View My Stats

Minggu, 26 September 2010

METODOLOGI PENELITIAN = = = PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MIN BAET SIBREH SUKA MAKMUR ACEH BESAR

NAMA/NIM : MUHAMMAD TSABIRIN / 220818011
MATAKULIYAH : METODOLOGI PENELITIAN
FAK/JUR : TBA

LAPORAN

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MIN BAET SIBREH SUKA MAKMUR
ACEH BESAR




PENDAHULUAN
Madrasah Ibtidaiyah merupakan sekolah tingkat belajar pertama atau tingkat pembelajaran yang paling rendah. Mengingat hal yang demikian sudah barang tentu pada tingkat ini anak – anak ( siswa ) diperkenalkan materi pembelajaran dari awal seperti membaca, berhitung, menggambar dan sebagainya. Dalam hal ini pada sekolah tingkat ini pula pertama sekali diperkenalkan huruf-huruf hijaiyah ( huruf-huruf Arab). Disini siswa diharapkan supaya bisa membaca huruf-huruf Arab seperti Al qur’an dan lain-lain. Akan tetapi pada tingkatan MIN apalagi yang masih kelas pertama tidak diperkenalkan secara meluas tentang bahasa Arab karena kelas ini masih sangat dasar. MIN Baet merupakan salah satu sekolah MIN yang terdapat di Aceh Besar yang letaknya di desa Baet Mesjid Kecamatan Suka Makmur Sibreh. MIN ini sudah mempuyai usia sekitar 35 tahun. Pada awalnya Min ini merupakan Mi swasta yang bisa dikatakan tidak berkembang. Akan tetapi pada tahun 1994 Min baet ini telah resmi menjadi dibawah naungan pemerintah yang perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena motivasi dari pemerintah yang berupa pembangunan fisik dan juga pengadaan tenaga pengajar yang professional. Materi pelajaranpun tidak ikut ketinggalan. Diantara pelajaran pokok pada min Baet ini adalah mata pelajaran bahasa arab yang mata pelajaran ini sudah ada sejak madrasah ini berdiri. Kemajuan madrasah juga sangat berdampak pada mata pelajaran ini yang ditandai dengan materi-materi dan motode pembelajarannya yang semakin baik dan modern sehingga murid-murid mudah dalam menyerapnya. Dalam laporan ini saya ingin membahas sedikit metode pembelajaran bahasa arab yang sudah saya amati pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Baet.




PEMBAHASAN
Min Baet merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berbentuk madrasah. Seperti yang kita ketahui madrasah ini bergerak dalam bidang agama dan umum yang hal ini tidak lepas kaitannya dengan ilmu bahasa arab. Bahasa arab yang merupakan salah satu dari bahasa dunia dan juga merupakan bahasa pokok yang harus kita pelajari sebagai ummat islam karena Al qur’an yang merupakan kitab suci ummat islam dan juga pedoman hidup sehari-hari kita sebagai ummat islam diturunkan dalam bahasa Arab. Oleh sebab itu kita wajib mempelajari bahasa Arab supaya kita bisa memahami dan Juga mengamalkan Al qur’an. Jadi, sudah sepatutnya bahwa setiap madrasah yang bergerak pada bidang agama memasukkan Bahasa Arab sebagai mata pelajaran inti yang harus dipalajari oleh siswa yang hal ini bertujuan untuk menunjang siswa dalam belajar agama.
Begitu juga halnya dengan min Baet yang merupakan salah satu madrasah agama dan umum wajib menempatkan mata pelajaran bahasa arab sebagai salah satu dari mata pelajaran pokok yang harus dipelajari oleh siswa. Dalam mempelajari bahasa arab banyak sekali hal yang sangat penting yang harus dipikirkan oleh seorang guru bahasa arab supaya mencapai tujuan yang diinginkannya. Diantara hal penting itu adalah metode pembelajaran ( cara pembelajaran ). Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan level yang paling bawah dalam lembaga pendidikan sudah barang pasti pada level ini seorang guru harus terlebih dahulu mengenalkan materi pembelajaran kapada para siswa hal ini disebabakan para siswa sebelumnya belum pernah mengenal mata pelajaran ini. Oleh sebab itu pada level ini guru harus mengenalkan murid dasar-dasar materi dari pada mata pelajaran.


Begitu juga halnya dengan mata pelajaran bahasa arab, dalam hal ini guru harus mengenlkan murid-murid dasar – dasar dari bahasa arab itu lebih dahulu mengenalkan sendiri. Pada tahap ini guru harus terlebih dahulu mengenalkan kepada muridnya huruf hijaiyah ( huruf – huruf arab ). Untuk menunjang supaya suksesnya para siswa dalam belajar bahasa arab, min baet mempunyai metode tersendiri. Dalam hal ini saya ingin membahas metode yang diterapkan min baet dalam memandu murid supaya bisa menguasai bahasa arab, mulai dari penegenalan huruf, cara membaca, makna kata, berbicara dan lain-lain. Salah satu metode yang bisa dikatakan sukses dalam membimbaing siswa untuk belajar bahasa arab yaitu metode tahap-demi tahap. Dalam metode ini para siswa diharuskan supaya bisa mengusai materi dalam tahap-tahap tertentu yang sudah ditargetkan oleh madrasah dan guru bersangkutan yang biasanya dibagi dalam kelas-kelas tertentu. Diantara tahap – tahap dan materinya adalah :



A. Tahap I
Tahap ini dikhususkan kepada siswa yang menduduki kelas I dan kelas II. Pada tahap ini guru lebih menfokuskan materinya pada level perkenalan materi. Siswa kelas I dan kelas II harus diajarkan dasar – dasar dari pada materi pembelajarannya disebabkan karena para siswa sebelumnya belum pernah mengenalnya. Dalam hal ini guru harus mengajarkan murid – muridnya huruf – huruf hijaiyah, cara membacanya dan juga cara menulis serta yang lain – lain yang bisa dianggap dasar untuk menunjang pembelajaran bahasa arab. Oleh karena hal itu min baet mengambil sebuah kebijakan yaitu guru yang mengajar pada kelas I dan II harus yang wanita. Hal ini disebabkan karena wanita itu lebih mudah berbaur dengan anak – anak dibandingkan dengan orang laki- laki. Dalam mengajarkan materi, guru pada tahap ini biasanya mengunakan metode pembelajaran belajar sambil bermain. Dengan metode seperti ini akan membuat murid lebih berminat dan tertarik dalam belajar bahasa arab.


Menurut saya metode ini memang sangat cocok digunakan pada tahap I ini. Hal ini disebabkan karena siswa yang belajar pada tahap ini secara umumnya adalah anak-anak yang sudah pasti mereka tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Permainnan yang digunakan juga bukan semata permainan, akan tetapi permainan yang digunakan adalah permainan yang bisa membuat siswa aktif, kreatif dan juga menyenangkan sehingga siswa tidak akan bosan dalam belajar bahasa arab, bahkan hal ini akan meningkatkan minat mereka dalam belajar bahasa arab.
Seperti halnya sekolah-sekolah lain yang selevel dengan madrsah ibtidaiyah, min baet ini juga mengikuti kurikulum yang dibuat oleh nasional. Oleh sebab itu pada sekolah ini juga harus mengejar target- target yang ditentukan di nasional. Misalnya ujian persemester, ujian nasional dan lain-lain. Selain mengikuti kurikulum yang ditetapkan nasional min baet ini juga membuat kurikulum tambahan pada tempat-tempat yang dianggap perlu. Evaluasi belajar merupakan salah satu aturan yang wajib dilakukan oleh guru pada min baet disetiap materi yang sudah selesai dibahas. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Pada tahap I ini, terutama dalam materi bahasa arab , siswa ditergetkan minimal bisa mengenal, membedakan, serta sudah bisa mengeja huruf- huruf hijaiyah ( huruf – huruf arab ) .Pencapaian yang dicapai dalam hal ini biasanya sesuai dengan target yang ditargetkan oleh sekolah bahkan lebih.


Setelah dipelajari, ternyata hal ini disebabkan karena siswa yang belajar pada min baet ini selain belajar bahasa arab di sekolah, mereka juga belajar mengaji Al qur’an pada malamnya. Al qur’an yang kita ketahui bersama tertulis dalam bahasa arab sudah barang tentu hal ini sangat menunjang pembelajaran bahasa aran yang mereka belajar di sekolah. Oleh sebab itu pada umumnya pada tahap I ini, guru bahasa arab di sekolah tidak mempunyai hambatan yang berarti dalam mengajar bahasa arab dan hasilnyapun selalu memuaskan.



B. Tahap II
Pada tahap kedua ini yang merupakan tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahap yang pertama. Dalam tahap II ini dikhususkan kepada siswa yang menduduki kelas III dan kelas IV. Materi yang ditawarkan pada tahp ini juga sedikit meningkat dari pada tahap yang pertama. Hal ini disebabkan siswa yang berada tahap ini sudah lebih dewasa dan dan juga sudah ada dasar tentang materi. Misalnya, mereka sudah mengenal huruf hijaiyah, sudah bisa mengeja tulisan bahasa arab dan juga sudah menguasai materi yang diajarkan pada tahap yang pertama.
Dalam tahap ini siswa sudah mulai dikenalkan tentang bacaan- bacaan dalam bahasa arab. Karena dalam tahap ini siswa sudah ditargetkan supaya bisa membaca tulisan arab dalam kalimat dan juga dalam sebuah karangan. Tahap kedua ini metode pembelajaran yang dilakukan sudah mengunakan buku pedoman belajar. Guru membaca buku, kemudian menjelaskannya kepada murid. Hal ini biasanya membuat murid bosan dan tidak tertarik. Untuk mengatasi hali ini guru tersebut biasanya menyuruh muridnya untuk mengulangi penjelasan yang dijelaskannya. Hal ini bertujuan supaya murid memperhatikan materi dan focus. Setelah materi yang ditergetkan sudah habis, maka guru tersebut mengadakan evaluasi belajar yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa sudah menguasai materi. Apabila ada anak yang tidak lulus dalam evaluasi ini maka anak tersebut harus mengikuti remedial ( ujian ulang ) supaya dia bisa lulus dan naik kelas. Dan apabila dalam remedial ini kemampuannya juga masih tidak meningkat maka dengan terpaksa guru tidak menaikkan kelas bagi anak tersebut.



C. Tahap III
Tahap ketiga ini merupakan tahap tertinggi dalam pembalajaran pada tingkat madrasah ibtidaiyah. Pada tahap ini dikhusukan untuk siswa yang sudah menduduki kelas V dan kelas VI. Siswa pada level ini sudah pasti sudah mengenal secara lebih luas tentang materi karena sudah dipelajari pada tahp-tahap sebelumnya. Target yang ditergetkan pada tahap ini adalah selain siswa dapat membaca tulisan bahasa arab baik itu dalam kaliamat ataupun dalam karangan, siswa juga harus bisa mengetahui arti atau makna dari kalimat bahasa arab tersebut.
Dalam hal ini siswa sudah dikenalkan tentang qowaid – qowaid bahasa arab supaya lebiah mudah dalam membaca dan mengartikannya. Tahap ketiga inilah yang menentukan apakah siswa itu lulus atau tidak lulus dari madrasah ibtidaiyah dan bisa melanjutkan pada tingakat yang lebih tinggi lagi. Setelah semua materi yang ditargetkan sudah diajarkan, maka diadakanlah evaluasi belajar yang evaluasi ini bisa menentukan siswa lulus atau tidak. Apabila siswa tidal lulus maka siswa tersebut harus mengulangi materi belajarnya setahun lagi supaya mendapatkan ijazah kelulusan dan bisa melanjutkan pada sekolah yang jenjangnya lebih tinggi.




PENUTUP
Metode yang digunakan madrasah ibtidaiyah negeri Baet dalam pembelajaran bahasa arab adalah metode tahap demi tahap. Hal ini saya dapat simpulkan bahwa metode ini merupakan metode yang baik karena pencapaian yang ditargetkan selalu memuaskan. Dapat dibuktikan dengan banyaknya alumni dari madrasah ini yang lulus seleksi pada pesantren – pesantren favorit di Aceh Besar dan juga di Banda Aceh. Semua laporan ini saya dapatkan dari hasil wawancara langsung dengan guru bahasa arab yang mengajar pada madrasah ibtidaiyah negeri Baet.

Tidak ada komentar: