritikan dan saran yang sifatnya objektif
sebagai masukan demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini dan pada pembuatan
laporan-laporan selanjutnya untuk masa yang akan datang.
Banda Aceh, 28 mei 2011
ZURRIATI
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………..........ii
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
- Latar Belakang………………………………………………………………………1
- Tujuan ……………………………………………………………………………….2
BAB
II KEGIATAN-KEGIATAN YANG DI LAKSANAKAN DALAM PPL……………..4
- Obsevasi Lapangan………………………………………………………………….4
- Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing………………………………………………………………………….....7
- Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainnya Secara Mandiri………………………………………………………………………………...8
- Ujian Praktek Mengajar dan Penyusunan Laporan Akhir……………………………..9
BAB
III REFLEKSI TENTANG PENGALAMAN DALAM PELAKSANAAN PPL…….10.
- Refleksi Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan …………………………......10.
- Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas keguruan lainnya secara terbimbing……………………………………………….11
- Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan lainnya Secara Mandiri……………………………………………….....12
- Refleksi Tentang Pelaksanaan Ujian Praktek Mengajar dan Penyusunan Laporan Akhir………………………………………………………………………………....13
BAB
IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………….14
- Kesimpulan…………………………………………………………………………14
- Saran-Saran…………………………………………………………………………14
- Lampiran ……………………………………………………………………………16
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pendidikan
merupakan factor penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Agar
manusia dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya, maka manusia perlu
mengetahui bahkan menguasai banyak hal. Untuk itu manusia perlu belajar
karena hanya dengan belajar manusia
dapat mengembangkan bakat, minat dan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya. Pendidikan selalu berkaitan dengan proses belajar yang
diarahkan untuk mempersiapkan tenaga terlatih dan terdidik bagi kepentingan
bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam
memajukan dunia pendidikan diindonesia pemerintah mempunyai misi dan
kebijaksanaan yaitu dengan mengalokasikan dana sebesar 20% dari APBN untuk
kemjuan dunia pendidikan dinegara ini. Dana sebesar itu tidak akan ada artinya
apabila manyarakat tidak memiliki kesadaran untuk membantu dan bekrja sama
dengan pemerintah demi mencapai tujuan pendidikan di Negara ini.
Universitas Syiah Kuala merupakan salah satu
institusi pendidikan tinggi yang ada di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang
terdiri dari berbagai fakultas yang tunduk dibawah civitas akademiknya, salah
satunya yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP).
Sebagai lembaga pendidikan tinggi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala merupakan salah
satu lembaga pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu faktor yang
perlu diperhatikan adalah faktor kedisiplinan guru atau siswa dimana dibutuhkan
kedisiplinan yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, agar
memperoleh hasil yang lebih baik.
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan
oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala adalah untuk
menciptakan tenaga-tenaga pendidik yang profesional di bidangnya, maka salah
satu langkah yang ditempuh dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga pendidik
yang profesional adalah dengan menetapkan mata kuliah program pengalaman
lapangan (PPL).
Dalam mata kuliah PPL ini, para mahasiswa
dapat melatih diri sampai dimana kemampuannya serta dapat menerapkan secara
langsung ilmu-ilmu yang telah didapat selama kuliah, dan diharapkan setelah
pelaksanaan PPL nantinya mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang siap pakai
dikemudian hari.
Salah satu lembaga pendidikan yang
menampung mahasiswa praktikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Syiah Kuala adalah MTsN Tungkop Aceh Besar. Penetapan mahasiswa praktikan pada
sekolah tersebut untuk periode ini adalah dimulai dari tanggal 18 februari
sampai dengan tanggal 1 juni
|
B. Tujuan
1.
Tujuan
Umum
adapun
tujuan umum dari pelaksanaan program pengalaman lapangan (ppl) ini adalah:
a. Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata untuk
mengaplikasikan teori dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
b. Meningkatkan
kompentensi professional guru dalam hal pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
c. Mendorong
mahasiswa FKIP untuk senantiasa mawas diri atas kegiatan professional, sebagai
tolak ukur kemampuan professional guru.
d. Memberikan
pengalaman lapangan nyata sebagai usaha meningkatkan keterampilan mengelola
kegiatan belajar mengajar.
e. Memberikan
pengalaman lapangan nyata sebagai usaha menetapkan sikap professional guru.
2.
Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus dapat diklasifikasikan atas 3 kelompok yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap:
a. Aspek
pengetahuan.
Diharapkan mahasiswa calon guru dapat memiliki pengetahuan
teoritis dan praktis yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang akan
kita laksanakan dikemudian hari dan yang sesuai dengan perkembangan pendidikan
masa yang akan datang.
b. Aspek
Keterampilan
Diharapkan kepada mahasiswa memiliki keterampilan untuk
mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam praktek lapangan (terbimbing dan
mandiri).mahasiswa yang mengikuti program pengalaman lapangan diharapkan untuk
bias terampil dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan mengelola kelas
demi terciptanya keharmonisan dalam pembelajaran.
c. Aspek
Sikap
Diharapkan kepada mahasiwa dapat memiliki komitmen terhadap tugas-tugas
professional, antara lain: melayani siswa, meningkatkan keahlian, menyesuaikan
diri dengan tuntutan professional yang semakin berkembang dan memberikan
pengetahuan dan pelayanan kepada masyarakat banyak.dengan pelayanan dan
pendidikan yang terbaik pula.
BAB II
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
DALAM PPL
Agar
pelaksanaan PPL terlaksana dengan baik, usaha pelaksanaan itu harus berencana
dan tersusun dengan baik pula, agar dapat tercapai target yang diinginkan. Kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan meliputi 4 hal:
A. Observasi
lapangan.
B. Pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing.
C. Pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri.
D. Ujian
praktek dan penyusunan laporan akhir.
A.
Observasi
Lapangan
Pelaksanaan kegiatan observasi dan
orientasi lapangan merupakan bagian dari kegiatan PPL yang dilakukan pada
minggu pertama mahasiswa berada pada sekolah latihan. Pengetahuan tentang kondisi
dan situasi sekolah latihan akan membantu mahasiswa praktikan dalam mengatur
strategi yang lebih tepat dan terarah dalam mempersiapkan bahan untuk proses
belajar mengajar. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa calon guru dapat
berbaur dengan lingkungan sekolah tempat pelaksanaan PPL, dengan demikian
diharapkan kepada mahasiswa PPL dapat mengikuti sebagai mana yang diharapkan.
Materi
observasi lapangan meliputi:
1. Keadaan
fisik sekolah, lingkungan dan hubungan fungsional sekolah dengan masyarakat.
2. Tata
tertib guru dan siswa
3. Karakteristik
siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi
4. Kurikulum
yang berlaku disekolah.
5. Media,
sumber belajar dan laboratorium.
6. Administrasi
sekolah baik akademik maupun non akademik.
7. Pola
hubungan fungsi dan struktur organisasi antara kepala sekolah, guru, tenaga
administrasi, dan siswa.
8. Strategi
belajar mengajar dalam bidang studi serta evaluasinya.
9. Organisasi
intra dan ekstra sekolah dengan berbagai kegiatannya.
Adapun
data yang dikumpulkan tentang sekolah MTsN Tungkop secara rinci adalah:
Nama Sekolah :
MTsN Tungkop Aceh Besar.
Alamat Sekolah :
Jl.Tgk.Glee Iniem. Tungkob Aceh Besar.
a.
Keadaan
Fisik Sekolah
1) Luas Tanah :
2) Jumlah Ruang Kelas : 18 Ruang Kelas
3) Ukuran Ruang Kelas :
4) Bangunan Lainnya yang ada
a.Perpustakaan luasnya :
b. Tata Usaha :
c. Bimbingan Pendidikan
(BP) :
d. UKS Luasnya :
e.
Ruang KepSek Luasnya : 28m2
f.
Lab. Cumpeter
: 84m2
g. Lab.IPA : 84m2
h. Ruang Dewan
Guru : 63m2
i. mushalla
Luasnya : 480m2
j. Aula : 480m2
k Ruang
Prasarana Pramuka : 28m2
l. Ruang
Pengajaran : 84m2
m.Tempat
Parkir : 18m2
5) Lapangan Olah
Raga :
a. Lapangan Volly/Basket/Volly mini : 1
Buah (28 x 15m 2) = 420m2
b. Lapangan Lompat
Jauh : 1 Buah (15 s/d 20 m2) = 300m2
b. Keadaan Lingkungan Yang Mengelilingi Sekolah
1. Jenis
Sekolah Yang Mengelilingi sekolah :
Ø
Sebelah Barat :
Rumah Penduduk
Ø
Sebelah Timur :
Pertokoan Dan Rumah Penduduk
Ø
Sebelah Utara : Komplek Perumahan Kepala Sekolah MIN, MTsN,
dan MAN dan MIN Tungkob
Ø
Sebelah selatan :
TK, MAN Darussalam dan Jl. Tgk Glee Iniem
2. Kondisi
lingkungan sekolah sangat strategis, bersih dan nyaman.
a. Fasilitas
sekolah (jenis, kualitas dan kuantitas)
1. Perpustakaan : 1 /
permanen, baik
2. Laboratorium : 2 /
Permanen , baik
3. WC / Sumur : 3
/ baik
4. Kantin atau
Koperasi : 4
/ Permanen, baik
5.
Ruang Serbaguna :
1 / Permanen, baik
6. Ruang Tata Usaha
: 1 /
Permanen, baik
7.
Ruang BP :
1 / Permanen,baik
8. Ruang UKS :
1 / Permanen, baik
9.
Mushalla :
1 / Permanen, baik
10.
Ruang Kepsek dan Wakesek :
1 / Permanen, baik
11. Ruang Dewan
Guru : 2 /
Permanen, baik
12.
Ruang OSIM :
1 / Permanen, baik
13. Ruang Cumputer : 1 /
Permanen, baik
14.
gudang :
1 / Pemanen, baik
15.
Ruang Belajar :
18 / Permane, baik
16. Ruang Kurikulum
: 1 /
permanent, baik
17. Ruang Prasarana
Pramuka : 1 /
Permanen, baik
b. Jumlah Guru
dan Siswa/i :
1. Guru Tidak Tetap : 11
2. Guru
Tetap :
45
3.
Pengawai Tetap :
3
4. Pengawai Tidak Tetap :
10
5. guru bantu :
1
6. tata usaha :
7
7. petugas pustaka :3
Jumlah
keseluruhannya : 80 Orang
8.
Siswa/i Kelas Satu
Laki-laki : 94 Orang
Perempuan : 143 orang
9.
Siswa/i Kelas Dua
Laki-Laki : 95 Orang
Cewek :
139 orang
10.
Siswa/I Kelas Tiga
Laki-Laki : 85 orang
Perempuan : 138 Orang
Jumlah
keseluruhannya : 694 Orang
Jumlah Siswa/i Per Kelas :
38 - 40 Orang
c. Interaksi Sosial
Hubungan antara guru dengan guru, guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan pegawai tata usaha dan hubungan
secara keseluruhan di MTsN Tungkop sangat baik.
d. Tata tertib
1. Untuk
Siswa : Ada, cukup disiplin
2. Untuk
guru : Ada, cukup disiplin
3. Untuk
pegawai : Ada, cukup disiplin
e. Kesan Umum
Secara umum kegiatan belajar mengajar
dilakukan secara tertib dan teratur seesuai jadwal dan peraturan yang berlaku
di sekolah. Walaupun terdapat banyak kendala.
B. Pelatihan Keterampilan Mengajar
dan Tugas-tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing.
Kegiatan mengajar merupakan salah satu
kegiatan pokok dalam pelaksanaan PPL. Dalam kegiatan ini, penulis melakukan
tatap muka di dalam kelas dan mempraktekkannya langsung metode tehnik mengajar
yang diperoleh selama kuliah.dan kegiatan belajar dilakukan secara tertib dan
teratur sesuai jadwal yang berlaku disekolah, walaupun ada terdapat kendala.
Kendala yang dimaksud disini adalah kurangnya disiplin dari siswa, sehingga
mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Adapun kegiatan mengajar yang penulis
laksanakan selama PPL di MTsN Tungkop adalah:
- Membuat program tahunan
- Membuat program semester
- Membuat analisis materi pelajaran (silabus)
- Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Membuat alokasi waktu
- Memberi ujian formatif (harian)
- Berkonsultasi dengan guru pamong jika ada kesulitan
- Memeriksa setiap tugas yang telah diberikan kepada siswa.
- Mengajar di kelas VIII dengan jadwal sebagai berikut:
HARI
|
JAM PELAJARAN / KELAS
|
||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
|
kamis
|
VIII-4
|
VIII-4
|
-
|
-
|
VIII-5
|
VIII-5
|
-
|
Jum’at
|
-
|
-
|
-
|
-
|
VIII-4
|
VIII-4
|
-
|
senin
|
-
|
-
|
VIII-5
|
VIII-5
|
-
|
-
|
-
|
C.Pelatihan Keterampilan
Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan
Lainnya Secara Mandiri.
Dalam
mengajar, calon guru dibimbing dan diawasi selama beberapa kali pertemuan pada
awal pelaksanaan PPL. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan bimbingan kepada
mahasiswa tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dan juga pada
saat praktikan di lapangan. Setelah kegiatan belajar mengajar sepenuhnya
diserahkan kepada mahasiswa PPL, tetapi dalm pemantauan dan pengawasan guru
pamong.
Selain kegiatan mengajar penulis juga
melaksanakan kegiatan lainnya yaitu seperti kegiatan secara mandiri. Kegiatan
mandiri adalah kegiatan di luar jam mengajar, yang dituntut untuk
berpartisipasi secara aktif terhadap program program yang dilaksanakan di
sekolah latihan.
Adapun kegiatan mandiri yang penulis
laksanakan selama PPL di MTsN Tungkob Aceh besar yaitu antara lain:
- Melaksanakan observasi fisik sekolah
- Observasi sarana dan prasarana sekolah
- Mengobservasi kegiatan belajar mengajar
- Melaksanakan piket harian
- Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
- Mengantikan guru yang berhalangan dalam mengajar
- Membantu tugas-tugas pengajaran
D. Ujian Praktek Mengajar dan
Penyusunan Laporan Akhir.
Ujian prakek mengajar dilaksanakan
selama 1 minggu yaitu pada minggu terakhir masa PPL di sekolah latihan. Dengan
pelaksanaan ujian ini diharapkan mahasiswa PPL dapat mengetahui segala
kekurangan pada dirinya baik tanggapannya terhadap lingkungan maupun terhadap proses
belajar mengajar. Dengan mengetahui segala kekurangan, maka dapatlah diambil
suatu langkah untuk memperbaikinya.
Untuk memberi keterangan tentang
hal-hal yang di alami atau dilakukan dalam pelaksanaan PPL di sekolah latihan,
maka perlu dibuat suatu laporan yang menguraikan secara teratur mengenai
praktikan disekolah latihan.
BAB III
REFLEKSI
TENTANG PENGALAMAN DALAM MELAKSANAKAN PPL
A.Refleksi
Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan
Pelaksanaan
obsevasi lapangan dimaksudkan agar mahasiswa praktikan dapat mengetahui kondisi
dan situasi lingkungan sekolah, tempat mahasiswa ppl. Berdasarkan hasil
obsevasi yang telah dilakukan di MTsN Tungkop, dan memiliki kondisi dan situasi
yang sesuai sebagai tempat pelaksanaan pendidikan.
Setelah
melakukan observasi lapangan di sekolah latihan, refleksi yang di dapat dengan
informasi akurat berdasarkan wawancara dengan guru, pegawai dan para siswa
serta pantauan oleh penulis sendiri didapatkan hasil-hasil pengamatan yang
cukup baik.
Keadaan
fisik sekolah sesuai untuk sarana pendidikan. MTsN Tungkop, mempunyai ruangan
yang memadai dan ukuran ruang kelas sesuai untuk pelaksanaan proses belajar
mengajar (PBM). Kegiatan ini juga didukung dengan adanya laboratorium, pustaka,
mushala, sehingga dari sekolah latihan
ini kegiatan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing
terlaksana sebagaimana yang ditetapkan.
Interaksi lingkungan MTsN Tungkop
memiliki tenaga mengajar yang mencukupi. Hal ini dapat menunjang keberhasilan
proses belajar mengajar (PBM) disebabkan semua tenaga pendidik dapat mengajar
pada bidang studinya masing-masing dengan jadwal mengajar yang sesuai
sebagaimana yang ditetapkan.
Interaksi sosial yang harmonis
dimana semua personil di sekolah saling menjalin hubungan yang baik sehingga
keadaan sekolah terorganisir dan tercipta suasana rukun dan damai yang dapat
menunjang PBM.
Organisasi intra sekolah dapat
diketahui dengan aktifnya organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang sangat
berperan dalam kegiatan di sekolah. Dari keaktifan organisasi di sekolah ini
maka mahasiswa praktikkan dapat juga mengetahui bagaimana cara guru mengatur
organisasi, sehingga dapat berjalan dan berhasil dengan baik, tanpa mengganggu
pelaksanaan PBM.
- Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas- tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing.
Dalam pelatihan terbimbing,
perhatian lebih difokuskan terhadap persiapan mengajar, penerapan dan
keterampilan dasar mengajar secara integrasi dalam latar alamiah dan
bervariasi, pengolahan proses belajar mengajar dan dampaknya terhadap siswa.
Berdasarkan alasan diatas, penulis
sebagai calon guru dituntut untuk dapat menerapkan kemampuan mengajar secara
utuh dan terintegrasi melalui pembelajaran bidang studi spesialisasi pada siswa
di kelas. Dengan bimbingan yang intensif dari guru pamong dan dosen pembimbing.
Dalam
kegiatan belajar mengajar penulis juga dibimbing oleh guru pamong. Penentuan
kelas tempat pelatihan calon guru tentunya berdasarkan kelas yang dibimbing
oleh guru pamong lengkap dengan jadwalnya.
Jika terjadi kesalahan yang
dilakukan penulis atau calon guru maka guru pamong akan memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis setelah PBM di kelas. Adapun arahan itu berupa
penggunaan strategi pembelajaran. Kemampuan untuk terampil dalam menggunakan
bahasa dan perilaku yang tepat dan lain-lain. Dengan mendengarkan arahan dan
bimbingan dari guru pamong disini terjadi diskusi singkat sehingga ada kerja
sama antara penulis (calon guru dan guru pamong).
Pelaksanaan
kegiatan pelatihan mengajar terbimbing meliputi:
1. Penyusunan
program tahunan, semester dan harian serta analisis materi pembelaajaran.
Dalam penyusunan program ini penulis
langsung dibimbing oleh guru pamong dengan penguasaan kepada calon guru untuk
menyusun program terlebih dahulu. Adapun program tersebut adalah program
tahunan, semester, dan harian kelas VIII. setelah penyusunan ini selesai
penulis berkonsultasi dengan guru pamong guna perbaikan-perbaikan.
2. Pengembangan
materi, media belajar dan sumber belajar.
Dalam hal ini calon guru dibimbing
langsung oleh guru pamong melalui penyediaan materi, media dan sumber
pembelajaran yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dibimbing. Sama halnya
dengan pelaksanaan sebelumnya semua calon guru berupaya melakukan kegiatan yang
diberikan guru pamong tetapi tidak terlepas dari bimbingan guru pamong dan
dosen pembimbing. Ketetapan materi dan media sumber pelajaran diketahui penulis
setelah berkonsultasi dengan guru pamong.
3. Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Rencana Pelaksanaan dibimbing
oleh guru pamong dan dosen pembimbing dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran
(KTSP).
4. Pelaksanaan
penilaian hasil.
Penulis (calon guru) diberi tugas oleh
guru pamong untuk menilai hasil evaluasi dan tugas siswa, yang kemudian
diseleksi kembali oleh guru pamong dan diberi bimbingan dengan system penilaian
yang tepat. Pembentukan guru yang professional tidaklah hanya mengadakan atau
melaksanakan tugas guru mengajar saja dan mengabaikan tugas-tugas keguruan
lainnya, seperti piket. Untuk itu tugas-tugas keguruan lainnya juga perlu
dibimbing oleh guru pamong mekipun calon guru sebagian besar sudah mengetahui
bagaimana melaksanakan tugas-tugas keguruan tersebut. Namun sebagai calon guru
masih banyak kekurangan-kekurangan karena kurangnya pengalaman.
- Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas-Tugas Keguruan Lainnya Secara Mandiri.
Pembuatan
catatan baik secara harian pribadi maupun kelompok dapat melatih praktikan
untuk disiplin dan tidak biasa bermalas-malasan datang kesekolah, dan hal itu
penuh dorongan dari para dewan guru pada umumnya dan juga guru pamong secara
khusus. Sekalipun kontrol dari dosen pembimbing tidak rutin setiap hari. Dengan
cara ini mahasiswa praktikan juga menilai dirinya, sejauh mana dia menjalankan
tugasnya sebagai seorang calon guru.
Dalam
mengajar calon guru dibimbing dan diawasi, tindakan ini dilakukan minimal 2
kali pertemuan. Setiap selesai mengajar guru pamong memberikan masukkan untuk
perbaikan. Setelah melaksanakan kegiatan belajar terbimbing maka akan diberikan
kesempatan untuk mengajar mandiri yaitu mengajar tanpa menghadirkan guru
pamong. Namun
guru pamong masih memantau calon guru di luar kelas. Setelah terampil dalam
beberapa dan berapa kali bimbingan barulah calon guru ditetapkan untuk ujian
guru praktek.
Pelaksanaan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas lainnya secara mandiri yang pernah
dilaksanakan pada saat berada disekolah latihan adalah sebagai berikut:
- Melaksanakan tugas piket
- Membantu tugas guru pamong
- Membantu guru senior yang berhalangan hadir
- Membantu dalam kesulitan-kesulitan siswa
- Membantu tugas-tugas dari pengajaran.
D. Refleksi Tentang Pelaksanaan Ujian Praktek Mengajar
dan Penyusunan Laporan Akhir.
Pelaksanaan ujian praktek dilakukan pada minggu terakhir
pelaksanaan PPL di sekolah latihan. Sebelum penilaian
dilakukan maka mahasiswa praktikan harus membuat persiapan-persiapan mengajar
sebaik mungkin yang siap digunakan pada saat ujian dilaksanakan. Kegiatan ini
marupakan kegiatan formal yang harus dilakukan untuk menilai mahasiswa dalaam
pelaksanakan PPL.
Selain ujian praktk mengajar,
penilaian mahasiswa PPL juga dilaksanakan dengan menilai susunan laporan akhir
setiap mahasiswa. Laporan ini merupakan prasyarat yang telah dibebankan oleh
UP-PPL kepada setiap mahasiswa pada akhir pelaksanaan PPL.
Dalam penyusunan laporan ini penulis
menyusun laporan pengamatan (observasi) dan pengalaman mengajar selama penulis
melaksanakan kegiatan praktikan di tempat sekolah latihan MTsN Tungkop.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
- Program pengalaman lapangan (PPL) adalah salah satu kegiatan intraa kurikuler yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa FKIP dalam bentuk latihan dan praktek kependidikan sehingga mahasiswa dapat memiliki seperangkat kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional guru.
- Dalam melaksanakan program belajar mengajar masih ditemui hambatan-hambatan, dengan demikian seorang calon guru dapat lebih terlatih dalam menghadapi hambatan tersebut dikemudian hari.
- Keberhasilan guru dalam mengajar sangat tergantung dalam penguasaan materi dan keterampilan dalam menjelaskan materi tersebut.
- Dalam melakukan PPL penulis telah memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang cara mengajar seorang guru yang diharapkan oleh lembaga pendidikan.
B.
Saran-saran
- Tanggung jawab pendidik terhadap anak didik jangan diserahkan kepada guru dan anak didik semata, akan tetapi hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara lembaga pendidikan, keluarga, dan pemerintah.
- Mengingat waktu PPL yang begitu singkat, maka hendaknya mahasiswa calon guru dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Sebab merupakan pengalaman yang sangat berguna dalam mengembangkan profesinya sebagai calon guru yang profesional.
- Sebagai seorang calon guru, mahasiswa PPL harus tahu betul kode etik seorang guru.
- MTsN Tungkop adalah MTsN yang memiliki disiplin yang tinggi. Kedisiplinan ini harus ditingkatkan demi keberhasilan MTsN ini dimasa yang akan datang
- Dalam kelancaran ppl dimada yang akan datang, mahasiswa yang akan memprogramkan mata kuliah ppl hendaknya mempersiapkan diri sebelum terjun kesekolah latihan, mulai dari masa saat masih mengikuti atau memprogram mata kuliah strategi pelajar dan mengajar (SBM), serta mata kuliah mikro teaching, dan hendaknya guru yang mendapat pengetahuan dan yang yang mengikuti perkembangan pendidikan harus menyampaikan informasi yang baru tersebut untuk para dosen yang ada di universitas syiah kuala khususnya dan para dosen di seluruh daerah pada umumnya, agar kelak nanti pendidikan di indonesia dapat mencapai kemajuan yang signifikan. Dan hendaknya terutama penguasaan materi dapat menjaga nama baik almamater.
- Kepada mahasiswa yang melakukan ppl agar dapat meningkatkan kedisiplinan, terutama dalam hal kehadiran disekolah latihan serta tepat waktu saat mengajar.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
MTsN Tungkop
Mata Pelajaran :
Bahasa Inggris
Kelas/Semester :
VIII / II
Alokasi Waktu : 6
x 40 menit
Skill :
Speaking
Standar Kopetensi :
10. Mengungkapkan
makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk
recount, dan narrative untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Kompetensi Dasar :
10.1
Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional
pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar
dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar
Indikator :
·
Mengungkapkan secara lisan teks fungsional pendek
berbentuk undangan.
·
Bertanya dan menjawab secara lisan berbagai
imformasi tentang teks fungsional, pendek berbentuk undangan.
I.
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran siswa
dapat:
·
Mengungkapkan secara lisan teks fungsional pendek
berbentuk undangan.
·
Bertanya dan menjawab secara lisan berbagai
informasi tentang teks fungsional pendek berbentuk undangan.
·
Mampu membuat teks fungsional pendek berbentuk
undangan
111. Materi
Pembelajaran
Contoh teks fungsional pendek berupa undangan :
Hi,
friend, we’re having a
Weekend
Camp
On
Saturday to Sunday 21st-22nd may in Cibubur Campsite
At eight
o’clock. If you’re between 12 to 15 come and join us.
Come
with one or two friends, wear your scout uniform,
And
bring necessary equipment.
RSVP
Wc
Committee
Jln.
Hasanuddin 21, Cirebon
1V.Strategi
Pembelajaran
a.
Model pembelajaran adalah example Non example
b.
Metode pembelajaran adalah Communicative Approach
c.
Pendekatan kontekstual
V. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Ø Kegiatan
awal pertemuan I,II,III
·
Greeting
·
Mengabsen siswa
·
Member motivasi kepada siswa
Ø Kegiatan
inti
Pertemuan
1
·
Mengungkapkan secara lisan teks fungsional pendek
berbentuk undangan.
·
Guru memberikan contoh teks fungsional pendek
berbentuk undangan
Pertemuan
2
·
Guru menanyakan kesulitan siswa dalam proses belajar
mengajar
·
Bertanya dan menjawab secara lisan berbagai
informasi tentang teks fungsional pendek berbentuk undangan
·
Guru member motivasi kepada siswa untukmengembangkan
kemampuan “speaking” mereka.
Pertemuan
3
·
Menugaskan siswa membuat teks fungsional yang
lainnya berupa undangan
·
Menugaskan siswa untuk menjawab pertanyaan yang
telah disediakan berdasarkan teks fungsional pendek berupa undangan yang telah
disediakan
·
Menyimpulkan materi bersama-sama dengan siswa
Sumber Belajar
Buku
“ Effective English 2 pengarang Soegeng H S”.
Penilaian
a.
Teknik :
tes lisan
b.
Bentuk :
Essay
c.
Contoh instrument
1.make a simple invited text with
your friend and practice in front of class !
11.listen to the teacher and
answer the question.
1.
Who sends this invitation letter ?
2.
What kind of invitation is it ?
3.
Where will the camping take place ?
4.
Who may join ?
5.
When will it happen ?
6.
How long will the camping take ?
7.
What should you bring to join the camping ?
8.
Does the writer ask for a reply ? how do you know ?
d. Pedoman
penilaian : fluency, structure, pronunciation, intonation, manner, and content
V11. Rubrik Penilaian
Aspek
yang dinilai
|
|
skor
|
|
|
|
Nilai
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
1.
Fluency
|
|
|
|
|
|
|
2.
Accuracy
|
|
|
|
|
|
|
3.
Pronunciation
|
|
|
|
|
|
|
4.
Manner
|
|
|
|
|
|
|
5.
Content
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui :
Banda Aceh, mei 2011
Guru pamong, guru Praktikan,
Mawaddah Warahmah, M.pd
Nip. 119752101999052001
Zurriati
Nim. 0606102050084
Tidak ada komentar:
Posting Komentar