View My Stats

Jumat, 06 Juli 2012

RINGKASAN BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN






RINGKASAN BUKU
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
















BAB I
PENDAHULUAN



1. Apakah psikologi itu

Psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Manusia sebagai makluk individu. Manusia sebagai satu kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani. Yang dimaksud dengan tingkah laku adalah segala kegiatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang disadari maupun yang tidak disadari.

2. Obyek Psikologi dan macam-macamnya

Terdiri dari :
  1. Obyek material
  2. Obyek formal

Pada umumnya psikologi itu dapat dibagi menjadi dua golongan besa yaitu :
  1. Psikologi metafisika
  2. Psikologi empiris

Psikologi empiris terbagi kepada :
-          Psikologi Umum
-          Psikologi khusus

Maka terdapatlah berbagai macam Psikologi seperti berikut :
-          Psikologi perkembangan
-          Psikologi pemuda
-          Psikologi kedokteran
-          Psikologi kriminal
-          Psiko tehnik
-          Karakteriologi
-          Psikologi pendididkan
-          Psikologi sosial
-          Psikologi Gestalt
-          Behaviorisme
-          Psikologi ketidaksadaran

3. Hubungan Psikologi dengan ilmu-ilmu Lain
Berikut akan diurai secar singkat bagimana hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu yang lain, terutama dengan antropologi, sosiologi dan fisiologi.

a. Psikologi dan Antropologi
Antropologi kebudayaan berhubungan dengan bebagi kebudayaan yang tipikal yang terdapat dalam kebudayaan, pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian seseorang dan masyarakat. Untuk mengetahui suatu kebudayaan seringkali diperlukan untuk mengetahui bagimana orang-orang dalam masyarakat itu mengalami dan merasakannya.

Jadi keduanya ini menyangkut daerah dan masalah tertentu yang bersamaan, keduanya sama saling isi-mengisi. Perbedaan yang prinsipil hanyalah terletak pada apa yang menjadi tekanannya. Psikologi menekankan pada individu, sedangkan antropologi menekankan pada kelompok.

b. Psikologi dan Sosiologi
keduanya ini banyak persamaan, perbedaannya , Psikologi menekankan pada person individu, mengapa individu bertingkah laku seperti yang ia lakukan, sedangkan sosiologi menekankan pada sifat dan tingkah laku kelompok. Yang dipelajari oleh sosiologi terutama ialah hubungan sosial manusia.


Kesimpulan :
Ketiganya saling berhubungan, bantu membantu dan saling isi-mengisi. Dan juda dengan ilmu-ilmu yang lain lagi.

4. Apakah Psikologi Pendidikan itu ?
Adapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan, bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari Psikologi yang dalam penguraiannya dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.    


5. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Antara lain sebagi berikut :
1)      Sampai jauh mana faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar.
2)      Sifat-sifat dari proses belajar.
3)      Hubungan antara tingkt kematangan dengan kesiapan belajar;
4)      Signifikansi  pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar;
5)      Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selam dalam belajar.
6)      Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar  dengan hasil belajar;
7)      Teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;
8)      Pengaruh relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap suatu individual.
9)      Nilai ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah;
10)  Pengaruh Psikologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.
BAB II
PEMBAWAAN, KETURUNAN DAN LINGKUNGAN


1. Soal Pembawaan dan Lingkungan

Dikemukakan oleh beberapa pendapat, yaitu:

  1. Aliran Nativisme (segala perkembangan dibawa sejak lahir)
  2. Aliran Empirisme ( segalanya itu ditentukan oleh lingkungan dan atau pendidikan).
  3. Hukum Konvergensi ( pembawaan, lingkungan dan pendidikan memiliki hubungan dalam menentukan perkembangan manusia).

2. Pembawaan dan Keturunan

a.  Keturunan
1)      Persamaan sifat  atau ciri-ciri.
2)      Ciri-ciri ini harus menurun melalui sel-sel kelamin;

Adapun beberapa faktor yang menyulitkan terlaksananya penyelidian tersebut dengan baik antara lain :
1)      Pada manusia tidak dapat dilakukan persilangan
2)      Masa perkembangan manusia yang begitu lama;
3)      Masa hidup suatu generasi juga demikian lama;
4)      Adanya jumlah anak manusia yang relatif (menurut perbandingan hanya sedikit sekali ).
b. Pembawaan
1)      Pembawaan ialah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan. Pembawaan dan bakat terkandung dalam sel Benih yaitu keseluruhan kemungkinan yang ditentukan oleh keturunan, inilah yang di dalam arti terbatas kita namakan pembawaan (aanleg).
2)      Struktur pembawaan.
3)      Pembawaan dan keturunan.
4)      Pembawaan dan bakat;



3. Beberapa macam pembawaan dan pengaruh Keturunan.

a. Beberapa jenis macam pembawaan :
1)      Pembawaan jenis (bentuk badan, anggota tubuh, intelijensi, ingatan, dan sebagainya)
2)      Pembawaan Ras (termasuk pembawaan keturunan mengenai ras).
3)      Pembawaan jenis kelamin
4)      Pembawaan perseorangan (pembawaan watak, intelijensi).

b. Adapun yang termasuk pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih ditentukan oleh pembawaan keturunan, antara lain :
1)      Konstitusi tubuh
2)      Cara bekerja alat-alat indra
3)      Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar;
4)      Tipe-tipe perhatian
5)      Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang khas;
6)      Tempo dan ritme perkembangan;

4. Lingkungan

a. macam-macam Lingkungan
1)      Lingkungan alam
2)      Lingkungan dalam
3)      Lingkungan sosial/masyarakat

b. Bagaimana individu berhubungan dengan lingkungan ?
1)      Individu bertentangan dengan lingkungannya
2)      Individu menggunakan lingkungannya;
3)      Individu berpartisipasi dengan lingkungannya,;
4)      Individumenyesuaikan diri dengan lingkungannya.
5)      Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungannya.
6)      Mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan.






















BAB III
MENGAPA MANUSIA BERINTERAKSI DENGAN DUNIA LUAR


1. Tenaga-Tenaga Pendorong Manusia

1)      Dorongan nafsu mempertahankan diri;
2)      Dorongan nafsu mengembangkan diri;
3)      Dorongan nafsu mempertahankan jenis.

Dorongan nafsu itu menjadi 4 macam sebagai berikut :
1)      Dorongan nafsu vital.
2)      Dorongan nafsu egois
3)      Dorongan nafsu sosial;
4)      Dorongan nafsu supra sosial.


2. Daya-Daya/Alat-Alat Interaksi Manusia Dengan Dunia Luar

a.       Pengamatan
b.      Ingatan
c.       Fantasi (daya jiwa untuk menciptakan kesan yang baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada).
d.      Perasaan (intensitas perasaan )
1)      Perasaan intelek (kita hayati bila kita memperoleh pengetahuan tentang sesuatu).
2)      Perasaan estetis (berpendapat tentang bagus atau jeleknya sesuatu hal)
3)      Perasaan etis (berpendapat tentang nilai kesusilaan baik atau buruk ).
4)      Perasaan sosial (tentang kemasyarakatan).
5)      Perasaan religius;
6)      Perasaan harga diri.


























BAB IV
BERPIKIR


1. Bahasa dan Berpikir

Karena memiliki dan mampu berbahasa maka manusia berfikir, bahasa adalah alat terpenting bagi berpikir. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berpikir. Karena eratnya hubungan antara bahasa dan berpikir itu, plato pernah mengatakan dalam bukunya Sophistes “berbicara itu berpikir yang keras(terdengar), dan berpikir itu adalah “berbicara batin”.


2. Apakah berpikir itu ?

Berpikir adalah satu kektifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman yang kita kehendaki.


3. Pendapat Beberapa Aliran  Psikologi tentang berpikir
    1. psikologi Asosiasi ( dalam alam kejiwaan yang penting adalah terjadinya tersimpannya dan bekerjanya tanggapan-tanggapan.
    2. Aliran Behaviorisme (berpikir adalah gerakan reaksi yang dilakukan oleh urat syaraf dan otot-otot berbicara seperti halnya bila kita mengucapkan “buah pikiran”.
    3. Psikologi Gestalt (proses berpikirpun seperti proses gejala-gejala psikis yng lain- merupakan suatu kebulatan.
    4. Para ahli Psikologi sependapat bahwa proses berpikir pada taraf yang tinggi pada umumnya melalui tahapan sebagi berikut :
1)      Timbulnya masalah.
2)      Mencara dan mengumpulkan fakta-fakta.
3)      Taraf pengolahan atau pencernaan.
4)      Taraf penemuan dan pemahaman.
5)      Menilai.

4. Beberapa Macam Cara Berpikir

a.       Berpikir Induktif (suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada yang umum.
b.      Berpikir Deduktif (prosesnya berlangsung dari yang umum menuju kepada yng khusus ).
c.       Berpikir Analogis (berpikir dengan jalan memperbandingkan fenomena-fenomena yang pernah dialami.

5. Hasil-Hasil Penyelidikan Tentang Berpikir

a. Oswald Kulpe dngan rekan-rekannya, berkesimpulan :
1)      Bahwa di dalam diri manusia terdapat adanya gejala-gejala psikis yang tidak dapat diragukan.
2)      Bahwa waktu berpikir, aku atau pribadi oarang itu memegang peranan penting.
3)      Bahwa berpikir itu mempunyai arah dan tujuan yang tertentu.

b. Frohn dan kawan-kawannya, berkesimpulan :
1)      Tingkat lukisan konkret.
2)      Tingkat Skematis.
3)      Tingkat Pengertian Abstrak.

c. Otto selz dan Willwoll
berpikir adalah soal kecakapan menggunakan metode menyelesaikan masalah yang dihadapi.

d.      Hasil penyelidikan berpikir yang telah disebutkan diatas, berpengaruh besar sekali terhadap perbaikan cara-cara mendidik dan mengajar di sekolah.


























BAB V
INTELIJENSI



1. Apakah Intelijensi Itu ?
Intelijensi itu adalah faktor total berbagi macam daya jiwa erat bersangkutan di dalamnya dan dari tingkah laku atau perbuatannya yang tampak.


2. Percobaan-Percobaan Kohler tentang Intelijensi
Antara intelijensi manusia dan binatang terdapat perbedaan yang besar. Sebagi perbedaan yang teroenting adalah karena manusia memperoleh bantuan yang besar yang berupa bahasa.


3. Apakah Ciri-Ciri Perbuatan Intelijen ?

  1. Masalah yang dihadapi banyak sedikitnya merupakan masalah yang baru bagi yang bersangkutan.
  2. Perbuatan intelijen sifatnya serasi tujuan dan ekonomis.
  3. Masalah yang dihadapi harus mengandung suatu tingkat kesulitan bagi yang bersangkutan.
  4. Keterangan pemecahannya harus dapat diterima oleh masyarakat.
  5. Dalam perbuatan intelijen seringkali menggunakan daya mengabstraksi.
  6. Perbuatan intelijen bercirikan kecepatan.
  7. Membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi.


4. Faktor-Faktor Apakah Yang Mempengaruhi Intelijensi Seseorang ?
  1. Pembawaan
  2. Kematangan
  3. Pembentukan
  4. Minat dan pembawaan yang khas.
  5. Kebebasan.


5. Tes Intelijensi

Seperti sebagai berikut :
-          Mengulang kalimat-kalimat yang pendek atau panjang
-          Mengulang deretan angka-angka
-          Memperbandingkan berat timbangan
-          Menceriterakan isi gambar-gambar
-          Menyebutkan nama bermacam-macam warna.
-          Menyebut harga mata uang;
-          Dan sebagainya.


6. Hasil-Hasil penyelidikan Intelijensi

  1. Intelijensi itu tergantung kepada dasar dan keturunan.
  2. Tercapainya atau tidaknya batas kecerdasan atau batas kemampuan pikiran seseorang dipengaruhi oleh faktor luar.
  3. Adanya kekuatan tumbuh dari dalam itu harus diakui.
  4. Mendapatkan sendiri suatu paham yang baru adalah jauh lebih sukar daripada pemahaman pendapat-pendapat orang lain yang sudah ada.



7. Bagaimana Hubungan Intelijensi dengan Kehidupan Seseorang  ?

Kecerdasan atau intelijensi seseorang memberi kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang tetentu dlam kehidupannya. Sampai dimana kemungkinan dapat direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi serta kesempatan yang ada.

























BAB VI
MOTIVASI


1. Apa Motivasi Itu ?
Pengertian motif  tidak dapat dipisahkan daripada kebutuhan . seseorang atau organisme yang melakukan sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya.

2. Klasifikasi Motif-Motif

1)      Physiological drive
2)      Social motives
3)      Drive (drorongan)
4)      Motif takut
5)      Motif intrinsik;
6)      Motif ekstrinsik;


3.  Bagaimana Hubungan Motif-Motif Dengan minat (Interest) ?

Dalam kenyataan sehari-hari, motif mempergunakan lingkungan dan motif menyelidiki itu seringkali menjadi satu.
Dari eksplorasi dan manipulasi yang dilakukan anak-anak itu lama-lama timbullah minat terhadap sesuatu.
Dari pengalaman itu anak berkembang ke arah berminat/tidak berminat kepada sesuatu. Asesuatu yang menarik minat itu tidak hanya menyenangkan atau dapat mendatangkan kepuasan baginya, tetapi juga yang menakutkan.


4. Pertentangan (konflik) antara Motif-Motif

Diantaranya sebagai berikut :
  1. Pertentangan yang merupakan pertentangan antara motif-motif yang saling berlawanan maksud atau tujuannya.
  2. Pertentangan convergent approach-approach conflict, divergent approach-approach conflict.
  3. Konflik yang terdapat dua obyak tujuan yang kedua-duanya tidak diinginkan, tetapi salah satu di antaranya harus dipilih.


5. Motif-Motif yang Disadari dan tidak Disadari

Adler dan kunkel menyatkan bahwa di dalam tingkah laku atau perbuatan manusia dapat dibedakan adanya dua tujuan “tujuan semu” dan “tujuan sebenarnya”. Suatu perbuatan dikatakan bertujuan semu, jika tujuan  yang menjadi pangkal hidupnya yang sebenarnya. Tujuan semu itu gunanya hanya untuk menyembunyikan motif tidak sadar yang kurang baik.

6. Apakah Fungsi/Gunanya Motif-Motif Itu ?

Gunanya adalah sebagai berikut :
  1. Motif itu mendorong manusia untuk bertindak.
  2. Motif itu menentukan arah perbuatan.
  3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita.

7. Motif dan Motivasi
Dalam konteks uraian dapat dijelaskan bahwa motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak  melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari umtuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.


8. Tujuan Motivasi
ü  Makin jelas tujuan yang diharapkan ataua yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan.
ü  Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi.
ü  Dapat mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidapan;
ü  Dan lain sebagainya.


9. Teori Motivasi

Jenis Teorinya akan dibahas sebagi berikut :
  1. Teori Hedonisme (semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau yang mengandung resiko berat. Dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya ).
  2. Teori Naluri (yaitu terdiri dari naluru mempertahankan diri, mengembangkan diri dan mempertahanka jenis.
  3. Teori Reaksi yang Dipelajari (perilaku manusia tidak berdasarkan naluri, tetapi pada tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan orang itu hidup ).
  4. Teori Daya Pendorong (semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum).
  5. Teori Kebutuhan (tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik fisik maupun psikis).

10. Beberapa Sran Bagi Pengembangan Motivasi Dalam Pendidikan
Motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan seseorang. Ia menyangkut soal mengapa seseorang berbuat demikian dan apa tujuannya sehingga ia berbuat demikian. Untuk mencari jawaban pertanyaan tersebut mungkin kita harus mencari pada apa yang mendorongnya dari dalam dan atau pada perangsang atau stimulus faktor luar yang menariknya untuk melakukan perbuatan itu.
Mungkin ia didorong oleh nalurinya. Atau oleh keinginannya memperoleh kepuasan atua mungkin juaga karena kebutuhan hidupnya yang sangat mendesak.


























BAB VII
BELAJAR



1. Pendahuluan

Belajar sangat penting bagi kehidupan seseorang manusia. Juga mengerti pula kita sekarang, mengapa anak membutuhkan waktu yang lama untuk belajar sehingga menjadi manusia dewasa. Manusia selalu dan senantiasa belajar bilamanapun dan dimanapun dia berada.


2. Pengertian Belajar
  1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku;
  2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman;
  3. Untuk dapat disebut dengan Belajar, maka perubahan itu harus relatif  mantap;
  4. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.

3. Bagaimana Proses Belajar Itu berlangsung ?

a.       Belajar dan kematangan
b.      Belajar dan penyesuaian diri
c.       Belajar dan pengalaman;
d.      Belajar dan bermain;
e.       Belajar dan pengertian
f.       Belajar dan menghafal/mengingat
g.      Belajar dan latihan;.


4. Beberapa Teori Belajar
    1. Teori Conditioning (dipergunakan dalam mengubah tingkah laku atau kebiasaan pada hewan maupun manusia).
    2. Teori Connectionism (memandang manusia sebagai mekanismus dan otomatisme disamakan dengan hewan, dan hanya merupakan asosiasi antara stimulus dan respons ) , dan
    3. Teori menurut Psikologi Gestalt (manusia itu bukanlah hanya sekedar makhluk reaksi yang hanya berbuat atau beraksi jiak ada perangsang yang mempengaruhinya);


5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
  1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual;
  2. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut sebagai faktor sosial.

Faktor diatas terdiri dari beberapa kriteria yaitu :
-          Kematangan/ pertumbuhan
-          Kecerdasn/intelijensi
-          Latihan dan ulangan
-          Motivasi
-          Sifat-sifat pribadi seseorang;
-          Keadaan keluarga;
-          Guru dan cara mengajar;
-          Alat-alat pelajaran
-          Motivasi sosial, dan;
-          Lingkungan dan kesempatan;

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi proses dan Hasil Belajar (Rangkuman)

a. Faktor Internal
1) Fisiologi (kondisi fisik dan kondisi panca indera)
2) Psikologi (bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif)

b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan (alam dan sosial)
2) Instrumental (kurikulum/bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen).

7. Transfer dan Lupa dalam Belajar
  1. Transfer Belajar
  2. Teori daya dan Transfer
  3. Perihal lupa

8. Cara-Cara Belajar yang Baik

  1. Metode keseluruhan kepada bagian
  2. Metode keseluruhan lawan bagian;
  3. Metode campuran antara keseluruhan dan bagian;
  4. Metode resitasi;
  5. Jangka waktu belajar
  6. Pembagian waaktu belajar;
  7. Membatasi Kelupaan;,
  8. Menghafal
  9. Kecepatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan.
  10. Retroactive Inhibition;

Saran-saran untuk persiapan belajar, seperti sebagi berikut :
1)      Adanya tugas-tugas yang jelas dan tegas.
2)      Belajarlah membaca dengan baik.
3)      Gunakan metode keseluruhan dan metode bagian di mana diperlukan.
4)      Pelajari dan kuasailah bagian-bagian yang sukar dari bahn yang dipelajari;.
5)      Buatlah outline dan catatan-catatan pada waktu belajar.
6)      Kerjakan atau jawablah pertanyaan-pertanyaan;
7)      Hubungkan bahan-bahan baru dengan bahan yang lama;
8)      Gunakan bermacam-macam sumber dalam belajar;
9)      Pelajari baik-baik tabel, peta, grafik, gambar, dsb. dan
10)  Buatlah rangkuman (summary) dan Review


9 .Saran-Saran Untuk Membiasakan Belajar yang Efesien.

1)      Milikilah dahulu tujuan belajar yang pasti
2)      Rencanakan dan ikutilah jadwal waktu belajar
3)      Lakukan metode keseluruhan  bilamana mungkin
4)      Buatlah catatan atau rangkuman yang tersusun rapi.
5)      Pelajari pernyataan yang dikemukakan oleh pengarang.
6)      Teliti pendapat bebrapa pengarang.
7)      Belajrlah menggunakan kamus;
8)      Analisislah kebiasaan belajar yang dilakukan, dan cobalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya.







BAB VIII
THE SELF DAN FRUSTASI



A. THE SELF

1. Apakah yang Dimaksud dengan The Self ?

The self tang terpenting adalah bahwa the self tidak selalu tetap. Pada setiap situasi  tertentu mungkin the self itu berlainan dengan pada situasi yang lain. Dengan demikian maka the self tidaklah selalu sama, pada situasi tertentu mungkin kita merasa diri superior, sedangkan pada situasi lain merasa diri inferior.

2. Apakah Gunanya “The Self” bagi Tiap-Tiap Orang ?
a.       Dengan menyerang kepada sumber-sumber yang menyebabkan frustasi
b.      Dengan mengelakkan/menghindarkan diri dari situasinya.
c.       Dengan memperbaharui/mengubah lingkungan sekitarnya.
d.      Dengan membangun kembali (mengubah) “the self”


B. FRUSTASI

1. Apakah Frustasi Itu ?
Yaitu keadaan batin seseorang, ketidakseimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena dorongan yang tidak dapat terpenuhi/kecewa.

2. Rintangan-Rintangan Manakah yang Dapat Menimbulkan Frustasi ?
  1. Rintangan-Rintangan yang bukan manusia
  2. Rintangan-Rintangan yang disebabkan orang lain
  3. Pertentangan antara motif-motif  positif yang terdapat dalam diri orang itu.
  4. Pertentangan antara motif positif dan negatif yang terdapat dalam diri orang itu;.


3. Reaksi-Reaksi yang Mungkin Timbul Karena adanya Frustasi.

  1. Agresi (reaksi menantang)
  2. Mengundurkan diri;
  3. Regresi (kemunduran)
  4. Fiksasi (terhadapi dalam kegagalan);
  5. Represi (mengundurkan diri terus-menerus dalam kelompok )
  6. Gangguan psikosomatis (kompleks terdesak);
  7. Rasionalisasi (gagal mencapai maksud yang dituju);
  8. Proyeksi (bukan kita menjadi dia dan sebaliknya);
  9. Sublimasi (usaha melepaskan diri dari kegagalan dan ketidakpuasan);
  10. Kompensasi (mengalihkan usaha ke arah tujuan atau perbuatan lain demi kepuasan);
  11. Berkhayal dan melamun


4. Pendidikan dan Frustasi
Terdiri dari :
  1. Masyarakat dan frustasi
  2. Sekolah dan frustasi, dan
  3. Sikap pendidik.




BAB IX
KEPRIBADIAN (PERSONALITY)



1. Sikap, Sifat, Temperamen dan Watak

Para ahli psikologi pada umumnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kepribadian itu bukan hanya mengenai tingkah laku yang dapat diamati saja, tetapi juga termasuk di dalamnya pakak sebenarnya individu itu. Jadi selain tingkah laku yang tampak, ingin diketahui pula motifnya, minatnya, sikapnya dan sebagainya ayng mendasari pernyataan tingkah laku tersebut.


2. Uraian Selanjutnya tentang Temperamen dan Watak

Sebenarnya sukar bagi kita untuk membedakan antara pengertian watak dan kepribadian. Keduanya mengandung pengertian yang hampir sam, dan bahkan sering kali pula keduanya digunakan untuk pengertian yang sama.

Dasar pembagian watak Manusia menjadi 6 golongan, yakni :
  1. Manusia ekonom, sifatnya suka bekerja, mencari untung.
  2. Manusia sosial, sifatnya suka mengabdi dan berkorban untuk orang lain.
  3. Manusia kuasa/politik, sifatnya, suka menguasai orang lain.
  4. Manusia Teori, sifatnya suka berfikir, berfilsafat, mengabdi kepada ilmu.
  5. Manusia seni, sifatnya  suka menikmati/mengenyam keindahan.
  6. Manusia agama, sifatnya suka berbakti dan beribadah.

3. Kepribadian (Personality)
a. Arti Kepribadian
Para ahli psikologi pada umumnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kepribadian itu bukan hanya mengenai tingkah laku yang dapat diamati saja, tetapi juga termasuk di dalamnya pakak sebenarnya individu itu. Jadi selain tingkah laku yang tampak, ingin diketahui pula motifnya, minatnya, sikapnya dan sebagainya ayng mendasari pernyataan tingkah laku tersebut.

b. Definisi Kepribadian
kepribadian itu dinamis, tidak statis. Kita dapat melihat adanya persamaan-persamaan atau persesuaian pendapat satu sama lain. Kepribadian sesorang itu sifatnya khas, mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dari individu yang lain.

c. Aspek-Aspek Kepribadian

1)      Sifat-sifat kepribadian
2)      Intelijensi
3)      Pernyataan diri dan cara menerima kesan-kesa;
4)      Kesehatan;
5)      Sikapnya terhadp orang lain;
6)      Pengetahuan
7)      Ketrampilan
8)      Nilai-nilai;
9)      Penguasaan dan kuat lemahnya perasaan.
10)  Peranan; dan
11)  The Self

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
1)      Faktor Biologis (hubungan jasmani dan rohani)
2)      Faktor Sosial; (hubungan sosial)
3)      Faktor Kebudayaan; (hubungan budaya dan adat setempat);.

Faktor kebudayaan dipengaruhi oleh :
a.       Nilai-nilai
b.      Adat dan Istiadat
c.       Pengetahuan dan ketrampilan;
d.      Bahasa;
e.       Milik Kebendaan;
f.       Dan lain sebagainya.

Penjelasan :
-          yang dimaksud dengan aspek kepribadian dalam uraian dahulu adalah hal-hal apa saja yang termasuk kedalam kepribadian ; dapat juga kita sebut isi kepribadian, atau faktor apa saja yang menjadikan suatu kepribadian seperti itu.
-          Sedangkan pada uraian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian dalam hal ini yang dimaksud oleh penulis ialah : apa saja yang menyebabkan / dapat menyebabkan kepribadian itu menjadi demikian. Jadi dalam hal ini, faktor-faktor tersebut dipandang secara terpisah, belum termasuk dalam kepribadian itu sendiri.











Tidak ada komentar: