RINGKASAN
BUKU
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apakah psikologi itu
Psikologi adalah ilmu yang ingin
mempelajari manusia. Manusia sebagai makluk individu. Manusia sebagai satu
kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani. Yang dimaksud dengan tingkah
laku adalah segala kegiatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan,
yang disadari maupun yang tidak disadari.
2. Obyek Psikologi dan macam-macamnya
Terdiri dari :
- Obyek
material
- Obyek
formal
Pada umumnya psikologi itu dapat dibagi menjadi
dua golongan besa yaitu :
- Psikologi
metafisika
- Psikologi
empiris
Psikologi empiris terbagi kepada :
-
Psikologi
Umum
-
Psikologi
khusus
Maka terdapatlah berbagai macam Psikologi seperti
berikut :
-
Psikologi
perkembangan
-
Psikologi
pemuda
-
Psikologi
kedokteran
-
Psikologi
kriminal
-
Psiko
tehnik
-
Karakteriologi
-
Psikologi
pendididkan
-
Psikologi
sosial
-
Psikologi
Gestalt
-
Behaviorisme
-
Psikologi
ketidaksadaran
3. Hubungan Psikologi dengan ilmu-ilmu
Lain
Berikut akan diurai secar singkat bagimana
hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu yang lain, terutama dengan antropologi,
sosiologi dan fisiologi.
a. Psikologi dan Antropologi
Antropologi kebudayaan berhubungan dengan
bebagi kebudayaan yang tipikal yang terdapat dalam kebudayaan, pengaruh
kebudayaan terhadap kepribadian seseorang dan masyarakat. Untuk mengetahui
suatu kebudayaan seringkali diperlukan untuk mengetahui bagimana orang-orang
dalam masyarakat itu mengalami dan merasakannya.
Jadi keduanya ini menyangkut daerah dan
masalah tertentu yang bersamaan, keduanya sama saling isi-mengisi. Perbedaan
yang prinsipil hanyalah terletak pada apa yang menjadi tekanannya. Psikologi menekankan
pada individu, sedangkan antropologi menekankan pada kelompok.
b. Psikologi dan Sosiologi
keduanya ini banyak persamaan,
perbedaannya , Psikologi menekankan pada person individu, mengapa individu
bertingkah laku seperti yang ia lakukan, sedangkan sosiologi menekankan pada
sifat dan tingkah laku kelompok. Yang dipelajari oleh sosiologi terutama ialah
hubungan sosial manusia.
Kesimpulan :
Ketiganya saling berhubungan, bantu
membantu dan saling isi-mengisi. Dan juda dengan ilmu-ilmu yang lain lagi.
4. Apakah Psikologi Pendidikan itu ?
Adapun yang dikemukakan oleh para ahli
tentang psikologi pendidikan, bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari
Psikologi yang dalam penguraiannya dan penelitiannya lebih menekankan pada
masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang
sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi
proses dan keberhasilan belajar.
5. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Antara lain sebagi berikut :
1) Sampai jauh mana faktor pembawaan dan
lingkungan berpengaruh terhadap belajar.
2) Sifat-sifat dari proses belajar.
3) Hubungan antara tingkt kematangan dengan
kesiapan belajar;
4) Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan
individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar;
5) Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi
selam dalam belajar.
6) Hubungan antara prosedur-prosedur
mengajar dengan hasil belajar;
7) Teknik yang sangat efektif bagi penilaian
kemajuan dalam belajar;
8) Pengaruh relatif dari pendidikan formal
dibandingkan dengan pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap suatu
individual.
9) Nilai ilmiah terhadap pendidikan bagi
personil sekolah;
10) Pengaruh Psikologis yang ditimbulkan oleh
kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.
BAB II
PEMBAWAAN,
KETURUNAN DAN LINGKUNGAN
1. Soal Pembawaan dan Lingkungan
Dikemukakan oleh beberapa pendapat, yaitu:
- Aliran
Nativisme (segala perkembangan dibawa sejak lahir)
- Aliran
Empirisme ( segalanya itu ditentukan oleh lingkungan dan atau pendidikan).
- Hukum
Konvergensi ( pembawaan, lingkungan dan pendidikan memiliki hubungan dalam
menentukan perkembangan manusia).
2. Pembawaan dan Keturunan
a.
Keturunan
1) Persamaan sifat atau ciri-ciri.
2) Ciri-ciri ini harus menurun melalui
sel-sel kelamin;
Adapun beberapa faktor yang menyulitkan
terlaksananya penyelidian tersebut dengan baik antara lain :
1) Pada manusia tidak dapat dilakukan
persilangan
2) Masa perkembangan manusia yang begitu
lama;
3) Masa hidup suatu generasi juga demikian
lama;
4) Adanya jumlah anak manusia yang relatif
(menurut perbandingan hanya sedikit sekali ).
b. Pembawaan
1) Pembawaan ialah semua
kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan. Pembawaan dan bakat terkandung
dalam sel Benih yaitu keseluruhan kemungkinan yang ditentukan oleh keturunan,
inilah yang di dalam arti terbatas kita namakan pembawaan (aanleg).
2) Struktur pembawaan.
3) Pembawaan dan keturunan.
4) Pembawaan dan bakat;
3. Beberapa macam pembawaan dan pengaruh
Keturunan.
a. Beberapa jenis macam pembawaan :
1) Pembawaan jenis (bentuk badan, anggota
tubuh, intelijensi, ingatan, dan sebagainya)
2) Pembawaan Ras (termasuk pembawaan
keturunan mengenai ras).
3) Pembawaan jenis kelamin
4) Pembawaan perseorangan (pembawaan watak,
intelijensi).
b. Adapun yang termasuk pembawaan perseorangan
yang dalam pertumbuhannya lebih ditentukan oleh pembawaan keturunan, antara
lain :
1) Konstitusi tubuh
2) Cara bekerja alat-alat indra
3) Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan
belajar;
4) Tipe-tipe perhatian
5) Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang
khas;
6) Tempo dan ritme perkembangan;
4. Lingkungan
a. macam-macam Lingkungan
1) Lingkungan alam
2) Lingkungan dalam
3) Lingkungan sosial/masyarakat
b. Bagaimana individu berhubungan dengan
lingkungan ?
1) Individu bertentangan dengan lingkungannya
2) Individu menggunakan lingkungannya;
3) Individu berpartisipasi dengan
lingkungannya,;
4) Individumenyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
5) Mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungannya.
6) Mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan.
BAB III
MENGAPA
MANUSIA BERINTERAKSI DENGAN DUNIA LUAR
1. Tenaga-Tenaga Pendorong Manusia
1) Dorongan nafsu mempertahankan diri;
2) Dorongan nafsu mengembangkan diri;
3) Dorongan nafsu mempertahankan jenis.
Dorongan nafsu itu menjadi 4
macam sebagai berikut :
1) Dorongan nafsu vital.
2) Dorongan nafsu egois
3) Dorongan nafsu sosial;
4) Dorongan nafsu supra sosial.
2. Daya-Daya/Alat-Alat Interaksi Manusia
Dengan Dunia Luar
a. Pengamatan
b. Ingatan
c. Fantasi (daya jiwa untuk menciptakan kesan
yang baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada).
d. Perasaan (intensitas perasaan )
1) Perasaan intelek (kita hayati bila kita
memperoleh pengetahuan tentang sesuatu).
2) Perasaan estetis (berpendapat tentang
bagus atau jeleknya sesuatu hal)
3) Perasaan etis (berpendapat tentang nilai
kesusilaan baik atau buruk ).
4) Perasaan sosial (tentang kemasyarakatan).
5) Perasaan religius;
6) Perasaan harga diri.
BAB IV
BERPIKIR
1. Bahasa dan Berpikir
Karena memiliki dan mampu berbahasa maka
manusia berfikir, bahasa adalah alat terpenting bagi berpikir. Tanpa bahasa
manusia tidak dapat berpikir. Karena eratnya hubungan antara bahasa dan
berpikir itu, plato pernah mengatakan dalam bukunya Sophistes “berbicara itu
berpikir yang keras(terdengar), dan berpikir itu adalah “berbicara batin”.
2. Apakah berpikir itu ?
Berpikir adalah satu kektifan pribadi
manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Kita
berpikir untuk menemukan pemahaman yang kita kehendaki.
3. Pendapat Beberapa Aliran Psikologi tentang berpikir
- psikologi
Asosiasi ( dalam alam kejiwaan yang penting adalah terjadinya
tersimpannya dan bekerjanya tanggapan-tanggapan.
- Aliran
Behaviorisme (berpikir adalah gerakan reaksi yang dilakukan oleh urat
syaraf dan otot-otot berbicara seperti halnya bila kita mengucapkan “buah
pikiran”.
- Psikologi
Gestalt (proses berpikirpun seperti proses gejala-gejala psikis yng lain-
merupakan suatu kebulatan.
- Para
ahli Psikologi sependapat bahwa proses berpikir pada taraf yang tinggi
pada umumnya melalui tahapan sebagi berikut :
1) Timbulnya masalah.
2) Mencara dan mengumpulkan fakta-fakta.
3) Taraf pengolahan atau pencernaan.
4) Taraf penemuan dan pemahaman.
5) Menilai.
4. Beberapa Macam Cara Berpikir
a. Berpikir Induktif (suatu proses dalam
berpikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada yang umum.
b. Berpikir Deduktif (prosesnya berlangsung
dari yang umum menuju kepada yng khusus ).
c. Berpikir Analogis (berpikir dengan jalan
memperbandingkan fenomena-fenomena yang pernah dialami.
5. Hasil-Hasil Penyelidikan Tentang
Berpikir
a. Oswald Kulpe dngan rekan-rekannya,
berkesimpulan :
1) Bahwa di dalam diri manusia terdapat
adanya gejala-gejala psikis yang tidak dapat diragukan.
2) Bahwa waktu berpikir, aku atau pribadi
oarang itu memegang peranan penting.
3) Bahwa berpikir itu mempunyai arah dan
tujuan yang tertentu.
b. Frohn dan kawan-kawannya, berkesimpulan :
1) Tingkat lukisan konkret.
2) Tingkat Skematis.
3) Tingkat Pengertian Abstrak.
c. Otto selz dan Willwoll
berpikir adalah soal kecakapan menggunakan
metode menyelesaikan masalah yang dihadapi.
d. Hasil penyelidikan berpikir yang telah
disebutkan diatas, berpengaruh besar sekali terhadap perbaikan cara-cara
mendidik dan mengajar di sekolah.
BAB V
INTELIJENSI
1. Apakah Intelijensi Itu ?
Intelijensi itu adalah faktor total berbagi
macam daya jiwa erat bersangkutan di dalamnya dan dari tingkah laku atau
perbuatannya yang tampak.
2. Percobaan-Percobaan Kohler tentang
Intelijensi
Antara intelijensi manusia dan binatang
terdapat perbedaan yang besar. Sebagi perbedaan yang teroenting adalah karena
manusia memperoleh bantuan yang besar yang berupa bahasa.
3. Apakah Ciri-Ciri Perbuatan Intelijen ?
- Masalah
yang dihadapi banyak sedikitnya merupakan masalah yang baru bagi yang
bersangkutan.
- Perbuatan
intelijen sifatnya serasi tujuan dan ekonomis.
- Masalah
yang dihadapi harus mengandung suatu tingkat kesulitan bagi yang
bersangkutan.
- Keterangan
pemecahannya harus dapat diterima oleh masyarakat.
- Dalam
perbuatan intelijen seringkali menggunakan daya mengabstraksi.
- Perbuatan
intelijen bercirikan kecepatan.
- Membutuhkan
pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu jalannya
pemecahan masalah yang sedang dihadapi.
4. Faktor-Faktor Apakah Yang Mempengaruhi
Intelijensi Seseorang ?
- Pembawaan
- Kematangan
- Pembentukan
- Minat dan
pembawaan yang khas.
- Kebebasan.
5. Tes Intelijensi
Seperti sebagai berikut :
-
Mengulang
kalimat-kalimat yang pendek atau panjang
-
Mengulang
deretan angka-angka
-
Memperbandingkan
berat timbangan
-
Menceriterakan
isi gambar-gambar
-
Menyebutkan
nama bermacam-macam warna.
-
Menyebut
harga mata uang;
-
Dan
sebagainya.
6. Hasil-Hasil penyelidikan Intelijensi
- Intelijensi
itu tergantung kepada dasar dan keturunan.
- Tercapainya
atau tidaknya batas kecerdasan atau batas kemampuan pikiran seseorang
dipengaruhi oleh faktor luar.
- Adanya
kekuatan tumbuh dari dalam itu harus diakui.
- Mendapatkan
sendiri suatu paham yang baru adalah jauh lebih sukar daripada pemahaman
pendapat-pendapat orang lain yang sudah ada.
7. Bagaimana Hubungan Intelijensi dengan
Kehidupan Seseorang ?
Kecerdasan atau intelijensi seseorang
memberi kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang tetentu dlam
kehidupannya. Sampai dimana kemungkinan dapat direalisasikan, tergantung pula
kepada kehendak dan pribadi serta kesempatan yang ada.
BAB VI
MOTIVASI
1. Apa Motivasi Itu ?
Pengertian motif tidak dapat dipisahkan daripada kebutuhan .
seseorang atau organisme yang melakukan sesuatu, sedikit banyaknya ada
kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya.
2. Klasifikasi Motif-Motif
1) Physiological drive
2) Social motives
3) Drive (drorongan)
4) Motif takut
5) Motif intrinsik;
6) Motif ekstrinsik;
3.
Bagaimana Hubungan Motif-Motif Dengan minat (Interest) ?
Dalam kenyataan sehari-hari, motif
mempergunakan lingkungan dan motif menyelidiki itu seringkali menjadi satu.
Dari eksplorasi dan
manipulasi yang dilakukan anak-anak itu lama-lama timbullah minat terhadap
sesuatu.
Dari pengalaman itu anak berkembang ke arah
berminat/tidak berminat kepada sesuatu. Asesuatu yang menarik minat itu tidak
hanya menyenangkan atau dapat mendatangkan kepuasan baginya, tetapi juga yang
menakutkan.
4. Pertentangan (konflik) antara
Motif-Motif
Diantaranya sebagai berikut :
- Pertentangan
yang merupakan pertentangan antara motif-motif yang saling berlawanan
maksud atau tujuannya.
- Pertentangan
convergent approach-approach conflict, divergent approach-approach
conflict.
- Konflik
yang terdapat dua obyak tujuan yang kedua-duanya tidak diinginkan, tetapi
salah satu di antaranya harus dipilih.
5. Motif-Motif yang Disadari dan tidak
Disadari
Adler dan kunkel menyatkan bahwa di dalam
tingkah laku atau perbuatan manusia dapat dibedakan adanya dua tujuan “tujuan
semu” dan “tujuan sebenarnya”. Suatu perbuatan dikatakan bertujuan semu, jika
tujuan yang menjadi pangkal hidupnya
yang sebenarnya. Tujuan semu itu gunanya hanya untuk menyembunyikan motif tidak
sadar yang kurang baik.
6. Apakah Fungsi/Gunanya Motif-Motif Itu ?
Gunanya adalah sebagai berikut
:
- Motif itu
mendorong manusia untuk bertindak.
- Motif itu
menentukan arah perbuatan.
- Motif itu
menyeleksi perbuatan kita.
7. Motif dan Motivasi
Dalam konteks uraian dapat dijelaskan
bahwa motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang
yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak
melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong suatu usaha yang
disadari umtuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
8. Tujuan Motivasi
ü Makin jelas tujuan yang diharapkan ataua
yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan.
ü Tindakan memotivasi akan lebih dapat
berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi.
ü Dapat mengenal dan memahami benar-benar
latar belakang kehidapan;
ü Dan lain sebagainya.
9. Teori Motivasi
Jenis Teorinya akan dibahas
sebagi berikut :
- Teori
Hedonisme (semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan
menyusahkan atau yang mengandung resiko berat. Dan lebih suka melakukan
sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya ).
- Teori Naluri
(yaitu terdiri dari naluru mempertahankan diri, mengembangkan diri dan
mempertahanka jenis.
- Teori
Reaksi yang Dipelajari (perilaku manusia tidak berdasarkan naluri, tetapi
pada tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan orang itu hidup ).
- Teori Daya
Pendorong (semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas
terhadap suatu arah yang umum).
- Teori
Kebutuhan (tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah
untuk memenuhi kebutuhannya, baik fisik maupun psikis).
10. Beberapa Sran Bagi Pengembangan
Motivasi Dalam Pendidikan
Motivasi merupakan pendorong bagi
perbuatan seseorang. Ia menyangkut soal mengapa seseorang berbuat demikian dan
apa tujuannya sehingga ia berbuat demikian. Untuk mencari jawaban pertanyaan
tersebut mungkin kita harus mencari pada apa yang mendorongnya dari dalam dan
atau pada perangsang atau stimulus faktor luar yang menariknya untuk melakukan
perbuatan itu.
Mungkin ia didorong oleh nalurinya. Atau oleh
keinginannya memperoleh kepuasan atua mungkin juaga karena kebutuhan hidupnya
yang sangat mendesak.
BAB VII
BELAJAR
1. Pendahuluan
Belajar sangat penting bagi kehidupan
seseorang manusia. Juga mengerti pula kita sekarang, mengapa anak membutuhkan
waktu yang lama untuk belajar sehingga menjadi manusia dewasa. Manusia selalu
dan senantiasa belajar bilamanapun dan dimanapun dia berada.
2. Pengertian Belajar
- Belajar
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku;
- Belajar
merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman;
- Untuk
dapat disebut dengan Belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap;
- Tingkah laku
yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek
kepribadian, baik fisik maupun psikis.
3. Bagaimana Proses Belajar Itu
berlangsung ?
a. Belajar dan kematangan
b. Belajar dan penyesuaian diri
c. Belajar dan pengalaman;
d. Belajar dan bermain;
e. Belajar dan pengertian
f. Belajar dan menghafal/mengingat
g. Belajar dan latihan;.
4. Beberapa Teori Belajar
- Teori
Conditioning (dipergunakan dalam mengubah tingkah laku atau kebiasaan
pada hewan maupun manusia).
- Teori
Connectionism (memandang manusia sebagai mekanismus dan otomatisme
disamakan dengan hewan, dan hanya merupakan asosiasi antara stimulus dan
respons ) , dan
- Teori
menurut Psikologi Gestalt (manusia itu bukanlah hanya sekedar makhluk
reaksi yang hanya berbuat atau beraksi jiak ada perangsang yang
mempengaruhinya);
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
- Faktor
yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual;
- Faktor
yang ada diluar individu yang kita sebut sebagai faktor sosial.
Faktor diatas terdiri dari beberapa
kriteria yaitu :
-
Kematangan/
pertumbuhan
-
Kecerdasn/intelijensi
-
Latihan
dan ulangan
-
Motivasi
-
Sifat-sifat
pribadi seseorang;
-
Keadaan
keluarga;
-
Guru
dan cara mengajar;
-
Alat-alat
pelajaran
-
Motivasi
sosial, dan;
-
Lingkungan
dan kesempatan;
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi proses
dan Hasil Belajar (Rangkuman)
a. Faktor Internal
1) Fisiologi
(kondisi fisik dan kondisi panca indera)
2) Psikologi
(bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif)
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan
(alam dan sosial)
2) Instrumental
(kurikulum/bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas,
administrasi/manajemen).
7. Transfer dan Lupa dalam Belajar
- Transfer
Belajar
- Teori daya
dan Transfer
- Perihal
lupa
8. Cara-Cara Belajar yang Baik
- Metode
keseluruhan kepada bagian
- Metode
keseluruhan lawan bagian;
- Metode
campuran antara keseluruhan dan bagian;
- Metode
resitasi;
- Jangka
waktu belajar
- Pembagian
waaktu belajar;
- Membatasi
Kelupaan;,
- Menghafal
- Kecepatan
belajar dalam hubungannya dengan ingatan.
- Retroactive
Inhibition;
Saran-saran untuk persiapan belajar,
seperti sebagi berikut :
1) Adanya tugas-tugas yang jelas dan tegas.
2) Belajarlah membaca dengan baik.
3) Gunakan metode keseluruhan dan metode
bagian di mana diperlukan.
4) Pelajari dan kuasailah bagian-bagian yang
sukar dari bahn yang dipelajari;.
5) Buatlah outline dan catatan-catatan pada
waktu belajar.
6) Kerjakan atau jawablah
pertanyaan-pertanyaan;
7) Hubungkan bahan-bahan baru dengan bahan
yang lama;
8) Gunakan bermacam-macam sumber dalam
belajar;
9) Pelajari baik-baik tabel, peta, grafik,
gambar, dsb. dan
10) Buatlah rangkuman (summary) dan Review
9 .Saran-Saran Untuk Membiasakan Belajar
yang Efesien.
1) Milikilah dahulu tujuan belajar yang pasti
2) Rencanakan dan ikutilah jadwal waktu
belajar
3) Lakukan metode keseluruhan bilamana mungkin
4) Buatlah catatan atau rangkuman yang
tersusun rapi.
5) Pelajari pernyataan yang dikemukakan oleh
pengarang.
6) Teliti pendapat bebrapa pengarang.
7) Belajrlah menggunakan kamus;
8) Analisislah kebiasaan belajar yang
dilakukan, dan cobalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
BAB VIII
THE SELF
DAN FRUSTASI
A. THE SELF
1. Apakah yang Dimaksud dengan The Self ?
The self tang terpenting adalah bahwa the
self tidak selalu tetap. Pada setiap situasi
tertentu mungkin the self itu berlainan dengan pada situasi yang lain.
Dengan demikian maka the self tidaklah selalu sama, pada situasi tertentu
mungkin kita merasa diri superior, sedangkan pada situasi lain merasa diri
inferior.
2. Apakah Gunanya “The Self” bagi
Tiap-Tiap Orang ?
a. Dengan menyerang kepada sumber-sumber yang
menyebabkan frustasi
b. Dengan mengelakkan/menghindarkan diri dari
situasinya.
c. Dengan memperbaharui/mengubah lingkungan
sekitarnya.
d. Dengan membangun kembali (mengubah) “the
self”
B. FRUSTASI
1. Apakah Frustasi Itu ?
Yaitu keadaan batin seseorang, ketidakseimbangan
dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena dorongan yang tidak dapat
terpenuhi/kecewa.
2. Rintangan-Rintangan Manakah yang Dapat
Menimbulkan Frustasi ?
- Rintangan-Rintangan
yang bukan manusia
- Rintangan-Rintangan
yang disebabkan orang lain
- Pertentangan
antara motif-motif positif yang
terdapat dalam diri orang itu.
- Pertentangan
antara motif positif dan negatif yang terdapat dalam diri orang itu;.
3. Reaksi-Reaksi yang Mungkin Timbul Karena
adanya Frustasi.
- Agresi
(reaksi menantang)
- Mengundurkan
diri;
- Regresi
(kemunduran)
- Fiksasi
(terhadapi dalam kegagalan);
- Represi
(mengundurkan diri terus-menerus dalam kelompok )
- Gangguan
psikosomatis (kompleks terdesak);
- Rasionalisasi
(gagal mencapai maksud yang dituju);
- Proyeksi
(bukan kita menjadi dia dan sebaliknya);
- Sublimasi
(usaha melepaskan diri dari kegagalan dan ketidakpuasan);
- Kompensasi
(mengalihkan usaha ke arah tujuan atau perbuatan lain demi kepuasan);
- Berkhayal
dan melamun
4. Pendidikan dan Frustasi
Terdiri dari :
- Masyarakat
dan frustasi
- Sekolah
dan frustasi, dan
- Sikap
pendidik.
BAB IX
KEPRIBADIAN
(PERSONALITY)
1. Sikap, Sifat, Temperamen dan Watak
Para ahli psikologi pada umumnya
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kepribadian itu bukan hanya mengenai
tingkah laku yang dapat diamati saja, tetapi juga termasuk di dalamnya pakak
sebenarnya individu itu. Jadi selain tingkah laku yang tampak, ingin diketahui
pula motifnya, minatnya, sikapnya dan sebagainya ayng mendasari pernyataan
tingkah laku tersebut.
2. Uraian Selanjutnya tentang Temperamen
dan Watak
Sebenarnya sukar bagi kita untuk
membedakan antara pengertian watak dan kepribadian. Keduanya mengandung
pengertian yang hampir sam, dan bahkan sering kali pula keduanya digunakan
untuk pengertian yang sama.
Dasar pembagian watak Manusia menjadi 6
golongan, yakni :
- Manusia
ekonom, sifatnya suka bekerja, mencari untung.
- Manusia
sosial, sifatnya suka mengabdi dan berkorban untuk orang lain.
- Manusia
kuasa/politik, sifatnya, suka menguasai orang lain.
- Manusia
Teori, sifatnya suka berfikir, berfilsafat, mengabdi kepada ilmu.
- Manusia
seni, sifatnya suka menikmati/mengenyam
keindahan.
- Manusia
agama, sifatnya suka berbakti dan beribadah.
3. Kepribadian (Personality)
a. Arti Kepribadian
Para ahli psikologi pada umumnya
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kepribadian itu bukan hanya mengenai
tingkah laku yang dapat diamati saja, tetapi juga termasuk di dalamnya pakak
sebenarnya individu itu. Jadi selain tingkah laku yang tampak, ingin diketahui
pula motifnya, minatnya, sikapnya dan sebagainya ayng mendasari pernyataan
tingkah laku tersebut.
b. Definisi Kepribadian
kepribadian itu dinamis, tidak statis.
Kita dapat melihat adanya persamaan-persamaan atau persesuaian pendapat satu
sama lain. Kepribadian sesorang itu sifatnya khas, mempunyai ciri-ciri tertentu
yang membedakan dari individu yang lain.
c. Aspek-Aspek Kepribadian
1) Sifat-sifat kepribadian
2) Intelijensi
3) Pernyataan diri dan cara menerima
kesan-kesa;
4) Kesehatan;
5) Sikapnya terhadp orang lain;
6) Pengetahuan
7) Ketrampilan
8) Nilai-nilai;
9) Penguasaan dan kuat lemahnya perasaan.
10) Peranan; dan
11) The Self
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepribadian
1) Faktor Biologis (hubungan jasmani dan
rohani)
2) Faktor Sosial; (hubungan sosial)
3) Faktor Kebudayaan; (hubungan budaya dan
adat setempat);.
Faktor kebudayaan dipengaruhi oleh :
a. Nilai-nilai
b. Adat dan Istiadat
c. Pengetahuan dan ketrampilan;
d. Bahasa;
e. Milik Kebendaan;
f. Dan lain sebagainya.
Penjelasan :
-
yang dimaksud dengan aspek kepribadian dalam uraian dahulu adalah hal-hal
apa saja yang termasuk kedalam kepribadian ; dapat juga kita sebut isi
kepribadian, atau faktor apa saja yang menjadikan suatu kepribadian seperti
itu.
-
Sedangkan pada uraian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
dalam hal ini yang dimaksud oleh penulis ialah : apa saja yang menyebabkan /
dapat menyebabkan kepribadian itu menjadi demikian. Jadi dalam hal ini,
faktor-faktor tersebut dipandang secara terpisah, belum termasuk dalam
kepribadian itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar